Liputan6.com, Jakarta Tiga turnamen besar menanti timnas Indonesia dari berbagai kelompok umur pada tahun depan (2023). Mulai dari Piala Asia U-20, Piala Dunia U-20, hingga Piala Asia 2023.
Baca Juga
Rangkaian kegiatan ini bakal diawali pada bulan Maret. Piala Asia U-20 telah dijadwalkan berlangsung di Uzbekistan pada 1-18 Maret 2024. Selanjutnya, timnas Indonesia bakal tampil di Piala Dunia U-20 Indonesia mulai 20 Mei hingga 11 Juni. Sementara Piala Asia digelar di Qatar 16 Juni -16 Juli 2023.
Advertisement
Pada pengujung tahun ini, Timnas Indonesia juga dihadapkan pada gelaran Piala AFF yang berlangsung mulai 20 Desember 2022 hingga 16 Januari 2023. Di tengah padatnya agenda timnas Indonesia, PSSI selaku induk sepak bola di Tanah Air tentu diharapkan mampu mempersiapkan tim dengan baik.
Hanya saja, pengamat sepak bola, Tommy Welly, khawatir, persiapan tidak akan berjalan maksmimal. Menurutnya, PSSI kini tengah terbelit oleh persoalan Tragedi Kanjuruhan yang berbuntut pada terhentinya kompetisi. Kata pria yang akrab disapa Bung Towel itu, dalam keadaan ekosistem sepak bola Tanah Air stabil dan normal saja, persiapan tiga turnamen besar itu bukan hal mudah bagi PSSI.
"Apalagi jika dalam situasi seperti sekarang. Ada tekanan-tekanan tehadap PSSI, terutama buntut dari Tragedi Kanjuruhan, ada rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang seolah menyandera sepak bola. Karena rekomendasinya, tidak bisa kompetesi kalau tidak KLB. Belum lagi rekomendasi dari Komnas HAM, yang juga merekomendasikan pembekuan. Itu hal-hal yang sangat mengganggu, isu-isu konflik yang sangat menganggu,” ujarnya dalam rilis PSSI, Selasa (8/11/2022).
Rawan Intervensi
Towel menggarisbawahi beberapa rekomendasi yang belakangan bermunculan. Menurut dia, rekomendasi yang berisi desakan-desakan itu malah melahirkan sejumlah hal yang harus disorot.
"Pertama, secara aturan, sepak bola tidak mungkin diabaikan, karena desakan itu akan bisa dianggap menyerempet intervensi. Kedua, buat PSSI pasti sangat mengganggu konsentrasi persiapan Timnas yang dalam kondisi normal untuk fokus persiapan tidak mudah, apalagi dalam kondisi sekarang. Jadi apakah isu-isu KLB bisa memengaruhi pada persiapan tersebut? Ya sangat bisa,” kata Towel.
Towel mengatakan, ketika FIFA datang ke Indonesia pasca-Tragedi Kanjuruhan, Induk Organisasi Sepak Bola Dunia itu juga memberikan rekomendasi. Namun, kala itu FIFA, yang memang mahfum soal sepak bola, memberikan rekomendasi hal-hal yang sifatnya teknis.
Hal-hal itu adalah transformasi yang sifatnya tekhnikal, area-area teknis, FIFA memberikan poin-poin penguatan. Hal itu meliputi tentang prosedur pengamanan, tentang penjadwalan, benchmark, dan sebagainya."Itu yang kemudian sekarang harusnya leading sector-nya adalah tim tranformasi."
Advertisement
Belenggu Konflik
Sayang di dalam negeri desakan justru berubah menurut Towel. Dia menilai, tuntutan pergantian kepemimpinan di organisasi malah jauh lebih menonjol dari isu perbaikan sepak bola sendiri.
"Nah inilah yang sebetulnya harus dipertimbangkan dengan bijaksana karena itu akan menganggu persiapan Timnas, itu sudah pasti. Timnas akan terganggu karena Timnas itu kan produknya PSSI. Kalau lihat Timnas itu ya PSSI. Jadi, kalau federasinya (PSSI) disibukkan dengan konflik lain atau isu lain yang menyita energi dan sebagainya, sudah pasti persiapan akan terganggu," katanya.
Bung Towel pun berharap agar semua pihak tidak lagi membuat PSSI malah pusing mempersiapkan KLB yang sebetulnya sudah dinyatakan akan digelar. "Itu karena antara dorongan suksesi dengan kebutuhan objektif timnas pasti sulit untuk maksimal,” kata Bung Towel.
Kata Ketum PSSI
Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan memastikan KLB tidak akan mengganggu persiapan timnas Indonesia. Hal ini disampaikan saat berkunjung ke SCTV Tower beberapa waktu lalu.
Iriawan menegaskan bahwa seluruh program Timnas Indonesia tidak bakal terganggu oleh KLB. Jadwal pertandingan dan pelatihan Skuad Garuda pun dipastikan tetap berjalan sesuai rencana.
“(Kegiatan Timnas Indonesia) tetap jalan, itu kan program, ya. Sudah disusun programnya, kalendernya sudah ada, pertandingannya, pelatihannya, saya pikir itu tetap jalan,” bebernya ketika melakukan kunjungan ke SCTV Tower pada Selasa (1/11/2022). (Selengkapnya, klik di sini).
Advertisement