Liputan6.com, Barcelona - Mikel Arteta menjadi manajer Arsenal sejak Desember 2019 lalu. Ahli taktik berusia 40 tahun itu menggantikan Unai Emery yang ditendang The Gunners.
Arteta mempelajari keahlihannya dari Pep Guardiola di Manchester City. Dia menjadi asisten mantan ahli taktik Barcelona tersebut di Etihad Stadium dari 2016 hingga 2019.
Baca Juga
Sosok asal Spanyol itu memenangkan Piala FA dan Community Shield pada paruh musim pertamanya bersama The Gunners. Namun, Arsenal hanya finis di posisi kelima pada Liga Inggris 2021-2022.
Advertisement
Hasil tersebut membuat masa depan Arteta di Emirates Stadium di pertanyakan. Karena, dia gagal membawa Arsenal kembali ke empat besar.
Tetapi, Arsenal telah membuat awal yang luar biasa musim ini bersama Arteta. Mengumpulkan 31 poin dari 23 pertandingan untuk menduduki puncak klasemen sementara Liga Inggris.
Selain itu, Gabriel Jesus dan kolega juga telah memastikan diri lolos ke fase gugur Liga Europa. Pencapaian itu membuat Arteta dihadiah kontrak baru hingga 2025.
Arteta pernah dikaitkan dengan Barcelona sebelum penunjukkan Xavi Hernandez sebagai pelatih. Sport dalam laporannya mengklaim bahwa raksasa Catalan mash terus mengawasi kinerja Arteta.
Laporan tersebut mengklaim bahwa Barcelona sangat menghargai pekerjaan yang dilakukan Arteta di Arsenal. Tapi, Blaugrana tidak mungkin berpisah dengan Xavi dalam waktu singkat.
Arteta dikabarkan memiliki hubungan istimewa dengan dua petinggi Barcelona, yakni Jordi Cruyff dan Mateu Alemany. Hubungan ituakan menguntungkan peluang Barcelona untuk merekrutnya, tapi bos Arsenal itu saat ini tidak memiliki rencana untuk meninggalkan Emirates Stadium.
Â
Tegas
Barcelona seharusnya terkesan dengan manajemen Mikel Arteta di Arsenal. Juru taktik berusia 40 tahun itu tidak ragu-ragu untuk melucuti ban kapten dari Piere-Emerick Aubameyang karena pelanggaran disiplin.
Arteta sudah memenangkan 87, 21 imbang, dan kalah 39 dari 147 pertandingannya bersama Arsenal selama tiga tahun terakhir. Dia akan berusaha untuk mengamankan posisi Arsenal sebagai juara Grup A Liga Europa saat menghadapi FC Zurich di Emirates Stadium, Jumat (4/10/2022) dini hari WIB.
The Gunners, yang sudah memastikan diri melaju ke fase sistem gugur Liga Europa, akan bergabung dengan Barcelona. Tim Catalan terlempar dari Liga Champions karena hanya finis ketiga di fase grup. Ini adalah kali kedua secara berturut-turut Blaugrana tersingkir di fase grup kompetisi paling elit di Eropa itu.
Â
Advertisement
Pertahankan Xavi
Meski Barcelona tersingkir dari Liga Champions, Presiden Joan Laporta secara terbuka tetap mendukung Xavi Hernandez yang banyak dikritik. "Hasilnya memalukan, tetapi Anda tidak bisa menyalahkan para pemain atau pelatih untuk apa pun," kata Laporta.
"Kami harus melihat ke depan. Karena, kami memiliki La Liga dan kompetisi lainnya tersisa untuk dinantikan."
"Ini adalah proyek muda di mana sejak awal kami tahu kami akan mengalami pasang surut. Liga tetap ada dan kami harus menunjukkan bahwa kami melanjutkan," ucap Laporta menambahkan.
"La Liga sangat penting dan kami berada dalam perlombaan. Pesannya adalah untuk lihat ke depan, ini sudah terjadi."
Barcelona akan menyelesaikan Liga Champions dengan bertandang ke markas Viktoria Plzen. Sementara di La Liga Spanyol, Blaugrana duduk di posisi kedua klasemen dan hanya tertinggal satu poin dari Real Madrid.