Liputan6.com, Doha - Nama Bukayo Saka tengah menjulang. Di ajang Piala Dunia 2022, pemain muda berusia 21 tahun ini menjadi salah satu bintang Inggris, yang kerap dipercaya pelatih Gareth Southgate.
Saka punya peran besar atas sukses "The Three Lions" melangkah ke perempat final, usai mengalahkan Senegal 3-0 di 16 besar Piala Dunia 2022 Qatar, Senin (5/12). Sejauh ini, Saka sudah mencetak tiga gol untuk Inggris.
Baca Juga
Sepuluh Keputusan VAR Terburuk Sepanjang Sejarah Sepak Bola dari Liga Premier hingga Piala Dunia
Seorang Seniman Terkenal Solo yakin Timnas Indonesia Dapat Meraih Posisi Kedua dan Lolos ke Piala Dunia 2026
Patrick Kluivert Berharap Capai Prestasi Pribadi dengan Timnas Indonesia di Piala Dunia 2026, Impian Semua Orang
Saka sendiri menyebut sebuah kebanggaan baginya bisa membela negaranya di ajang sebesar Piala Dunia. Menurut Saka, mimpilah yang membawanya ke Qatar.
Advertisement
"Saya selalu bermimpi. Saya selalu menyaksikan ajang Piala Dunia hingga saya tumbuh dewasa. Saya punya banyak kenangan tentang Piala Dunia, " ujar pemain Arsenal ini, dikutip dari The Sun.
Berita motion grafis laga babak 16 besar Piala Dunia 2022 antara Timnas Inggris melawan Timnas Senegal, Senin (5/12/2022) dinihari WIB.
Lagu
Saka mengungkapkan, dirinya selalu teringat salah satu lagu tema Piala Dunia 2010 "Waka Waka" yang dinyanyikan Shakira. Menurut Saka, itu lagu yang luar biasa.
"Hal-hal seperti itu selalu menempel selamanya, dan sebagai anak-anak, saya bermimpi bermain di Piala Dunia, saat bangun saya berharap mimpi itu jadi kenyataan. Saya ingin mencetak gol di Piala Dunia," Saka bercerita.
Advertisement
Mimpi Juara Dunia
Dan, sekarang, kata Saka, dia memiliki yang berbeda lagi, mimpi jadi juara dunia! Maka itu, dia pun siap tampil habis-habisan lawan Prancis di perempat final, demi memelihara peluang ke semifinal, final, dan juara.
"Tentu saja kami harus yakin, kami bisa jadi juara dunia. Sekarang yang kami pikirkan hanyalah pertandingan lawan Prancis," Saka menegaskan.
Menurut Saka, Inggris yang tampil di Qatar punya kapasitas untuk jadi terbaik. "Sekarang tinggal masalah bagaimana kami menemukan keseimbangan yang tepat di setiap pertandingan. Karena ini bukan sekadar pertandingan, ini pertandingan Piala Dunia!" ujarnya.
Â