Liputan6.com, Jakarta- PSSI akan segera mempercepat pelaksanaan Kongres Luar Biasa atau KLB. Pemerintah Indonesia telah menegaskan tidak akan mengintervensi pelaksanaan KLB PSSI. Hal ini telah ditegaskan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali.
Menpora Amali telah melapokan soal pelaksanaan KLB PSSI kepada Jokowi pada Selasa (1/11/2022). Usai pertemuan tersebut, Menpora menyampaikan Jokowi mengingatkan agar pemerintah tak ikut campur dan intervensi KLB PSSI.
Baca Juga
Timnas Indonesia yang Gagal di Piala AFF 2024 Awalnya Direncanakan untuk Pertahankan Medali Emas di SEA Games
Tersingkir dari Piala AFF 2024, Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir untuk Latih Striker Timnas Indonesia
Erick Thohir Menilai Timnas Indonesia Punya Kualitas yang Cukup untuk Tembus Semifinal Piala AFF 2024
"Beliau hanya saya laporkan saja (KLB PSSI), ya sudah beliau hanya mendengarkan, tidak ada apa-apa dan hanya mengingatkan ya sudah pemerintahannya mengikuti saja, tidak boleh intervensi, tidak boleh campur tangan itu aja," jelas Menpora Amali.
Advertisement
"Pemerintah menyerahkan semuanya kepada PSSI, silakan PSSI melakukan sesuai dengan ketentuan yang ada. Kan ada statuta FIFA dan di PSSI ada statutanya," kata Menpora.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengapresiasi sikap pemerintah yang tak ingin melakukan intervensi pelaksanaan KLB. Menurutnya langkah ini sangat positif.
“Kami sangat mengapresiasi sikap pemerintah (Menpora Zainudin Amali atas arahan Presiden Joko Widodo) yang akan memastikan pemerintah tidak akan ikut campur tangan dalam KLB PSSI mendatang. Ini hal positif buat sepak bola kita ke depan,” kata Iriawan di Jakarta, Selasa (1/11/2022).
Demi Kelanjutan Kompetisi
Pria yang akrab disapa Iwan Bule ini juga menegaskan kembali bahwa percepatan KLB tersebut semata-mata dipilih oleh PSSI sebagai bentuk tanggung jawab agar kompetisi sepak bola di Indonesia bisa kembali bergulir.
Keputusan PSSI untuk mempercepat KLB ini, menurut Iwan Bule, sesungguhnya didasari oleh niat baik serta respons positif dari rekomendasi yang pernah disampaikan oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) agar PSSI segera menggelar KLB.
“Sekarang ini kami sudah mengirimkan surat kepada FIFA. Jadi saat ini mari kita bersabar saja sambil memikirkan bagaimana kompetisi di negeri ini bisa kembali berjalan. Kompetisi adalah marwah dan itu harus kita pastikan bisa berjalan,” ujar Iriawan.
Advertisement
KLB Dipercepat
Sebelumnya, PSSI memutuskan untuk mempercepat pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) setelah menggelar rapat darurat Exco di Kantor PSSI, Jakarta, Jumat malam (28/10)
"Tahapan Kongres Luar Biasa akan kami mulai dari berkirim surat pemberitahuan kepada FIFA berisi usulan kongres," kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, diunggah di akun Youtube PSSI TV, Sabtu.
Adapun alasan PSSI untuk mempercepat KLB, yang normalnya akan digelar pada November 2023, adalah demi mencegah perpecahan di kalangan anggotanya.
Seharusnya, kata Iriawan, berdasarkan Statuta PSSI, KLB digelar jika ada permintaan tertulis dari 50 persen atau 2/3 dari jumlah total anggota PSSI. Lalu, KLB akan dilaksanakan tiga bulan setelah PSSI menerima permohonan tersebut.
TGIPF
Desakan kepada PSSI untuk segera menggelar KLB awalnya datang dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dibentuk Pemerintah Indonesia menyusul terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan 135 orang dan melukai ratusan lainnya.
TGIPF, dalam dokumen yang dikeluarkan pada 14 Oktober 2022 itu, merekomendasikan jajaran Exco PSSI, termasuk Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas jatuhnya ratusan korban, baik meninggal maupun luka-luka, akibat peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.
Advertisement