Liputan6.com, Jakarta - Argentina menjadi salah kandidat memenangkan Piala Dunia 2022 Qatar. Tim Tango terakhir kali dinobatkan sebagai juara dunia di Meksiko pada 1986. Ketika itu, Diego Maradona menginspirasi kemenangan tim Tango.
Namun, sejak itu Argentina tidak pernah lagi mengangkat trofi Piala Dunia. Tim Tango pernah lolos ke final pada 1990 dan 2014, tapi selalu kalah.
Di Piala Dunia 2014, Argentina yang diperkuat oleh pemain bintangnya Lionel Messi kalah 0-1 dari Jerman. Pelatih Argentina Lionel Scaloni mengatakan Messi bertekad untuk menikmati Piala Dunia terakhirnya mengingat usianya sudah 36 tahun.
Advertisement
Pemain Paris Saint-Germain itu akan memberikan segalanya demi mengakhiri penantian 36 tahun Argentina untuk mengangkat trofi Piala Dunia 2022 di Qatar. Tetapi, Scaloni mengingatkan bahwa sepak bola "terkadang tidak adil"
Kesuksesan Argentina di Copa America tahun lalu memberi Messi trofi internasional utama. Tetapi, memenangkan Piala Dunia Qatar 2022 adalah yang paling dia inginkan.
"Saya melihatnya sama seperti biasanya, sangat baik dan bersemangat untuk menikmati Piala Dunia," kata Lionel Scaloni di Abu Dhabi, Selasa (15/11/2022), seperti dikutip dari Fot Mob.
"Dia tahu apa artinya mengenakan seragam ini di Piala Dunia dan dia dan rekan satu timnya benar-benar menikmati memanfaatkan fasilitas latihan dan kami tinggal di sini. Saya pikir prosesnya penting."
Lionel Messi baru-baru ini memuji Lionel Scanoli atas kepemimpinan dan manajemen manusianya di timnas Argentina itu. Rasa hormat itu saling menguntungkan.
"Saya pikir itu mencerminkan hubungan baik yang kami miliki dan seperti apa saya sebagai pelatih," kata Scaloni.
Â
Persiapan Argentina
Argentina mengadakan kamp pelatihan pra-turnamen di Madrid, Spanyol. Mereka mempersiapkan pertandingan pembukaan Piala Dunia 2022 di Grup C melawan Arab Saudi pada 22 November.
Tetapi, Argentina akan terlebih dahulu menjalani laga persahabatan menghadapi Uni Emirat Arab, Rabu (16/11). Meski demikian, Scaloni ingin timnya tetap fokus.
"Pelatih harus menjadi contoh grup. Saya telah belajar bahwa apa yang Anda lakukan di dalam dan di luar lapangan penting bagi grup," ucap Scaloni.
Pada Piala Dunia terakhir di Rusia, Argentina hanya lolos dari babak penyisihan grup sebelum kalah 3-4 dari Prancis yang akhirnya menjadi juara dunia. Jorge Sampaoli pergi sebagai pelatih setelah turnamen, dan Scaloni yang menjadi asistennya kemudian menduduki kursi pelatih.
Â
Advertisement
Tidak mau berjanji
Timnas Argentina asuhan Lionel Scaloni belum pernah kalah dalam 35 pertandingan. Terakhi, Argentina kalah 0-2 dari Brasil di final Copa America 2019.
Namun, pelatih berusia 44 tahun itu tahu ada potensi jebakan yang menunggu bahkan tim terbaik sekalipun, dengan mengatakan: "Ini sepak bola, tidak dapat diprediksi dan terkadang tidak adil."
"Tidak ada gunanya menjanjikan apa pun kepada orang-orang. Katakan saja kepada mereka bahwa kami akan memberikan segalanya selama Piala Dunia ini," pungkas Scaloni.