Sukses

Jurgen Klopp Protes Ketika Pemain Piala Dunia Harus Ambil Sikap Terkait Masalah di Qatar

Jurgen Klopp mengatakan seharusnya penolakan untuk Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 sudah dilakukan sejak pertama kali keputusan itu dibuat pada 12 tahun lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Jurgen Klopp menegaskan salah jika para pemain di Piala Dunia 2022 Qatar diminta untuk mengambil sikap terhadap masalah di negara itu. Menurutnya, itu adalah tugas para pemangku kepentingan yang seharusnya memberikan pengawasan lebih ketat sebelumnya. 

FIFA telah mengirim surat kepada semua negara yang bersaing di turnamen mulai akhir bulan ini dan meminta mereka untuk fokus pada sepak bola. Mereka tidak terlibat dalam sejumlah masalah sosial dan hak asasi manusia yang telah diangkat sejak negara itu ditetapkan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 pada 12 tahun lalu.

Ribuan pekerja migran diduga tewas membangun infrastruktur Piala Dunia, selain itu homoseksualitas juga dilarang di Qatar. Kapten Inggris Harry Kane akan mengenakan ban lengan OneLove untuk mendukung komunitas LGBTQ+ di Piala Dunia.

Tetapi, dikutip dari Independent, Klopp berpendapat, sebuah kesalahan jika meminta para pemain membuat pernyataan berani. Sementara dia yakin tidak begitu banyak pertanyaan yang diajukan di awal terkait keputusan untuk memberikan Piala Dunia ke Qatar.

"Kita semua tahu bagaimana itu terjadi, bagaimana Anda masih bisa membiarkannya terjadi dan tidak ada hal hukum sesudahnya?" kata manajer Liverpool itu, yang menekankan dia akan berlibur daripada pergi ke Piala Dunia.

"Itu tidak ada hubungannya dengan Qatar, mereka memenangkan Piala Dunia, tetapi begitu Anda meletakkannya di sana, semua hal yang mengikutinya sudah jelas dan semua orang yang terlibat seharusnya tahu," lanjut Klopp.

2 dari 5 halaman

Kenapa Baru Sekarang?

Piala Dunia 2022 Qatar akan dimulai hanya dalam waktu dua minggu. Tetapi, perkembangannya telah menimbulkan kontroversi menyusul tuduhan pelanggaran dari hierarki FIFA dalam proses pemungutan suara untuk memberi Qatar kompetisi tersebut.

Lima belas dari 22 anggota komite eksekutif FIFA yang terlibat dalam pemilihan itu telah menghadapi tuntutan pidana atau dilarang oleh badan pengatur sepak bola dunia. Ini termasuk mantan presiden FIFA Sepp Blatter, yang secara terbuka mengakui bertahun-tahun kemudian bahwa keputusan itu adalah sebuah kesalahan.

Berbicara kepada pers, Klopp berkata: "Saya akan tetap menonton pertandingan tetapi itu berbeda.

"Saya telah menonton film dokumenter lama tentang seluruh situasi dan ketika diumumkan bahwa Rusia dan Qatar adalah tempat untuk dua Piala Dunia berikutnya, itu adalah pertama kalinya dalam sejarah bahwa mereka mengumumkan dua dalam satu, dan secara keseluruhan situasi di sekitarnya."

“Kita semua tahu bagaimana itu terjadi dan bagaimana Anda masih bisa membiarkannya terjadi tanpa mengambil langkah hukum sesudahnya. Itu 12 tahun yang lalu saya pikir dan sekarang akan datang," ucap Klopp menambahkan.

3 dari 5 halaman

Kasihan Pemain

Semua orang, kata Jurgen Klopp, kemudian berbicara tentang hak asasi manusia. Menuntut agar orang-orang yang bekerja di sana harus dalam keadaan yang baik. 

Tapi, Klopp mengingatkan tidak mungkin bermain di sana di musim panas karena cuacanya cukup panas. Lalu tidak ada satu stadion pun di Qatar, atau mungkin hanya satu, jadi mereka harus bekerja cepat untuk membangunnya.

"Kan (Stadion) tidak hanya (muncul) dan tiba-tiba, 'lihat stadion baru'. Mereka bukan Aladdin dengan lampu ajaib," kata Klopp.

"Itu bisa membuatmu marah, bagaimana tidak? Sekali lagi, saya melihatnya dari sudut pandang sepak bola dan saya tidak suka fakta bahwa para pemain, dari waktu ke waktu, berada dalam situasi di mana mereka harus menyampaikan aspirasi"

"Anda (media) seharusnya mengirim pesan, dan bukan bahwa itu di Qatar, tetapi tentang situasinya. Dan di sana, kita bersalah," ujarnya.

"Dan sekarang Anda memberi tahu para pemain bahwa mereka harus mengenakan ban kapten ini dan jika Anda tidak melakukannya, Anda tidak berada di pihak mereka atau jika Anda melakukannya, maka Anda berada di pihak (yang lain)."

"Orang lain (FIFA) mengatakan, 'tolong jangan membuat pernyataan politik'. Itu tidak baik."

"Tidak, ini adalah pesepakbola, ini adalah turnamen dan para pemain pergi ke sana untuk melakukan yang terbaik untuk negara mereka," tandasnya.

4 dari 5 halaman

Lampard Sependapat

Manajer Everton Frank Lampard percaya para pemain yang pergi ke Piala Dunia 2022 harus dapat memilih apakah mereka ingin berbicara atau tidak tentang masalah di luar lapangan yang telah mengganggu persiapan turnamen tanpa dinilai dengan cara apa pun.

"Saya pikir itu adalah hak prerogatif individu atau negara atau tim jika mereka merasa cukup kuat tentang sesuatu yang dapat mereka bicarakan, saya pikir itu baik-baik saja, saya pikir itu benar," katanya  seperti dilansir Liverpool Echo.

"Ini agak diharapkan tetapi saya juga menghormati privasi orang-orang yang tidak ingin melakukannya dan hanya ingin pergi bermain sepak bola, saya tidak berpikir itu membuat Anda menjadi orang jahat."

"Saya pikir Anda memiliki hak untuk berbicara atau tidak jika Anda berada di mata publik. Saya pikir Piala Dunia di Qatar selalu akan mengangkat masalah ini dan saya pikir mengangkatnya adalah hal yang baik secara umum, itu pendapat saya sebagai manajer Everton," ujar Lampard.

5 dari 5 halaman

Bukan Keputusan Pemain

Kapten Liverpool Jordan Henderson mengatakan kepada BBC Radio 5 Live Breakfast: "Banyak pertanyaan diberikan kepada pemain tentang 'haruskah Piala Dunia dimainkan di sana?' dan segala sesuatu yang berhubungan dengan itu, tetapi para pemain tidak memutuskan di mana Piala Dunia dimainkan."

"FIFA memutuskan itu dan itu adalah pertanyaan yang harus mereka jawab. Bagi kami sebagai pemain, kami hanya bermain sepak bola dan mencoba bersuara dengan cara tertentu untuk membantu sebanyak yang kami bisa," imbuh gelandang Liverpool itu.

Ditanya apakah pertanyaan harus diarahkan ke FIFA – mengingat bahwa mereka memilih tuan rumah – daripada para pemain, Lampard menambahkan: "Tentu saja dan sepertinya mereka telah mengarahkan pertanyaan itu kembali bukan? Saya pikir itu memang tidak pada pemain."

"Jika mereka nyaman untuk berbicara dan mereka merasa kuat tentang hal itu maka fair play tetapi juga kadang-kadang saya duduk di sini dan tidak ingin memberikan jawaban pribadi saya, itu bukan hal yang buruk, saya memiliki beberapa keyakinan tetapi Anda memiliki hak untuk melanjutkan pekerjaan Anda," tandasnya.Â