Liputan6.com, Jakarta - Spanyol kalah 1-2 dari Jepang pada laga terakhir Grup E Piala Dunia 2022 di Stadion International Khalifa, Qatar, Jumat (2/12) dini hari WIB. Tim Samurai Biru bangkit dari ketinggalan di babak kedua setelah La Roja unggul melalui gol Alvaro Morata.
Dua gol balasan Jepang dicetak Ritsu Doan dan Ao Tanaka. Hasil itu membuat skuad racikan Hajime Moriyasu finis sebagai pemimpin klasemen Grup E dengan enam poin. Sedangkan Spanyol finis di posisi kedua lantaran unggul selisih gol atas Jerman meski sama-sama memiliki empat poin.
Baca Juga
Menghadapi Jepang, Spanyol hanya butuh satu poin untuk meraih tiket 16 besar Piala Dunia. Pelatih Spanyol Luis Enrique kemudian menyimpan sejumlah pemain kuncinya seperti Ferran Torres, Jordi Alba, dan Aymeric Laporte.
Advertisement
Laga Spanyol kontra Jepang dimainkan bersamaan dengan duel Jerman melawan Kostra Rika. Spanyol sempat kehilangan posisi kedua klasemen saat Kosta Rika unggul 2-1 atas Jerman di Stadion Al Bayt. Hasil itu membuat Kosta Rika sementara telah mendapatkan enam poin, unggul dua poin atas Spanyol.
Namun, Jerman mampu membalikkan keadaan dan memenangkan laga dengan skor 4-2. Sehingga Kosta Rika gagal menang dan poinnya tetap tiga sehingga finis di posisi keempat klasemen.
Luis Enrique mengaku tidak sadar jika Spanyol sempat kehilangan posisi kedua dalam beberapa menit ketika Kosta Rika unggul atas Jerman. Dia tampaknya bersyukur atas ketidaktahuannya itu.
"Kami tersingkir selama tiga menit? Mengapa Anda mengatakan ini? Saya tidak memperhatikan," kata Enrique dengan ekspresi bingung seperti dikutip Fot Mob. "Kapan itu terjadi?
"Oke, luar biasa. Saya tidak tahu ini. Mengapa? Karena saya memperhatikan pertandingan saya. Jika saya tahu, saya akan mengalami serangan jantung."
Â
Rugikan Spanyol
Kekalahan dari Jepang pada akhirnya merugikan Spanyol. Sebab, banyak yang berpendapat perjuangan pada fase gugur akan lebih baik jika La Roja menjadi juara Grup E.
Juara Grup E akan menghadapi Kroasia pada babak 16 besar dan berpotenti melawan Brasil di perempat final.Sementara finis sebagai runner up kemungkinan Spanyol bertemu Portugal pada babak delapan besar, dengan asumsi mengalahkan Marobo di 16 besar.
Sebelum laga melawan Jepang, muncul kabar soal Spanyol ingin memanipukasi hasil demi menghindari Brasil. "Dalam sepak bola tidak ada sisi baik atau buruk," kata Enrique. "Dalam sepak bola Anda pantas atau tidak dan hari ini saya tidak senang sama sekali."
"Ya, kami lolos, saya ingin menjadi yang teratas dengan memenangkan pertandingan ini, tapi ini tidak mungkin karena dalam lima menit mereka mendapat dua gol, dan dalam 10 menit kami benar-benar tersingkir," imbuh Enrique.
"Kami dibongkar. Kami mencoba untuk menutup permainan, tapi itu tidak mungkin. Tapi, kami tidak memiliki bahaya di babak pertama, kemudian pada babak kedua... Saya mengatakan kepada mereka di babak pertama (Jepang) akan mendorong kami , mereka tidak akan rugi."
"Kami tidak memiliki manajemen permainan yang baik, kami tumbang. Saya tidak senang, saya tidak pernah merayakan kekalahan," ucap juru taktik berusia 52 tahun itu.
"Saya tidak punya apa-apa untuk dirayakan. Tentu saja, braketnya berubah dan banyak hal berbeda, tapi saya tidak punya apa-apa untuk dirayakan."
Â
Advertisement
Gol kontroversial Jepang
Gol kemenangan Jepang yang dibuat Ao Tanaka agak kontroversial. Karena, tayangan ulang menunjukkan bola nyaris keluar dari lapangan sebelum Kaoru Mitoma melepaskan umpan ke tengah gawang.
Pelatih Spanyol Luis Enrique diperlihatkan gambar situasinya dan menyatakan: "Saya melihat gambar-gambar itu, pasti salah atau dibuat-buat. Saya melihat gambar dan mengatakan itu tidak mungkin benar."
"Saya tidak punya hal lain untuk dikatakan. Saya sangat menghormati. Saya tahu sesuatu terjadi karena VAR memakan waktu lama," pungkasnya.
Peringkat
Advertisement