Sukses

Bola Ganjil: 5 Gol Sudah Jadi Top Skor Tim, Klub Otomatis Degradasi

Tujuan pertama bertanding sepak bola adalah meraih kemenangan. Namun hasil itu sulit dicapai jika tanpa kehadiran pemain subur.

Liputan6.com, Jakarta - Tujuan pertama bertanding sepak bola adalah meraih kemenangan. Hasil tersebut bisa dicapai dengan mencetak gol lebih banyak dibanding lawan.

Dalam hal itu, maka kehadiran pemain subur. Beban pun jadi jadi milik mereka yang beroperasi di lini depan.

Beberapa punya bakat dan kualitas lebih dibanding yang lain, sehingga mudah memenuhi atau melampaui ekspektasi. Popularitas mereka otomatis terangkat. Di sini para pecinta sepak bola tentu sudah tahu nama mereka.

Tapi tidak semua bisa membayar kepercayaan dengan menyumbang banyak gol. Kontribusi mereka sangat minim. Maka jangan heran jika kinerja tim turut terpengaruh sehingga mencatat rapor buruk.

Lihat saja statistik berikut. Birmingham City menduduki posisi 23 dari 24 tim yang bersaing di Divisi II 1988/1989. Mereka cuma membuat 31 gol dalam 46 partai. Top skor The Brummies adalah Steve Whitton dan Colin Robinson yang masing-masing menciptakan lima gol.

2 dari 3 halaman

Granada Senasib

Granada juga turun kasta dari La Liga 2016/2017 karena buruknya produktivitas. Mehdi Carcela dan Artem Kravets jadi pemain tersubur dalam tim dengan masing-masing membuat lima gol.

Tidak lupa juga rekor buruk Derby County di Premier League 2007/2008. Mereka cuma mendulang 11 angka pada musim itu, terendah sepanjang sejarah.

Kondisi tersebut tidak lepas dari mandulnya pemain. Top skor mereka adalah Kenny Miller yang cuma membuat empat gol.

Total Derby County hanya menghasilkan 20 gol, tertinggal 11 angka dari pemain tersubur kompetisi Cristiano Ronaldo.

3 dari 3 halaman

Cuma 3 Gol

Rekor top skor dengan jumlah gol terminim dalam kompetisi top Eropa barangkali hadir pada Liga Inggris 2005/2006. Sunderland hanya meraih tiga kemenangan sepanjang musim dan membuat 26 gol.

Pemain tersubur The Black Cats adalah empat orang: Liam Lawrence, Anthony Le Tallec, Tommy Miller, dan Dean Whitehead yang masing-masing hanya mencetak tiga gol.