Liputan6.com, Jakarta- Mantan komite etik FIFA Dali Taher agak terkejut PSSI mengirimkan surat kepada FIFA soal permintaan Kongres Luar Biasa aatau KLB. Menurutnya Mochamad Iriawan sebenarnya bisa saja bertahan sebagai ketua umum PSSI karena secara aturan tidak bisa serta-merta disalahkan dengan Tragedi Kanjuruhan.
Seperti diketahui PSSI akan mempercepat KLB untuk memenuhi desakan banyak pihak setelah Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang seusai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022.
Baca Juga
PSSI telah mengirim surat kepada FIFA mengenai rencana mempercepat KLB. FIFA kemudian sudah membalas surat tersebut dan merestui percepatan KLB pada 16 Februari 2023.
Advertisement
"Keputusan PSSI yang telah mengirimkan surat kepada FIFA soal permintaan KLB yang diumumkan secara resmi oleh Iwan Bule itu merupakan tindakan diluar dugaan. Padahal, Iwan Bule (sapaan akrab Iriawan) bisa saja bertahan karena secara aturan PSSI tidak bisa serta-merta disalahkan dengan tragedi Kanjuruhan karena pertandingan 2x45 menit tuntas tanpa insiden," ungkap Dali Tahir seperti dilansir Antara.
Langkah PSSI yang bersedia mempercepat KLB menurut Dali Tahir menunjukkan kepada masyarakat sepak bola Indonesia, bahwa hati Iwan Bule bukan terbuat dari "batu" dengan tidak mendengarkan pendapat pihak lain, serta begitu saja melepaskan tanggung jawabnya terhadap tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang.Â
"Itu jelas menunjukkan bahwa hati Iwan Bule tidak terbuat dari "batu". Yang pasti, saya bisa merasakan kesedihannya dan juga beratnya beban yang harus dipikulnya akibat musibah tersebut. Dan, saya yakin Iwan Bule pasti punya program lain untuk membantu korban Tragedi Kanjuruhan sekaligus memperbaiki citra sepakbola dan pihak kepolisian di mata masyarakat Indonesia dan juga dunia," kata Dali Tahir.Â
Menyesalkan
Dali Tahir menyesalkan kepengurusan PSSI periode 2019-2023 harus berakhir lebih cepat akibat Tragedi Kanjuruhan. Pasalnya kinerja PSSI saat ini sedang sangat baik dengan ditandai prestasi timnas Indonesia di berbagai level.
"Yang ada, bukan hanya kompetisi yang merupakan ujung tombak pembinaan bisa berjalan, tetapi PSSI juga mampu meningkatkan prestasi Timnas Indonesia pada peringkat FIFA serta prestasi lainnya di kelompok umur," ucapnya.
"Saya juga tidak paham apa yang ada dalam benak pihak-pihak yang mencoba mengiring opini menyingkirkan Iwan Bule dengan terus mendengungkan KLB, bahkan mulai membentuk opini siapa yang paling pantas menggantikannya lewat survei."
Advertisement
KLB
Kongres Luar Biasa (KLB)Â PSSI dipastikan bakal digelar pada 16 Februari 2023. Rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada Kamis (10/11/2022) memutuskan Kongres Luar Biasa Pemilihan pemilihan Ketua Umum, Wakil Ketua Umum dan anggota Komite Eksekutif lebih cepat.
Hal ini setelah FIFA merespons surat dari PSSI terkait percepatan pelaksanaan kongres 2023. Pada surat FIFA yang dikirimkan ke PSSI hari Kamis (10/11/2022). Disebutkan, FIFA menginginkan Kongres Biasa untuk pemilihan Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP) dilakukan pada 14 Januari 2023.
Langkah selanjutnya, PSSI menetapkan untuk Kongres Luar Biasa Pemilihan Eksekutif Komite (Ketum, Waketum, anggota Komite Eksekutif) digulirkan pada 16 Februari 2023.
Seperti diketahui, pada Jumat (28/10/2022) lalu, melalui Emergency Meeting Exco PSSI memutuskan untuk mempercepat kongres biasa pemilihan melalui tahapan mekanisme kongres luar biasa sesuai tahapan aturan organisasi.
"Kami telah menerima surat dari FIFA terkait pelaksanaan kongres. Awalnya kami merencanakan kongres biasa pemilihan KP dan KBP pada 7 Januari dan kongres luar biasa pemilihan seluruh Komite Eksekutif pada 18 Maret," kata Sekjen PSSI, Yunus Nusi.
"Namun, ada perubahan melalui surat dari FIFA dan kami akan mengikuti arahan dari FIFA."