Sukses

Banyak Predator Tampil, Piala Dunia 2022 Masih Menunggu Hattrick

Piala Dunia 2022 masih menunggu hattrick. Dari 28 laga yang sudah berlangsung, belum ada pemain yang bisa mencetak tiga gol dalam 90 menit.

Liputan6.com, Jakarta - Piala Dunia 2022 masih menunggu hattrick. Dari 28 laga yang sudah berlangsung, belum ada pemain yang bisa mencetak tiga gol dalam 90 menit.

Padahal turnamen memiliki predator-predator teruji seperti Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Robert Lewandowski, hingga Kylian Mbappe.

Capaian maksimal pemain pada Piala Dunia Qatar sejauh ini adalah membuat dua gol. Ada delapan nama yang sudah melakukannya.

Terakhir adalah penggawa Kroasia Andrej Kramaric. Dia dua kali merobek gawang Kanada pada persaingan Grup F, Senin (28/11/2022) dini hari WIB.

Sebanyak tujuh dari delapan pemain tersebut membantu tim meraih kemenangan di Piala Dunia dengan kontribusi dua golnya. Hanya satu yang berujung kekalahan. Torehan Mehdi Taremi tidak banyak membantu Iran yang takluk 2-6 melawan Inggris di Grup B.

Patut ditunggu kapan hattrick hadir di Qatar. Yang jelas, torehan itu sudah ada di putaran pertama fase grup pada dua edisi terakhir Piala Dunia.

Di Rusia, hattrick tercipta pada laga keempat. Ronaldo merobek gawang Spanyol untuk membawa Portugal bermain 3-3. Sementara Thomas Muller melakukannya bersama Jerman saat mencukur Portugal 4-0 di Brasil pada partai ke-12 edisi 2014.

 

2 dari 3 halaman

Pencetak 2 Gol di Laga Piala Dunia 2022

Pemain-Tim-Lawan

Enner Valencia Ekuador vs Qatar

Mehdi Taremi Iran vs Inggris

Bukayo Saka Inggris vs Iran

Ferran Torres Spanyol vs Kosta Rika

Olivier Giroud Prancis vs Australia

Richarlison Brasil vs Serbia

Kylian Mbappe Prancis vs Denmark

Andrej Kramaric Kroasia vs Kanada

 

3 dari 3 halaman

Diganti atau Kehabisan Waktu

Ada berbagai alasan mengapa hattrick belum tercipta di Qatar. Yang paling sial barangkali menimpa Valencia.

Kapten Ekuador itu sebenarnya sudah menghasilkan trigol pada partai pembuka. Namun, salah satu torehannya dibatalkan VAR. Valencia lalu terkena cedera lutut yang membuatnya ditarik keluar pada menit ke-77.

Pada duel Inggris vs Iran, ada dua nama yang menghasilkan brace. Saka diganti delapan menit usai menghasilkan gol kedua. Sedangkan Taremi membuat gol keduanya pada menit ke-13 injury time. Artinya, dia kehabisan waktu untuk memburu gol ketiga.

Giroud, Torres, Richarlison, dan Kramaric bernasib sama seperti Saka. Mereka meninggalkan pertandingan lebih cepat karena diganti.

Sementara Mbappe punya kasus mirip Taremi. Gol keduanya ke gawang Australia terjadi di menit ke-86.