Sukses

Emir Qatar Murka dengan Berbagai Kampanye Menjelang Piala Dunia 2022 yang Dinilainya Banyak Motif

Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Than, murka terhadap berbagai kritik dan protes terhadap penyelenggaraan Piala Dunia 2022 di Qatar, yang menurut dia punya standar ganda dan mengandung fitnah.

Liputan6.com, Jakarta Kritikan terhadap Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 akhirnya membuat Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani murka. Ia mengklaim banyak motif tersembunyi di balik serangan bertubi-tubi terhadap negaranya.

"Sejak kami memenangkan kehormatan menjadi tuan rumah Piala Dunia, Qatar telah menjadi sasaran kampanye yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang tidak pernah dihadapi oleh negara tuan rumah," katanya dalam pidato di sesi Dewan Syura penasihat negara Teluk Arab, dilansir dari Sports.ndtv, Selasa (25/10/2022).

"Kami awalnya menangani masalah ini dengan iktikad baik," kata Sheikh Tamim dalam pidato kebijakan di yang disiarkan televisi.

Tamim dilahirkan di Doha, ibu kota Qatar pada tanggal 3 Juni 1980 dan mulai memegang jabatan Emir Qatar sejak 2013. Ia menggantikan posisi ayahnya, Sheikh Hamad bin Khalifa Al Thani.

Diketahui Tamim adalah anak keempat dari Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Thani dan anak kedua dari ibunya (istri kedua ayahnya) Moza binti Nasser.

Qarae bersiap untuk menjadi tuan rumah acara global utama sepak bola yang dimulai pada 20 November mendatang. Negara ini mengharapkan 1,2 juta pengunjung selama turnamen, menciptakan tantangan logistik dan kepolisian yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk negara kecil Teluk Arab itu.

Isu LGBT, perlakuan diskriminasi terhadap pekerja asing dan hak-hak perempuan menjadi sasaran empuk untuk menyerang Qatar sejak mereka terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia pada 2010.

2 dari 4 halaman

Standar Ganda

Kelompok hak asasi manusia HRW dan Amnesty International bersikeras bahwa Qatar dan FIFA harus berbuat lebih banyak untuk memberikan kompensasi kepada pekerja yang meninggal atau cedera saat melaksanakan proyek Piala Dunia. FIFA dikabarkan menyiapkan dana kompensasi 440 juta dolar untuk masalah tersebut.

Homoseksual adalah ilegal di Qatar. Hak perempuan dibatasi oleh undang-undang. Hal tersebut membuat banyak peserta Piala Dunia khawatir mendapatkan hukuman.

Pekan ini pemerintah Qatar dengan marah menolak laporan kelompok Human Rights Watch yang mengatakan polisi telah menahan dan melecehkan kelompok LGBT secara sewenang-wenang jelang Piala Dunia.

Tamim mengecam standar ganda terus diarahkan ke Qatar dari dunia luar sebelum turnamen.

"Sejak awal kami menghadapi situasi ini dengan tekad yang baik, kami bahkan mempertimbangkan sejumlah kritik sebagai positif dan konstruktif," katanya.

"Namun tampaknya bagi kami kampanye ini berlanjut dan meluas dan berisi fitnah dan standar ganda," tambahnya.

3 dari 4 halaman

Awalnya

Qatar menghabiskan puluhan miliar dolar AS untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia pertama di tanah Arab. Pembangunan hotel, stadion dan berbagai fasilitas lainnya menjadikan Piala Dunia 2022 termahal dalam sejarah penyelenggaraan turnamen empat tahunan itu.

Namun mereka menghadapi serangan bertubi-tubi terkait catatan negatif hak asasi manusia. Qatar mengeklaim banyak motif tersembunyi dibalik serangan bertubi-tubi.

Emir Qatar pada awalnya bisa menerima komentar negatif yang datang memandang sebagai kritik positif. Dengan komentar itu Emir Qatar melihat itu sebagai jalan yang perlu dikembangkan.

"Tetapi segera menjadi jelas bagi kami bahwa kampanye terus berlanjut, meluas dan mencakup fabrikasi dan standar ganda, hingga mencapai jumlah keganasan yang membuat banyak orang bertanya-tanya tentang alasan dan motif sebenarnya di balik kampanye ini. Ini merupakan ujian hebat untuk Qatar " ujarnya.

4 dari 4 halaman

Untuk Semua

Tamim yang pernah mengenyam ilmu di Akademi Militer Kerajaan Sandhurst, Inggris mengatakan, Piala Dunia adalah kesempatan menunjukkan siapa Qatar itu kepada dunia baik secara ekonomi, institusi maupun identitas peradaban.

Sheikh Tamim mengatakan, menjadi tuan rumah Piala Dunia adalah ujian besar bagi negara sebesar Qatar" "Kami menerima tantangan ini karena keyakinan kami pada potensi kami, kami orang Qatar, untuk menangani misi dan membuatnya sukses," katanya.

"Ini adalah kejuaraan untuk semua, dan kesuksesannya adalah kesuksesan untuk semua," ujarnya.

Qatar sendiri telah memperkenalkan reformasi termasuk aturan untuk melindungi pekerja dari panas dan upah minimum bulanan 1.000 riyal.  Sheikh Tamim juga mengatakan, pemerintah terus mengembangkan sistem tenaga kerjanya.

Pekerja asing menyumbang 85 persen dari sekitar tiga juta penduduk dari negara salah satu produsen gas alam terbesar dunia dan salah satu negara terkaya per kapita.

Sheikh Tamim mengatakan, Piala Dunia akan memungkinkan Qatar untuk menunjukkan kekuatan ekonomi dan kelembagaan serta identitas budayanya.

Terkait dengan berbagai protes dan kritikan yang ada, pahlawan Prancis saat menjuarai Piala Dunia 1998, Zinedine Zidane menyerukan bahwa saat ini kita fokus kepada sepakbola.

Saatnya “melupakan kontroversi dan fokus kepada sepakbola” dalam Piala Dunia 2022 di Qatar.

“Fokus saat ini haruslah kepada olahraga demi semua penggemar yang hanya ingin menonton sepakbola,”kata Zidane saat menghadiri pembukaan patung lilinnya di Musee Grevin di Paris, …..

Pernyataan Zidane itu tak lepas dari makin kencangnya seruan memboikot turnamen empat tahunan yang pertama kali diadakan di negara Teluk. Alasan boikot pada catatan hak-hak asasi di Qatar dan perlakuan mereka terhadap pekerja migran.

"Bagaimanapun, tidak peduli yang kita katakan, semuanya tak akan pernah cukup, atau benar atau tepat untuk disampaikan," tambah Zidane, didampingi orang tua, istri dan anak-anaknya, seperti dikutip AFP, Selasa (25/10/2022).

Zidane yang mengantarkan Prancis menjuarai Piala Dunia 1998 di negeri sendiri, adalah duta besar bagi keberhasilan Qatar dalam menggelar turnamen ini.