Liputan6.com, Jakarta Alejandro Garnacho mulai menunjukkan kualitasnya bersama Manchester United (MU). Ia berkontribusi membantu timnya meraih kemenangan atas Aston Villa dalam laga putaran ketiga Carabao Cup pada Jumat (11/11/2022) dini hari WIB.
Pesepak bola berusia 18 tahun sejatinya tak bermain sejak awal laga. Ia baru dimasukkan juru taktik MU pada menit ke-62, ketika skuadnya sudah tertinggal 2–1 dari tim tamu.
Baca Juga
Kehadiran Garnacho terbukti membawa dampak signifikan bagi Setan Merah. Ia sukses menyumbangkan dua assist yang dikonversi menjadi gol oleh Bruno Fernandes (’78) dan Scott McTominay (‘90+1). Alhasil, MU berjaya dengan 4–2.
Advertisement
Manajer Setan Merah Erik ten Hag memuji kinerja apik yang diperlihatkan Garnacho di pertandingan tersebut. Pelatih berkepala plontos tak menampik sang pemain mampu memberi efek positif sejak diturunkan.
Walau begitu, Ten Hag menegaskan Garnacho masih butuh banyak belajar. Ia juga meminta sang pemain untuk konsisten menjaga sikap dan kinerjanya, agar bisa menjadi penggawa reguler dalam skuad asuhannya di masa mendatang.
“Saya pikir, itu (performa tim) bagus ketika dia masuk. Dia (Garnacho) mampu menunjukkan kinerja yang berdampak dalam permainan. (Efek kehadirannya) cukup jelas, dengan dua assist dan beberapa dribel bagus. Akan tetapi ada juga hal yang harus ia tingkatkan,” komentar pelatih MU selepas laga, dilansir dari Metro.
“Dia masih butuh banyak belajar, tetapi cukup jelas bahwa kami sangat senang dengan perkembangannya, dengan penampilannya malm ini. Dia dapat berkontribusi untuk tim.”
“Apakah dia (Garnacho) bisa mendapat peran reguler (di skuad)? Itu bergantung pada bagaimana pendekatan dan sikapnya. Jika dia terus bekerja dan menjaga sikap saat ini, maka hal itu mungkin terjadi,” pungkas Ten Hag.
Citra Buruk
Sekadar informasi, Garnacho sejatinya sempat memiliki citra buruk di awal kompetisi 2022/2023. Pemain kelahiran 2004 itu konon tak dipanggil oleh Erik ten Hag lantaran telah menunjukkan sikap tidak terpuji kala MU melakoni tur pramusim.
Tidak dijelaskan perilaku macam apa yang ditampilkan Garnacho hingga membuat Ten Hag ogah memainkannya. Kendati demikian, rekan setimnya di MU, Bruno Fernandes membenarkan kejadian itu.
“Pada awal musim, dia tidak berada dalam performa terbaiknya. Saat tur (pramusim), dia tidak menunjukkan sikap baik yang seharusnya dia miliki. Itulah alasan Garnacho belum kunjung mendapat kesempatan hingga saat ini,” tutur Fernandes beberapa waktu lalu.
“Dia mulai mendapat peluang karena dia berlatih dengan lebih baik. Dia juga punya sikap yang berbeda. Oleh karenanya, dia layak memperoleh kesempatan (dari pelatih),” sambung penggawa internasional Portugal.
Advertisement
Bukan Kali Pertama
Ini bukanlah kali pertama Garnacho menjadi sorotan kala tampil bersama MU. Sang pemain juga menuai banyak pujian usai menyumbangkan gol semata wayang dalam laga kontra Real Sociedad di matchday ke-6 Grup E Liga Europa pada Jumat (4/11/2022) lalu.
Aksi Garnacho sukses membuatnya memecahkan rekor di klub. Ia berhak masuk ke buku sejarah MU karena berhasil mencetak gol debut pada usia 18 tahun dan 125 hari.
Garnacho memecahkan rekor abadi yang dipegang legenda Setan Merah George Best selama 58 tahun. Pesepak bola kelahiran 2004 kini menjadi pemain luar Inggris termuda yang mencetak gol untuk MU Setan Merah kompetisi antarklub Eropa.
Best sebelumnya sangat lama memegang rekor tersebut berkat gol yang dilesakkannya ke gawang Djurgardens IF pada tahun 1964, saat ia baru menginjak usia 18 tahun dan 158 hari.
Kiprah luar biasa Garnacho membuat pendukung MU berharap sang pemain benar-benar dapat mengikuti kisah sukses Best. Pemain asal Irlandia Utara sebelumnya diketahui merupakan salah satu legenda MU setelah tampil moncer di usia muda.
Tumbal Garnacho
Sayangnya, kesuksesan Garnacho bersama MU membuat pemain lain bakal menjadi tumbal. Laporan Diario AS menyebut Setan Merah terancam ditinggal wonderkid-nya Facundo Pellistri. Ia merasa kalah saing dengan penggawa Argentina.
Masa depan Garnacho diperkirakan akan lebih cerah dibanding Pellistri. Kondisi sulit itu membuat Pellistri frustrasi, hingga membulatkan tekad untuk angkat kaki dari MU secara permanen pada bursa transfer Januari 2023 mendatang.
Pellistri ingin pindah ke klub yang bisa memberikan jaminan bermain di tim utama. Sang penggawa diklaim lebih suka pindah secara permanen. Kendati demikian, ia juga tak masalah jika MU pada akhirnya cuma bisa melepanya dengan status pinjaman.
Advertisement