Liputan6.com, Jakarta Piala Dunia 2022 Qatar bakal berlangsung pada 20 November dengan pertandingan tuan rumah melawan Ekuador.
Selain menyiapkan tim terbaik, Qatar juga melakukan persiapan dari segi pelaksanaan untuk menyambut lebih dari satu juta pengunjung di Piala Dunia.
Baca Juga
Salah satunya peraturan tentang larangan merokok di stadion. Menteri Kesehatan Qatar, Hanan Mohamed Al Kuwari melarang penonton menghisap rokok tembakau maupun elektrik di dalam stadion.
Advertisement
Hal ini merupakan upaya untuk menyampaikan bahwa tembakau sangat berbahaya bagi kesehatan.
Hanan berharap kampanye kesehatan di Piala Dunia 2022 ini dapat meningkatkan kesadaran orang soal bahaya merokok serta pentingnya hidup sehat.
“Kementerian kesehatan bekerjasama dengan organisasi kesehatan dunia (WHO) untuk mendorong perayaan event sepak bola global ini sebagai mercusuar bagi kesehatan dan keselamatan,” kata Hanan Mohamed, dikutip dari iloveqatar.net, Senin 14 November 2022.
Dia mengatakan, kampanye soal larangan merokok dan kesehatan yang dimulai pada bula Oktober lalu itu telah mendapat dukungan dari federasi sepakbola internasional (FIFA).
Hal ini dianggap baik sebagai langkah mempromosikan kesehatan secara global melalui sepak bola.
Lebih lanjut, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa, dengan berfokus pada pengendalian tembakau, pola makan, nutrisi yang sehat dan kesehatan mental, kerja sama ini diharap dapat membantu meningkatkan kesehatan fisik dan mental semua orang melalui olahraga.
“Kampanye kesehatan melalui Piala Dunia 2022 ini diharapkan dapat menjangkau segala usia, terutama kaum muda,” harapnya
Butuh Kerja Sama
Menurut Tedros, event besar seperti Piala Dunia 2022 ini bisa berhasil menerapkan kebijakan larangan merokok di stadion apabila didukung dengan kerjasama yang baik.
“Masing-masing dari tiga mitra telah lama mempromosikan langkah-langkah pengendalian tembakau, dan itu sangat efektif," ucapnya.
"Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran tentang bahaya kesehatan dan tembakau,” tutupnya
Advertisement
Undang Influencer
Qatar tentu berharap Piala Dunia yang mereka gelar berjalan lancar dan sukses. Berbagai cara pun dilakukan negeri kaya di Jazirah Arab tersebut, termasuk mendatangkan para influencer dari berbagai belahan dunia.
Sekitar 1600 fans dari negara-negara yang lolos ke Piala Dunia 2022 telah diundang meramaikan turnamen sepakbola terbesar sejagat tersebut.
Berdasarkan laporan terbaru, fans dari 32 negara peserta itu diminta menyanyikan yel-yel paling populer negara mereka (yang telah dipilih pihak penyelenggara).
Masing-masing diberi waktu 5 menit dalam upacara pembukaan Piala Dunia Qatar sebelum pertandingan pertama antara tuan rumah melawan Ekuador pada 20 November 2022.
"Kami akan berbagi lagu dari negeri peserta agar semua orang jadi makin kenal satu sama lain," ujar salah satu penyelenggara.
Sekitar 30 sampai 50 orang suporter akan dipilih untuk mewakilkan negara-negara peserta. Namun, nama-nama yang dipilih tidak terkait dengan "orang-orang yang punya agenda politik".
"Kamera akan bergantian fokus pada grup masing-masing negara. Bersiap dengan kostum, bendera dan syal untuk memberikan dukungan serta teriakan," lanjut panpel tersebut membocorkan.
Gratis
Projek pada upacara pembukaan ini adalah rencana jangka panjang panitia penyelenggara Piala Dunia 2022 yang diberi nama "Fan Leaders" dengan mendorong influencer sosial media menggunakan hastag "IAMAFAN".
Para fans kunci ini akan diminta juga mengunggah konten positif yang telah diberikan panpel Qatar dan mendukung Piala Dunia 2022 lewat 'likes' dan juga share berbagai unggahan pihak ketiga.
Namun, Qatar membantah menggunakan influencer ini sebagai corong mereka. "Kami tidak memaksa tetapi akan lebih baik hanya fokus pada kegiatan positif saja," tutur salah satu panpel.
Para influencer ini juga telah sepakat untuk melaporkan "berbagai komen kasar, menyinggung, menjelek-jelekkan" di sosial media pada komite penyelenggara dengan bukti tangkapan layar.
Dalam pernyataannya, penyelenggara Qatar mereka telah berkonsultasi dengan Fan Leader Network beranggotakan 450 orang dari 59 negara untuk membantu meningkatkan tamu Piala Dunia.
"Dengan semakin dekatnya turnamen, kami telah menyundang sejumlah influencer paling aktif untuk menjadi tamu dalam upacara pembukaan. Kami berterima kasih atas kolaborasinya," tulis pernyataan Qatari Supreme Committee for Delivery & Legacy.
Advertisement
Ada Penolakan
Qatar mengklaim kalau influencer adalah "pemimpin dalam komunitas mereka". Tapi ternyata hal itu tidak sejalan dengan pandangan grup Football Supporters Europe, organisasi yang berada di bawah payung UEFA terkait masalah fans.
"Yang paling jelas adalah mereka (influencer) bukanlah perwakilan suporter," ujar Direktur Eksekutir FSE, Ronan Evain.
"Mereka adalah karyawan atau volunteers dari turnamen Piala Dunia dan sudah seharusnya dilihat seperti itu," tambahnya.
Sekitar 1,2 juta tamu internasional diprediksi akan datang ke Qatar selama berlangsungnya Piala Dunia 2022. Upaya untuk meningkatkan pandangan positif memang dibutuhkan.
Karena berbagai hal kontroversial yang menghantui Qatar selama jelang penyelenggaraan Piala Dunia ini.
Mulai dari kritik keras terhadap keberlangsungan pekerja migran yang disebut sebagai perbudakan modern dalam pembangunan stadion Piala Dunia, hotel, jalan, dan berbagai fasilitas esensial lainnya.