Sukses

Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022, Intip Kemegahan 3 Masjid di Qatar

Jelang perhelatan Piala Dunia 2022, mari kita menengok sejenak kemegahan sejumlah masjid di Qatar yang bisa dijadikan sebagai destinasi wisata religi.

Liputan6.com, Jakarta Piala Dunia 2022 Qatar akan segera berlangsung dan dibuka pada 20 November 2022 mendatang. Perhelatan ini tentunya membuat masyarakat pecinta bola ramai menyambutnya dengan antusias, tak terkecuali masyarakat di luar Qatar yang ingin menyaksikan pertandingan secara langsung.

Bagi Anda yang ingin mengunjungi Qatar sebagai destinasi wisata, ini merupakan saat yang tepat. Anda bisa traveling sekaligus menyaksikan bintang sepak bola dunia favorit bareng keluarga ataupun kerabat.

Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, Qatar memiliki sejumlah bangunan masjid yang desainnya memesona. Tak hanya memiliki desain serta interior yang megah, masjid-masjid yang ada di Qatar juga dijadikan sebagai pusat kajian ilmu dan kebudayaan masyarakat Timur Tengah.

Karena itu, bagi Anda yang ingin menonton Piala Dunia 2022 secara langsung di Qatar, khususnya yang beragama Islam, tak ada salahnya menjadikan tiga masjid ini sebagai destinasi wisata religi.

Selain itu, mengetahui masjid-masjid di Qatar juga bisa menambah khazanah pengetahuan Anda tentang peradaban Muslim di dunia. Berikut ini Liputan6.com berikan rangkumannya yang dikutip dari berbagai sumber:

 

2 dari 4 halaman

1. Masjid Imam Abdul Wahhab

Masjid Imam Abdul Wahhab merupakan masjid terbesar di Qatar. Masjid ini juga dikenal sebagai Masjid Agung Qatar. Diresmikan pada 2011 silam, Masjid Imam Abdul Wahhab dapat menampung higga 30.000 jamaah.

Masjid ini memiliki ciri khas arsitektur Islam yang memukau, dengan pemandangan cakrawala Doha dengan rangkaian lengkungan dan kubah terbesar di negaranya.

Desain interior masjid ini terinspirasi oleh tradisi Islam kuno, dengan lantai marmer berwarna tanah membuat jamaah akan merasa sejuk walaupun saat musim panas. Dengan koridor yang ditutupi kubah kecil juga dapat memberikan keteduhan.

Masjid ini terdiri dari total 93 kubah, beberapa di antaranya berada di atas ceruk shalat atau ruang salat. Didirikan Sheikh Jassim bin Mohammed Al Thani untuk mengenang ayahnya masjid ini dibuka untuk umum termasuk untuk non-muslim yang ingin mengetahui sisi masjid secara dalam.

Namun, saat akan masuk ke area masjid, semuanya harus melepas sepatu dan pastinya para traveler harus mengenakan pakaian yang tertutup. Bagi wanita yang tidak membawa penutup kepala, di sana tersedia semacam selendang untuk menutupi area kepala dan sekitarnya.

3 dari 4 halaman

2. Masjid Fanar (ICC)

Masjid Fanar merupakan pusat kegiatan Islam di Doha, Qatar. Dalam bahasa Arab, fanar berarti 'mercusuar. Dari aspek fisik, tampilan masjid ini tidak jauh berbeda dengan menara suar yang terpancang di tengah kota pelabuhan Doha. Masjid ini juga dikenal dengan nama Masjid Islamic Cultural Center (ICC) Abdullah bin Zaid Al-Mahmud.

Adapun istilah fanar itu juga dapat bermakna 'metafora'. Masjid ini diibaratkan seperti mercusuar yang berfungsi menuntun orang-orang agar dapat mengenal Islam. Berbagai fasilitas publik yang tersedia di dalamnya memang diperuntukkan begitu.

Sejak 12 Januari 2008, Masjid Fanar dibuka untuk umum setelah peresmian oleh perdana menteri Qatar, Hamad bin Jassim al-Thani. Hingga tahun 2009, itulah masjid terbesar di seluruh negeri Qatar. Selain rumah ibadah, masjid ini juga berfungsi sebagai destinasi wisata.

Masjid Fanar dilengkapi dengan museum dan perpustakaan. Masjid ini juga terbuka bagi siapa pun, asalkan berbusana menutup aurat dan mematuhi tata krama yang berlaku. Dikutip dari buku Demystifying Doha: On Architecture and Urbanismin an Emerging City (2013), tinggi menara Masjid Fanar mencapai 80 meter.

 

4 dari 4 halaman

3. Masjid Katara

Mengunjungi Doha, Qatar juga belum lengkap jika belum mengunjungi Masjid Katara. Pasalnya, masjid ini memiliki arsitektur yang indah dan sayang untuk dilewatkan.

Keunikan Masjid Katara cenderung terletak pada desain, warna, dan ornamen yang menghiasinya. Bagian atap masjid ini tidak berkubah seperti masjid-masjid pada umumnya.

Di dekat bangunan utama, terdapat menara Masjid Katara dengan ketinggian 210 meter. Di bagian bawah menara ini berbentuk segi enam, sedangkan bagian atasnya silindris. Pucuknya berbentuk kubah yang tampak seperti gazebo kecil. Orang dapat masuk ke dalam menara ini. Ada tangga di lantai dasar yang mengantarkan pengunjung masuk ke dalamnya. Fungsinya sebagai penggema suara azan.

Sebagai sebuah destinasi wisata di Qatar, Masjid Katara terbuka untuk dikunjungi, baik Muslim maupun non-Muslim, asalkan berpakaian sopan. Masjid ini menawarkan sisi religius dari desa budaya kosmopolitan milik Qatar tersebut.

Saat mengunjungi Masjid Katara, jangan lupa pula untuk menengok desa budaya Doha, yaitu Katara. Tempat yang dapat menyihir Anda dengan gedung teater yang bagus, hall konser, dan galeri pertunjukan yang juga dapat ditemukan di desa ini.

Â