Sukses

Roberto Carlos Pede Brasil Patahkan Dominasi Eropa di Piala Dunia 2022

Brasil adalah pemenangan terbanyak trofi Piala Dunia dengan lima gelar, yang terakhir mereka raih pada Piala Dunia 2002 di Jepang dan Korea Selatan.

Liputan6.com, Jakarta Legenda sepak bola Brasil, Roberto Carlos, yakin negaranya bakal mengakhiri dominasi Eropa di Piala Dunia sejak Italia menguasai trofi emas di Jerman 2022.

Timnas Brasil jadi unggulan pada Piala Dunia 2022 di Qatar yang akan digelar kurang dari dua pekan lagi, tepatnya mulai 20 November 2022 sampai 18 Desember 2022.

Roberto Carlos bahkan, sangat yakin Brasil bakal sulit dikalahkan oleh tim mana pun di Piala Dunia 2022 Qatar.

"Satu-satunya tim yang tidak bisa kalah, adalah Brasil," ujar Roberto Carlos dinukil dari La Gazzetta Dello Sport.

Robert Carlos melihat materi pemain Brasil saat ini, berada di fase yang sudah cukup matang untuk memenangkan turnamen besar dan belajar banyak dari kegagalan di Piala Dunia 2018 saat disingkirkan Belgia di perempat final.

Brasil telah lima kali memenangkan trofi Piala Dunia. Masing-masing pada edisi 1958, 1962, 1970, 1994 dan 2002.

Eks pemain Real Madrid dan Inter Milan tersebut, juga menyinggung Piala Dunia 2022 akan sangat kehilangan Italia yang kembali gagal lolos untuk kedua kali secara beruntun.

Legenda yang terkenal dengan kecepatan berlari dan tendangan geledeknya itu, melihat Italia terlalu larut dalam euforia kemenangan di Euro 2020.

Tetapi Roberto Carlos yakin, Italia bakal kembali bangkit dan kembali ke Piala Dunia empat tahun lagi yang digelar di Amerika Serikat, Meksiko dan Kanada.

"Ada satu bagian yang hilang, saya menyayangkan mereka tidak ada di sana. Mungkin euforia setelah Euro itu rumit, tetapi Anda memiliki salah satu tim nasional terbaik di dunia dan selalu tahu bagaimana cara kembali," ujar Roberto Carlos.

Sepanjang kariernya di sepak bola, Roberto Carlos menghabiskan satu musim di Inter Milan dan bergabung dengan Real Madrid pada tahun 1996, bertahan di klub Ibu Kota Spanyol itu, selama lebih dari 10 tahun.

Bersama Real Madrid, Roberto Carlos memenangkan dua gelar La Liga dan tiga Liga Champions saat berada di Spanyol dan Piala Dunia 2002 bersama Brasil.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Tite Gelisah

Sementara di saat Roberto Carlos penuh keyakinan melihat negaranya berjaya di Piala Dunia 2022, pelatih Timnas Brasil, Adenor Leonardo Bacchi alias Tite, justru malah gelisah saat mendekati digelarnya turnamen.

Dia tak bisa tidur nyenyak karena memikirkan komposisi pemain yang akan dibawa ke Qatar. Tite rencananya akan mengumumkan daftar 26 pemain yang akan diboyong ke putaran final Piala Dunia 2022, dan itu yang membuatnya sekarang sulit tidur.

Jika boleh, Tite ingin membawa semua pemain terbaik Brasil tanpa batasan kuota. Tetapi aturan membuatnya harus memilih minimal 23 pemain dan maksimal 26 pemain untuk skuat akhir yang dibawa ke Qatar 2022.

"Rasa cemas 'menemani' saya dan saya selalu bangun jam 4 pagi. Istri saya sudah terbiasa melihat saya gelisah di tempat tidur," ungkap Tite dinukil dari Mediaset, Sabtu 5 November 2022.

"Dia selalu menyuruh saya untuk tenang dan mencoba untuk lebih banyak tidur. Tetapi saya memikirkan itu (memilih 26 pemain) dan itu membuatku gelisah."

"Saya harus mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua orang yang pernah atau pernah menjadi bagian dari tim ini. Akan ada pilihan yang ditentukan oleh alasan teknis, tetap saya respek kepada semua pemain," ujarnya.

Wajar jika Tite stres memikirkan pilihan terbaik dari sekian banyak pemain terbaik yang dimiliki Brasil. Pastinya ada banyak faktor yang dijadikan landasan Tite untuk menentukan 26 pemain Brasil di Piala Dunia 2022.

Timnas Brasil jadi favorit di Piala Dunia 2022, karena faktanya mereka adalah spesialis di Piala Dunia. Lima gelar juara dunia ditambah dukungan materi pemain mumpuni, jadi bukti nyata Selecao akan selalu berada di kelompok paling dekat dengan trofi.

 

3 dari 5 halaman

Akhiri Penantian Dua Dekade

Brasil membawa misi khusus dalam perebutan gelar juara Piala Dunia untuk keenam kali di Qatar nanti. Langkah Tim Samba tentu tak mudah karena akan menghadapi tim unggulan lainnya, seperti rival abadinya Argentina.

Brasil saat ini masih merupakan pemegang trofi terbanyak Piala Dunia. Total, Tim Samba meraih lima gelar Piala Dunia. Terakhir, mereka meraihnya dua dekade silam pada Piala Dunia 2002.

Pada babak kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Conmebol, Brasil telah memainkan 17 pertandingan dengan menorehkan 45 poin dari 14 kemenangan dan tiga hasil imbang tanpa menelan kekalahan. Tim Samba menyegel juara grup babak kualifikasi, lebih unggul diatas dari Argentina sebagai runner-up grup.

Di Piala Dunia 2022 ini, Brasil tetap diisi barisan pemain bintang, seperti Neymar Jr, Vinicius Junior, Casemiro, Richarlison, Alisson Becker, dan sebagainya, sehingga tim ini bisa berbicara banyak hingga perebutan juara Piala Dunia 2022 mendatang.

Pada Piala Dunia 2022 Qatar yang berlangsung 21 November hingga 18 Desember nanti, Brasil masuk Grup G bersama Serbia, Swiss, dan Kamerun.

Menariknya, Serbia dan Swiss adalah dua tim yang dihadapi timnas Brasil pada Piala Dunia 2018 Rusia. Kala itu, Selecao bermain imbang 1-1 dengan Swiss, lalu bisa menaklukkan Serbia dengan skor 2-0.

"Semuanya sama (seperti grup yang kami hadapi di Rusia 2018), yang hilang hanyalah Kosta Rika," kata pelatih Brasil Tite soal hasil undian Grup G Piala Dunia 2022, dikutip dari SBS Sport.

Tite menambahkan, Swiss dan Serbia adalah dua tim yang harus diwaspadai. Begitu juga dengan Kamerun.

"Kita berbicara tentang Swiss dan Serbia, tim yang menghentikan Italia dan Portugal. Juga ada Kamerun, tim yang sangat kuat di Afrika. Kami harus meningkatkan permainan kami sendiri," ujar Tite menambahkan.

Jika melihat materi pemain, Brasil menjadi tim yang diunggulkan di Grup G Piala Dunia 2022. Namun, mereka tetap harus mewaspadai tim-tim lawan.

Swiss kerap membuat kejutan di turnamen-turnamen besar, sedangkan Serbia juga punya potensi untuk mengejutkan lawan-lawan mereka. Sementara itu, Kamerun merupakan salah satu kekuatan sepak bola Afrika.

 

4 dari 5 halaman

Neymar Jadi Tumpuan

Cafu menilai hanya bintang Paris Saint-Germain Neymar Jr yang bisa menjadi pemain utama. Selebihnya belum bisa dipastikan. Sebab, memang cuma Neymar yang saat ini berpengaruh di klubnya. Cafu memberikan contoh, kiper Liverpool, Alisson Becker belum tentu bisa menjadi pemain utama.

"Bisakah kami memastikan Alisson akan memulai pertandingan ketika masih ada Ederson? Atau bahwa Weverton tidak akan bisa mendapatkan posisi di tim setelah gelarnya bersama Palmeiras? Satu-satunya pemain yang aman adalah Neymar, karena dia yang terbaik," ucap Cafu.

Tak sampai di situ, Cafu juga menilai Brasil saat ini memiliki banyak pemain muda yang sedang mengejar satu tempat pasti dalam skuad utama Brasil asuhan Tite. Meski tak meragukan kualitas Vinicius Junior dan Rodrygo Goes, Cafu menilai terlalu dini untuk menempatkan pemain tersebut dalam daftar pemain teratas dunia.

“Vini adalah masa depan sepak bola Brasil. Dia adalah pemain muda dengan kemungkinan paling besar. Tahun ini telah menunjukkan bahwa dia dapat mencapai lebih banyak. Terlalu dini untuk menempatkan dia di tiga pemain teratas dunia, tapi kita bisa membayangkan dia sampai di sana," jelasnya.

Neymar saat ini merupakan pemain yang berada di posisi kedua dalam daftar pencetak gol terbanyak sepanjang masa di bawah Pele. Dengan 74 gol yang diciptakan, dia hanya kurang tiga gol lagi untuk menyamai rekor gol terbanyak di timnas Brasil yang masih dipegang Pele (77 gol).

 

5 dari 5 halaman

Jadwal Pertandingan Brasil

Brasil akan menghadapi Serbia pada laga pertama Grup G Piala Dunia 2022, kemudian dijajal Swiss, lawan yang bisa-bisa kembali menyulitkan seperti empat tahun lalu di Rusia, dan terakhir menghadapi Kamerun.

Jumat, 25 November 2022

02.00 WIB Brasil vs Serbia di Lusail Iconic Stadium

Senin, 28 November 2022

23.00 WIB Brasil vs Swiss di Stadium 974

Sabtu, 3 Desember 2022

02.00 WIB Brasil vs Kamerun di Lusail Iconic Stadium.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.