Liputan6.com, Jakarta- Piala Dunia 2022 akan segera dimulai pada 20 November 2022. Sayangnya pada edisi pertama Piala Dunia di Timur Tengah, timnas Italia tidak akan ikut berlaga. Kiper Gianluigi Buffon terpaksa beralih mendukung tim lain.
Italia untuk dua kali beruntun tak lolos ke putaran final Piala Dunia. Pada Kualifikasi Piala Dunia 2022, Gli Azzurri tersisih usai didepak kuda hitam Makedonia Utara di babak play-off zona Eropa.
Kegagalan Italia lolos ke Piala Dunia 2022 membuat Buffon harus mendukung tim lain. Buffon punya alasan sendiri dalam memberikan dukungan ke negara lain jika Italia absen di sebuah kejuaraan besar.
Advertisement
“Seperti biasa, ketika Italia tidak ada, saya mencoba mengikuti tim di mana rekan tim atau teman saya bermain, atau mereka yang secara tradisional tak diunggulkan,” kata Buffon.
Dan untuk Piala Dunia 2022, tim yang akan paling didukung Buffon adalah Kamerun. “Dalam hal ini, negara yang selalu saya dukung adalah Kamerun. Mereka memiliki tempat khusus di hati saya.”
Melekat di Hati Buffon
Kamerun memang melekat di hati Buffon. Dia memutuskan beralih menjadi kiper setelah menyaksikan aksi Kamerun di Piala Dunia 1990. Saat itu Buffon terkesan dan kagum dengan kiper Kamerun, Thomas N'Kono.
Saking besarnya pengaruh N'Kono dalam karier Buffon, eks pemain Juventus itu sampai-sampai menamakan putranya dengan nama Thomas. Tujuannya untuk menghormati N'Kono
Kamerun memang akan ikut berlaga di Piala Dunia 2022. Negara asal benua Afrika itu akan tergabung di Grup G bersama kandidat juara Brasil, Swiss dan Serbia.
Advertisement
main Sampai Berusia 45 Tahun
Buffon sendiri saat ini masih aktif bermain bersama Parma di Serie B. Dia bertekad untuk terus bermain bola profesional hingga usia 45 tahun. Buffon saat ini sedang merancang laga perdamaian di Roma.
Untuk memuluskan rencana laga perdamaian, Buffon baru-baru ini menemui Paus Frandiskus di Roma. Buffon ingin Paus datang di laga perdamaian tersebut.