Liputan6.com, Jakarta Dalam sebuah kesempatan pertemuan dengan Liputan6.com, superfans Timnas Spanyol, Manolo el Del Bombo mengatakan: "Kalau Tuhan mengijinkan, saya akan terus mendampingi Timnas Spanyol pada Piala Dunia berikutnya." Sayang, doanya belum terkabul. Manolo tidak bisa ke Qatar karena kurang dana.
Manolo telah mengorbankan segalanya demi cintak kepada timnas Spanyol. Rumah tangganya hancur. Dia mendapati keluarganya meninggalkan rumah saat pulang mendukung La Furia Roja 1987 lalu. Saat itu keputusan Manolo pergi ke Austria usai mengalami kecelakaan, tak bisa diterima istri dan anaknya.
Baca Juga
"Saat pulang ke rumah, keluarga saya sudah pergi. Mereka semua pergi meninggalkan saya," katanya.
Advertisement
Meski sakit hati, Manolo tidak menyalahkan siapapun. Menurutnya, cinta keluarga yang hilang telah digantikan orang-orang yang mencintainya selama ini. Manolo pun menghibur diri. Bagi Manolo, kehilangan keluarga tetap buruk, tapi jauh lebih buruk seandainya terjadi karena dia kabur dengan wanita lain.
Bisnisnya juga pernah nyaris bangkrut karena keseringan bepergian ke luar negeri. Maklum, kafenya yang berada di dekat markas Valencia CF selalu tutup saat Manolo tengah mendampingi skuad La Furia Roja. Â
Meski demikian, Manolo tak pernah kapok. Totalitasnya dalam mendukung Spanyol juga tak perlu diragukan. Saat Piala Dunia berlangsung di Spanyol 1987 lalu, Manolo rela berjalan kaki sejauh 15.800 km demi mendukung timnas Spanyol. Dan kepada media sport, ESPN, pria bernama lengkap Manuel Caceres Artesero itu mengaku baru akan pensiun setelah mencapai Piala Dunia ke-12 pada usia 77 tahun. Â
Tahun ini, Manolo baru berusia 73 tahun. Namun rencana besarnya itu terancam tidak berjalan mulus. Saat Spanyol berjuang di Piala Dunia 2022 Qatar, Manolo belum juga bisa berangkat karena kurang dana.Â
Tak ada tabuhan drum Manolo yang mengiringi pesta gol 7-0 Spanyol atas Kosta Rika dalam debutnya di Piala Dunia 2022. Begitu juga saat Spanyol ditahan imbang Jerman 1-1 di Al Bayt, Senin (28/11/2022).Â
"Saya ingin bersama timku," ujar Manolo dengan suara dalam program TV Espejo Público.Â
"Hanya ini harapanku," beber Manolo seperti dilansir dari TheStories.com.
Â
Â
Â
Kiprah Manolo
Manolo telah mendukung Timnas Spanyol sejak 1978. Tabuhan drum yang sebelumnya hanya untuk meramaikan laga dua klub kampung halamannya, Huesca dan Barbastro ternyata diterima banyak orang. Sejak saat itu, dia pun kerap hadir pada setiap pertandingan La Furia Roja, termasuk Piala Dunia.
Sosok Manolo dalam setiap Piala Dunia sangat mudah dikenali. Manolo selalu terlihat mengenakan kostum timnas Spanyol bernomor 12 dan drum bas berukuran besar dengan tulisan El Bombo de Espana.Â
Banyak cobaan yang sudah dilewati Manolo dalam mendukung timnas Spanyol di Piala Dunia. Mulai dari terkena pnemumonia hingga drum dicuri suporter lain. Belakangan, drum Manolo dilengkapi GPS agar bisa dilacak keberadaannya. Manolo juga sempat menangis karena dilarang bawa drum di Piala Dunia 2018.Â
Â
Advertisement
Berharap Janji Federasi
Tahun ini, tantangan kembali mengadang langkah Manolo menuju Piala Dunia. "Piala Dunia Qatar memang sebuah kegagalan karena semua orang tidak senang. Tapi saya ingin pergi dan berada di sana bersama anak-anakku dan fans 'Red Tide," ujar pria kelahiran Ciudad Real, 15 Januari 1949 itu.Â
"Tanpa uluran tangan, saya tidak tahu apakah bisa berangkat ke sana Minggu ini," beber Manolo.Â
Berbagai upaya telah dilakukan Manolo untuk bisa menjangkau Qatar. Sayang, uangnya tidak cukup.Â
Spanyol sendiri tinggal selangkah lagi melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2022. Manolo dalam wawancaranya dengan Susanna Griso berharap, La Furia Roja bisa melangkah hingga ke semifinal karena itu kemungkinan bakal jadi cara terakhir yang bisa mengantarnya ke Piala Dunia Qatar 2022.Â
Dia ingin menagih janji federasi sepak bola Spanyol. "Mereka bilang akan mengundangku kalau Spanyol melangkah ke semifinal. Kalau federasi bisa memberikan tiket pertandingan dan membawa saya ke sana, saya sudah senang sekali. Bila perlu saya akan bayar hotel," kata Manolo yang disusul dengan tangisan.Â
Â
Bertemu Manolo
Tiga tahun lalu, Liputan6.com sempat bertemu langsung dengan Manolo di kafenya di Valencia. Pada kesempatan itu, Manolo sempat menyampaikan keinginannya untuk hadir di Piala Dunia 2022.
Kami juga sempat melihat jejak-jekak Manolo di berbagai Piala Dunia melalui memorabilia di restoran tersebut. Nah, seperti apa kisahnya? Simak cerita selangkapnya pada tautan ini.
Anda juga bisa menyimak jadwal lengkap Piala Dunia 2022 pada tautan ini. Â
Advertisement