Sukses

Surat Permohonan KLB PSSI Belum Dibalas, Pengamat Sepak Bola: FIFA Bingung

FIFA disebut pengamat sepak bola Tommy Welly atau akrab disapa Bung Towel sedang mempertimbangkan banyak hal terkait KLB PSSI.

Liputan6.com, Jakarta Pengamat sepakbola Indonesia, Tommy Welly ikut mengomentari terkait belum adanya balasan surat yang dikirimkan PSSI kepada induk sepakbola dunia, FIFA untuk diberikan izin menyelenggarakan Kongres Luar Biasa (KLB).

Menurut pria yang akrab disapa Bung Towel ini, FIFA sedang menimbang-nimbang respon dan keputusan apa yang akan diberikan untuk PSSI.

“Kalau dari sudut pandang saya, FIFA sangat berhati-hati dan tidak mau gegabah. Jadi sepertinya FIFA sedang menimbang-nimbang respon dan keputusan apa yang akan diberikan untuk PSSI. Saya menduga ada kebingungan juga di FIFA terkait permintaan KLB PSSI ini," katanya seperti keterangan tertulis yang diterima media.

"Karena dengan titik tolak awal tragedi Kanjuruhan, FIFA sebenarnya sudah langsung merespon dengan turun tangan membantu PSSI dan Indonesia lewat solusi transformasi. Konkritnya dengan membentuk tim transformasi yang terdiri dari PSSI, Pemerintah dan FIFA.

“Nah ketika PSSI tiba-tiba mendorong terjadinya KLB yang dipercepat adalah wajar jika FIFA bertanya-tanya atau meraba-raba, ada apa ini? Mengapa dari solusi transformasi kemudian bergeser menjadi isu suksesi?” dia menambahkan.

Maka itu, dia bisa memahami mengapa FIFA belum membalas surat permohonan KLB dari PSSI. Apalagi, dalam surat permohonan KLB yang dipercepat dari PSSI, tidak dicantumkan alasan mengapa atau karena alasan apa sehingga KLB harus dipercepat.

“Karena itulah saya melihat, FIFA tidak bisa merespon dengan cepat seperti biasanya," ujar Bung Towel.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Piala Dunia U-20

 

Bung Towel menduga, FIFA memiliki pertimbangan bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang akan bergulir pada Mei 2023 mendatang sehingga waktunya sangat singkat dengan KLB yang bisa terjadi pada bulan Maret sehingga sangat berdekatan dengan persiapan ajang dua tahunan tersebut.

“Faktor ini pula yg membuat FIFA harus menimbang-nimbang permintaan KLB dari PSSI itu dengan seksama,” ujar pria lulusan Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Padjadjaran tersebut.

Selain itu, menurut Bung Towel menduga penundaan balasan surat juga karena adanya persiapan kegiatan internal FIFA, yakni pemilihan exco FIFA yang akan berlangsung pada 16 Maret 2023 mendatang.

“Jadi faktor-faktor inilah yang menurut saya menjadi alasan atau pertimbangan mengapa FIFA pamban merespon surat permohonan KLB dari PSSI,” ungkap Bung Towel.

“Jadi secara keseluruhan dan gambaran dan rentetan peristiwa yang terjadi di sepak bola Indonesia belakangan ini, saya melihat bahwa ini semua merupakan keputusan politik dan bukan keputusan sepak bola," dia menambahkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.