Sukses

Berintegritas, Daud Achmad Dianggap Paling Layak Pimpin KONI Jawa Barat

Pergantian Ketua KONI Jawa Barat akan dilaksanakan pada akhir tahun ini seiring habisnya masa jabatan Ahmad Saefudin pada bulan depan.

Liputan6.com, Jakarta Mantan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Daud Achmad dianggap menjadi yang paling layak untuk memimpin Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat. Ketua Pengprov Squash Jawa Barat itu dinilai memiliki kompetensi yang paling baik untuk perkembangan olahraga Jawa Barat ke depan.

Ketua Pengprov Hapkido Jawa Barat, Slamet Suhari, menjelaskan, Daud memiliki berbagai kriteria yang dibutuhkan untuk menjadi ketua KONI. Pertama, menurutnya Daud memiliki integritas dan etika yang baik sebagai seorang pemimpin.

"Saya melihat keteladanan itu ada di Pak Daud. Beliau berintegritas," katanya di Bandung, Jumat (25/11/2022).

Dia menjelaskan, kejujuran dan sportivitas menjadi hal penting. "Bagaimana tidak, ini kan sangat erat dengan prinsip-prinsip olahraga," ujarnya.

Sebagai aparatur sipil negara dengan berbagai jabatan tinggi yang pernah diemban, menurutnya integritas Daud tidak perlu diragukan lagi. "Semua jabatan yang diberikan itu menjadi bukti adanya kepercayaan kepada beliau, adanya integritas di beliau," katanya.

2 dari 3 halaman

Target Prestasi

Kedua, target prestasi menjadi hal utama juga bagi siapapun pemimpin KONI Jawa Barat selanjutnya. Keberhasilan menjadi juara umum PON dua kali berturut-turut (2016 dan 2021) harus dipertahankan dengan menjadi juara umum pada PON 2024.

"Tentu tidak bisa dikesampingkan, prestasi menjadi tolak ukur keberhasilan dalam memimpin KONI," katanya. Ketua KONI, tambah dia, harus menjadi teladan bagi atlet maupun pengurus di semua cabang olahraga.

"Ya, pemimpin harus menjadi teladan, harus memberi contoh tentang integritas. Kejujuran dan etika memimpin," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Integritas

Lebih dari itu, dia pun mewanti-wanti agar ketua KONI memiliki integritas yang tinggi karena menyangkut anggaran pembinaan yang diberikan pemerintah. Hal ini penting agar setiap rupiah yang dikeluarkan mampu berdampak terhadap prestasi atlet baik pada skala pembinaan maupun prestasi.

"Kalau mengelola anggaran tidak benar, nanti yang harusnya disalurkan untuk pembinaan, kalau tidak sampai, nanti bagaimana dengan pembinaan," ucapnya. Dengan begitu, dia kembali memastikan faktor integritas menjadi hal utama yang harus dimiliki ketua KONI.

"Kalau urusan mampu mengelola secara profesional, semua juga bisa. Tapi dengan integritas, saya rasa belum tentu," ujarnya.

Pergantian Ketua KONI Jawa Barat akan dilaksanakan pada akhir tahun ini seiring habisnya masa jabatan Ahmad Saefudin pada bulan depan. Sejumlah nama pun bermunculan untuk menjadi ketua periode 2022-2026 yang akan dipilih pada musorprov yang akan diselenggarakan pada Desember mendatang.