Sukses

Rekor Kroasia di Piala Dunia 2022 Qatar, Semifinal Ketiga Negara dengan Penduduk Terkecil

Kroasia melaju ke babak semifinal Piala Dunia 2022 Qatar dan mencatatkan sejarah masuk ke babak semifinal Piala Dunia untuk ketiga kalinya.

Liputan6.com, Jakarta Keberhasilan Kroasia melaju ke babak semifinal Piala Dunia 2022 Qatar menjadi catatan positif karena ini adalah yang ketiga kali. Kroasia pernah dua kali mencapai babak semifinal pada Piala Dunia 1998 Prancis dan Piala Dunia 2018 Rusia.

Pada Piala Dunia 1998 Prancis, Kroasia kalah dari tuan rumah Le Bleus 1-2 di babak semifinal, meski sempat unggul lebih dahulu melalui gol Davor Suker. Kroasia menempati posisi ketiga setelah mengalahkan Belanda 2-1. Striker Kroasia Davor Suker meraih Golden Boot sebagai top skor dengan koleksi 6 gol.

Pada Piala Dunia 2018 Rusia, di babak semifinal Kroasia menang melawan Inggris 2-1. Sayang, di babak final Kroasia kalah dari musuh bebuyutannya, Prancis 4-2. Kapten Kroasia Luka Modric meraih penghargaan Golden Ball sebagai pemain terbaik.

Layak ditunggu prestasi Kroasia di Piala Dunia 2022 Qatar setelah mencapai babak semifinal untuk ketiga kali. Kroasia sudah ditunggu Argentina yang pada babak perempat final mengalahkan Belanda lewat adu penalti 4-3 (2-2).

Kroasia dengan populasi 3,899 juta mewakili negara terkecil kedua berdasarkan populasi yang pernah mencapai Final Piala Dunia, setelah Uruguay (3,485 juta). Kroasia juga mewakili negara terkecil berdasarkan luas daratan (56.594 km persegi) setelah Belanda (41.543 km persegi).

“Kami seperti pinggiran kota besar di Brasil. Brasil memiliki populasi 200 juta. Kami hanya memiliki 4 juta,” kata pelatih Kroasia Zlatko Dalic dikutip dari laman Le Monde.

2 dari 4 halaman

Argentina Bukan Lawan Asing

Argentina bukan lawan asing bagi Kroasia, karena sudah dua kali bertemu pada ajang Piala Dunia. Argentina dan Kroasia sama-sama mencatatkan satu kali menang dan satu kali kalah.

Pertemuan pertama terjadi pada babak penyisihan Grup H Piala Dunia 1998 Prancis. Argentina menang atas Kroasia 1-0 melalui gol tunggal bek Mauricio Pineda pada menit ke-36.

Pertemuan kedua pada Piala Dunia 2018 Rusia, Vatreni menang telak 3-0 atas Albiceleste pada penyisihan Grup D. Tiga gol kemenangan Kroasia dicetak Ante Rebic, Luka Modric, dan Ivan Rakitic.

Kapten Kroasia Luka Modric yang membela Real Madrid juga sudah terbiasa menghadapi Kapten Argentina Lionel Messi ketika masih memperkuat Barcelona, di ajang La Liga Spanyol. Modric dan Messi tentu sudah sangat paham dengan kemampuan dan gaya bermain.

Kroasia dan Argentina juga sama-sama punya rekor bagus dalam soal adu penalti selama Piala Dunia. Di Piala Dunia, Kroasia memegang rekor bagus untuk adu penalti sebanyak 4 kali dan menang 4 kali dari 2 edisi Piala Dunia (2018 dan 2022).

Argentina juga punya rekor adu penalti bagus, sebanyak 6 kali dan menang 5 kali dari 5 edisi Piala Dunia (1990, 1998, 2006, 2014, dan 2022). Tentu babak semifinal antara Kroasia lawan Argentina di Piala Dunia 2022 Qatar pada Rabu 14 Desember 2022 layak disaksikan.

3 dari 4 halaman

Mentalitas Argentina dalam Adu Penalti

Argentina melewati babak perempat final dengan susah payah. Mereka harus melalui drama adu penalti saat menghadapi Belanda di Lusail Iconic Stadium, Sabtu (10/12/2022) dinihari WIB.

Pelatih Argentina, Lionel Scaloni, tentu saja semringah menanggapi keberhasilan tersebut. Pihaknya kini tinggal membutuhkan dua kemenangan lagi untuk menyegel trofi juara.

Namun, Scaloni tak ingin timnya besar kepala terlebih dahulu atas keberhasilan melangkah ke semifinal. Dia meminta timnya tetap fokus, apalagi lawan yang akan dihadapi Kroasia.

“Kami jelas akan melakukan sedikit evaluasi setelah ini, apalagi banyak pemain kami yang menerima hadiah kartu kuning di laga tersebut (kontra Belanda), tak terkecuali saya,” ungkap Scaloni.

4 dari 4 halaman

Drama Adu Penalti Belanda vs Argentina

Belanda

Van Dijk (gagal)

Berghuis (gagal)

Koopmeiners (sukses)

Weghorst (sukses)

L De Jong (sukses)

Argentina

Messi (sukses)

Paredes (sukses)

Montiel (sukses)

Enzo Fernandez (gagal)

Lautaro Martinez (sukses)