Prediksi Piala Dunia 2022 Brasil vs Serbia: Selecao Ogah Tersandung

Liputan6.com, Jakarta Tim penuh talenta, Brasil bakal mengawali kiprahnya di Piala Dunia 2022. Di laga perdana, Tim Samba langsung bertemu tim unggulan lain di Grup G, Jumat (25/11/2022) pukul 02.00 WIB.

Kedua tim bertemu di Lusail Stadium yang berkapasitas 86 ribu tempat duduk. Duel ini juga bakal disiarkan secara langsung oleh SCTV, Moji, Nex Parabola, dan live streaming di Vidio.

Banyak alasan Brasil jadi favorit dalam setiap Piala Dunia. Salah satunya adalah reputasi sebagai tim tersukses dengan lima gelar juara (1958, 1962, 1970, 1994, dan 2002): terbanyak di dunia!.

Penampilan atraktif Brasil jadi alasan lainnya. Dibekali dengan talenta-talenta alam yan tak pernah putus, permainan Brasil yang menghibur selalu dinanti para pencinta sepak bola dunia.

Tahun ini, Brasil berusaha mengulang kisah suksesnya setelah menemui kegagalan di empat edisi terakhir. Langkah Selecao bakal dimulai dari pertempuran melawan Serbia di Lusail, dini hari ini.

Pelatih Tite, kembali mendampingi Brasil pada Piala Dunia 2022. Sebelumnya pria berusia 61 tahun itu telah memimpin Selecao di Piala Dunia 2018. Selain Tite, hanya Mario Zagallo pernah merasakan kesempatan ini saat membawa Brasil mempertahankan gelar Piala Dunia Meksiko 1970, empat tahun kemudian di Jerman.

Tite bakal meninggalkan Brasil setelah Piala Dunia 2022. Para pemain Selecao pun bertekad memberi kado indah bagi perpisahan Tite, yakni dengan memenangkan kejuaraan empat tahuanan itu.

"Sekarang saya sudah lebih banyak tahu cara memusatkan perhatian," ujar pelatih Brasil, Tite kepada Guardian menanggapi pengalaman pahit pasukannya di laga perdana setelah sempat ditahan Swiss 1-1 pada partai pertama Piala Dunia Rusia 2018.

"Saat itu saya juga naif dan kurang pengalaman. Saya bilang ke pemain agar tidak mengeluh soal wasit saat bertemu Swiss karena ada VAR. Tapi ada pelanggaran terhadap pemain kami," katanya.

"Saat hal seperti itu terjadi lagi, Anda harus dengan hormat menyampaikan komplain kepada wasit. Kami melakukan hal itu melawan Ekuador tahun itu. Kami telah belajar," bebernya.