Liputan6.com, Jakarta - Dari serangkaian edisi yang digelar, Piala Dunia 1966 jadi salah satu yang paling menarik. Sebab, ini pertama kalinya Inggris ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia. Tak heran antusiasme masyarakat Inggris begitu tinggi.
Gelaran Piala Dunia edisi kedelapan di Inggris itu berlangsung sejak 11 Juli hingga 30 Juli 1966.
Demi memeriahkan ajang Piala Dunia 1966 yang pertama kalinya digelar di Inggris, stadion-stadion terbaik di Tanah Britania pun dipilih sebagai venue.
Advertisement
Ada 8 venue Piala Dunia 1966, yakni Wembley, Old Trafford, Goodison Park, Roker Park, Ayresome Park, Hillsborough, Villa Park, dan terakhir White City.
Trofi Jules Rimet yang jadi idaman semua tim dipajang dalam sebuah acara pameran kartu pos di Westminster Central Hall, London. Acara ini terjadi empat bulan sebelum turnamen dimulai, tepatnya 20 Maret 1966.
Piala yang awalnya bernama Victory ini dibuat pada 1929 atas suruhan Presiden FIFA pertama, Jules Rimet. Mengambil wujud Nike, dewi kemenangan Yunani, trofi ini didesain pematung bernama Abel Lafleur. Ia memiliki tinggi 3,8 cm, berat 6,1 kg, dan terbuat dari perak dengan sepuhan emas 18 karat.
Di Westminster Central Hall, trofi itu ditempatkan di dalam kotak kaca dan dijaga dua petugas polisi. Sewaktu mereka mengecek pada pukul 11.00, semuanya berada dalam keadaan normal.
Tatkala keduanya mengecek satu jam kemudian, kotak kaca itu sudah pecah dan piala yang selalu menjadi rebutan negara-negara di turnamen sepak bola empat tahunan itu pun raib.
Kalang Kabut
Insiden memalukan tersebut sontak membuat negeri Sherlock Holmes, tokoh detektif karya Sir Conan Doyle itu gempar dan kalang kabut. Tak ada seorang pun yang tahu siapa yang bertanggung jawab.
Namun, tak berapa lama setelah kejadian, Presiden Football Association Joe Mears menerima paket yang dikirim ke rumahnya. Isi paket itu adalah alas trofi yang dicuri dan catatan berisi permintaan tebusan uang sebesar 15 ribu poundsterling.
Seperti di film-film, Mears menghubungi pihak kepolisian yang lalu menyusun perangkap, lengkap dengan koper berisi koran yang dilapisi lembaran-lembaran uang pecahan lima poundsterling.
Di hari transaksi, polisi berhasil menangkap pengirim paket bernama Jackson, seorang mantan tentara. Namun, ketika diinterogasi Jackson mengaku tak tahu menahu keberadaan trofi Jules Rimet.
Setelah seminggu berlalu barulah trofi itu ditemukan di semak-semak, di depan taman sebuah rumah bertingkat tiga di London selatan dalam keadaan terbungkus kertas koran.
Advertisement
Pickles
Namun, yang menemukan trofi bukanlah anggota kepolisian, melainkan seekor anjing bernama Pickles. Sang pemilik, David Corbett yang berusia 26 tahun, saat itu tengah berjalan-jalan bersama anjing peliharaannya.
Sebagaimana dicatat Martin Atherton dalam The Theft of the Jules Rimet Trofi: The Hidden History of the 1966 World Cup (2008), setelah penemuan itu Corbett dan Pickles menjadi terkenal. Mereka mendapat undangan dari banyak negara untuk menghadiri acara-acara baik sepakbola ataupun yang lain.
“Mereka diundang ke Jerman, Chili, Argentina, dan beberapa negara lain. Mereka diberi tiket-tiket pertandingan oleh Federasi Sepakbola Jerman [...] Mereka tampil di beragam acara televisi [...] Pickles pun menerima beragam penghargaan, termasuk makanan anjing gratis selama setahun dari sebuah perusahaan binatang peliharaan serta beberapa medali, termasuk Dog of the Year dari Britania dan Jerman” (hlm. 74).
Tercekik
Sayang umur Pickles tak panjang. Setahun kemudian ia tewas tercekik tali lehernya sendiri ketika mengejar seekor kucing. Ban lehernya sekarang dipajang di Museum Sepak Bola Nasional di Manchester.
Pihak FA, yang khawatir trofi Jules Rimet tidak berhasil ditemukan, sebelumnya sudah meminta George Bird, seorang tukang perhiasan, untuk membuat replikanya.
Menurut Paul Gadsby dalam sebuah kolomnya di Guardian, saat Inggris berhasil keluar sebagai juara, trofi replika itulah yang “digunakan saat pesta perayaan malam hari di Royal Garden Hotel di Kensington dan acara-acara publisitas selanjutnya.”
Meski ternoda dengan sempat hilangnya trofi Jules Rimet, wajah Inggris bersinar ketika mereka sukses menampilkan kinerja yang luar biasa di Piala Dunia 1966.
Piala Dunia 1966 diikuti oleh 16 tim dari empat konfederasi. Dari AFC, hanya ada satu wakil yang tampil yakni Korea Utara. Begitu juga dari CONCACAF, hanya ada Meksiko.
Kemudian, CONMEBOL mengirimkan empat wakilnya, yakni Argentina, Brasil, Chile, dan Uruguay. Sepuluh wakil lainnya berasal dari UEFA. Selain Inggris, ada Bulgaria, Prancis, Hungaria, Italia, Portugal, Uni Soviet, Spanyol, Swiss, dan Jerman Barat.
Advertisement
Gelar Pertama dan Satu-satunya
Jumlah penonton juga mencatat angka yang luar biasa. Tercatat jumlah Penonton mencapai 1.563.135 atau 48.848 per laga. Pemain andalan Portugal, Eusebio da Silva Ferreira menjadi top skor dengan 9 gol.
Sedangkan Inggris mencatat prestasi lain yang membanggakan hingga kini yakni keluar sebagai juara. Ini adalah gelar pertama dan satu-satunya Inggris hingga sekarang.