Liputan6.com, Jakarta Memperingati 40 hari tragedi Kanjuruhan, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, kembali menyampaikan belansungkawa kepada seluruh keluarga korban. Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu berharap, insiden memilukan tersebut tidak terulang lagi di kemudian hari.
Baca Juga
Tragedi Kanjuruhan telah menelan korban jiwa hingga 135 orang. Peristiwa itu terjadi setelah pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, 1 Oktober lalu.
Advertisement
"Atas nama pribadi dan segenap pengurus PSSI saya menyampaikan rasa belasungkawa sedalam-dalamnya kepada seluruh keluarga korban baik yang meninggal maupun yang luka-luka dalam tragedi yang terjadi di stadion Kanjuruhan 1 Oktober lalu,” kata Iriawan dalam rilisnya, Rabu (9/11/2022).
Mochamad Iriawan mengaku sangat memahami peristiwa itu telah meninggalkan luka dan duka yang sangat mendalam bukan saja pada keluarga korban, tapi juga pada para pengurus persatusan sepakbola seluruh Indonesia, dan seluruh rakyat Indonesia yang mencintai sepakbola.
"Sepakbola adalah suatu olahraga yang dibalut seni dan keindahan yang tidak boleh dinodai oleh kekerasan, apalagi menyebabkan hilangnya nyawa, hilangnya kehidupan,” ujar Iwan.
Atas tragedi itu, Iwan menyatakan PSSI telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan sebagai wujud rasa duka dan simpati yang diharapkan dapat meringankan rasa duka yang dialami keluarga korban. Iwan juga menyampaikan bahwa sejak awal kejadian, PSSI telah melakukan langkah-langkah awal dengan mendatangi lokasi dan berkunjung ke keluarga korban.
Langkah Konkret
Saat ini sejumlah langkah kongkrit telah dilakukan PSSI terkait Tragedi Kanjuruhan, antara lain dengan membentuk gugus tugas [task force] menggandeng badan sepak bola dunia FIFA dalam upaya untuk meningkatkan pengendalian massa dan langkah-langkah keamanan. Gugus tugas gabungan juga akan mencakup anggota Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) serta polisi dan kementerian olahraga, dalam negeri, kesehatan dan pekerjaan umum,” tuturnya.
Selanjutnya Iwan menegaskan bahwa rekomendasi baik dari TGIPF maupun dari Komnas HAM, sudah diterima PSSI dan sedang dipelajari lebih lanjut untuk ditindaklanjuti.
“Kami telah menjalankan salah satu rekomendasi yang dikeluarkan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta [TGIPF] yaitu rekomendasi untuk dilakukan Kongres Luar Biasa yang kami sampaikan sebagai hasil rapat EXCO untuk mempercepat KLB,” ujar Mochamad Iriawan. “Keputusan KLB juga didasarkan keinginan agar kompetisi sepakbola, sebagai marwah sepakbola, dapat bergulir kembali,” ia menambahkan.
“Perlu kami sampaikan bahwa semua langkah-langkah yang kami lakukan didasarkan pada statuta dan Regulasi PSSI yang dibuat sesuai pedoman yang disediakan oleh FIFA sebagai regulator tertinggi di bidang sepakbola dunia. Langkah-langkah yang kami lakukan juga sesuai dengan arahan Bapak Presiden, PSSI, FIFA, POLRI dan Kementerian kementerian terkait (TIM TASK FORCE),” jelas Iwan.
Advertisement
Evaluasi Menyeluruh
Iwan mengatakan PSSI sedang bekerja melakukan evaluasi menyeluruh terhadap regulasi-regulasi di bidang sepakbola dan mensinkronkan regulasi-regulasi tersebut dengan peraturan-peraturan lain.
Selama kepengurusannya, Iwan menjelaskan PSSI telah melakukan berbagai transformasi positif dalam dunia persepakbolaan Indonesia, antara lain dengan meningkatkan kesejahteraan para hakim garis sebagai salah satu upaya memberantas judi bola.
“Setiap wasit akan dikawal mulai saat memasuki arena laga, hingga selesainya laga dan saat keluar arena. Ini meghindarkan upaya-upaya yang dapat mempengaruhi pengaturan skor dalam setiap pertandingan di kompetisi sepakbola Indonesia,”
PSSI juga berupaya terus mendorong tumbuhnya potensi pemain sepakbola di Indonesia melalui pembibitan sepakbola usia dini di seluruh Indonesia. Sementara untuk mendorong prestasi tim nasional PSSI juga melakukan upaya naturalisasi terhadap 3 pemain keturunan Indonesia untuk Timnas, satu diantaranya adalah Shayne Pattynama yang sudah mendapatkan persetujuan DPR.
Melanjutkan Kompetisi
Sejumlah pretasi gemilang telah ditorehkan Tim Nasional sejak 2020 yaitu gelar juara Piala AFF U-16 2022, Timnas senior sebagai runner-up Piala AFF 2020, Timnas U-23 memperoleh juara ketiga di pentas SEA Games 2021. Tentunya ini mempengaruhi peringkat sepakbola Indonesia yang meningkat dari 171 menjadi 155 berdasarkan peringkat FIFA 23 Juni 2022.
“Itu semua hanya bisa capai dan ditingkatkan melalui kompetisi yang berkelanjutan, untuk itu kami berharap pemerintah dapat segera mengaktifkan kembali kompetisi yang akan menjadi kawah candradimuka lahirnya pemain-pemain muda Garuda yang berkualitas,” ujar Iwan.
Dia menambahkan, sejumlah klub juga sudah meminta agar kompetisi segera bergulir kembali karena merasakan beratnya untuk mengaji operasional pemain, staf dan lainnya. “Kompetisi telah menjadi ekosistem menggerakkan roda perekonomian di setiap daerah, sehingga dihentikannya kompetisi tentu memiliki imbas yang luar biasa bagi perekonomian,” pungkasnya.
Advertisement