Liputan6.com, Jakarta- Mayoritas suporter sepak bola di Indonesia ternyata memang tak puas dengan kinerja PSSI soal penanganan Tragedi Kanjuruhan. 35 persen koresponden menilai PSSI tidak bertanggung jawab.
Football Institute baru-baru ini mengadakan survei dengan tajuk “Persepsi Fans Sepak Bola Nasional Terhadap Kondisi Sepak Bola Nasional”. Survei ini melibatkan 1.200 sampe. Survei dilakukan di enam kota dengan masing-masing 200 orang dengan margin error 2,83 persen dan cofindent interval 95 persen.
Baca Juga
Enam kota tempat survei dilakukan adalah Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya dan Malang pada rentang waktu 15-21 Oktober 2022. Hasil survei ini rencananya akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo.
Advertisement
Menurut Founder Football Institute Budi Setiawan, salah satu poin utama survei tersebut adalah tentang penanganan PSSI terhadap Tragedi Kanjuruhan yang terjadi 1 Oktober lalu dengan korban jiwa mencapai 135 orang.
"35 persen suporter menilai PSSI tidak bertanggung jawab. 28 persen menilai bertanggung jawab," ujar Budi dalam keterangan resminya, Senin (31/10/2022).
Kemudian untuk survei puas tidaknya dengan kinerja PSSI. Hasilnya adalah sangat tidak puas (15,6 persen), tidak memuaskan (27,6 persen), biasa-biasa saja (32,1 persen), memuaskan (23,5 persen), dan sangat memuaskan (1,2 persen).
Dukung Pergantian
Untuk prestasi sepak bola nasional di bawah pimpinan Mochamad Iriawan selaku ketum PSSI, suporter sebenarnya mengakui adanya peningkatan pesat. 3,8 persen menyatakan sangat ada peningkatan prestasi. 42,9 persen menyatakan ada peningkatan prestasi. Biasa saja dengan 27,4 persen, jelek (15,1 persen) dan sangat jelek hanya 10,8 persen.
Meski menilai ada peningkatan prestasi, hasil survei justru menunjukkan suporter menginginkan Iwan Bule mundur sebagai ketum PSSI. Ada 42,2 persen yang setuju Iwan Bule mundur dan 12,1 persen sangat setuju. Suporter yang sangat tidak setuju Iwan Bule mundur hanya 8,8 persen, tidak setuju (21,0 persen) sedangkan netral (15,9 persen).
Advertisement
KLB
PSSI sendiri telah memutuskan akan mempercepat penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB). PSSI rencananya akan mengirimkan surat resmi ke FIFA memberitahu soal KLB pada Senin (31/10/2022).
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan kembali menegaskan alasannya bersedia KLB dipercepat hanya karena untuk menyelamatkan kompetisi Liga 1, 2 dan 3.
Iwan Bule mengatakan, dengan terhentinya kompetisi tentunya sangat berdampak terhadap sekitar 1.600 nasib pemain, pelatih hingga orang-orang yang menggantungkan hidupnya dengan adanya pertandingan di stadion-stadion.
"Saya hanya ingin kompetisi itu bisa berjalan. Dengan kompetisi terhenti maka marwah sepak bola itu akan hilang," ujarnya dalam pertemuan di Jakarta, Senin (31/10/2022).