Liputan6.com, Jakarta - Maroko jadi kejutan terbesar di Piala Dunia 2022. Mereka terus menyingkirkan lawan yang lebih diunggulkan untuk mencapai semifinal kompetisi.
Berawal dari kesuksesan menungguli peringkat dua FIFA Belgia untuk memuncaki Grup F. Hakim Ziyech dan kawan-kawan lalu menyisihkan Spanyol dan Portugal di babak gugur. Mereka selanjutnya bertemu juara bertahan Prancis.
Baca Juga
Torehan tersebut sudah berbuah sejarah. Mereka mengukuhkan diri sebagai wakil Afrika pertama yang lolos ke empat besar Piala Dunia.
Advertisement
Ada beberapa kategori mengapa capaian Maroko membuat cengang. Selain kualitas rival yang disisihkan, pertimbangan lain adalah kondisi skuat Maroko yang tidak seberapa.Â
Transfermarkt mencatat total nilai pasar 26 pemain Maroko sebesar 241,1 juta euro atau sekitar Rp3,95 triliun. Kroasia sedikit lebih baik lewat 377 juta euro. Berikutnya ada Argentina di angka 645.2 juta euro. Sedangkan lawan nanti yakni Prancis punya nilai pasar tertinggi yakni 1,03 miliar euro.
Pemain Maroko paling dihargai tinggi adalah bek Achraf Hakimi lewat 65 juta euro. Sementara nama-nama andalan lain adalah Ziyech (17 juta euro) dan Yassine Bounou (15 juta euro).
Badr Benoun jadi penggawa Singa Atlas dengan nilai pasar terendah. Dia cuma dihargai satu juta euro.
Jalan ke Semifinal
Pada laga 8 besar, Maroko dan Portugal saling serang sejak awal laga. Bounou sudah harus beraksi di awal laga untuk menghentikan tandukan striker Portugal Joao Felix.
Maroko membalas. Sepak pojok Hakim Ziyech gagal dimaksimalkan Youssef En-Nesyri.
Ziyech kembali menemukan En-Nesyri, kali ini dari tendangan bebas. Lagi-lagi tandukannya masih melebar. Sementara usaha Selim Amallah juga melambung, dengan sepakan Sofiane Boufal diamankan penjaga gawang Diogo Costa.
Tekanan Maroko membuahkan jelang berakhirnya babak pertama. Costa keluar coba mengambil umpan silang Yahia Attiyat Allah. Namun dia salah mengantisipasi. Bola ditanduk En-Nesyri ke gawang kosong di menit ke-42.
Portugal bereaksi. Tendangan dari sudut sempit Bruno Fernandes membentur mistar. Fernandes juga sempat meminta penalti, tapi wasit mengabaikan. Skor 1-0 pada babak pertama Maroko vs Portugal.
Advertisement
Sejarah Maroko
Tidak ada perubahan pemain di awal babak kedua. Maroko kembali mengancam dan memaksa Costa bekerja. Melihat permainan anak asuhnya tidak membaik, nakhoda Portugal Fernando Santos memasukkan Cristiano Ronaldo dan Joao Cancelo.
Kehadiran keduanya memberi ruang bagi pemain menyerang Portugal. Apalagi kapten sekaligus bek andalan Maroko Roman Saiss terkapar akibat cedera.
Goncalo Ramos akhirnya mengancam dan menanduk bola, sayang masih melambung. Usaha Fernandes juga belum tepat sasaran.
Santos kembali memasukan amunisi lain dalam diri Rafael Leao dan Ricardo Horta. Namun Portugal tetap kesulitan membongkar pertahanan Singa Atlas.Â
Di sisi lain, Maroko melancarkan serangan balk cepat berbahaya. Walid Cheddira punya peluang untuk memperbesar keunggulan tim, sayang gagal.
Portugal makin frustasi. Kalaupun sukses melepas tembakan, masih ada Bounou yang tampil sigap. Kiper Sevilla itu menunjukkan kemampuan kala menredam tendangan Joao Felix.
Maroko memang tampil solid. Mereka sukses meredam serangan Portugal, termasuk ketika pemain pengganti Walid Cheddira diusir wasit karena mengoleksi dua kartu kuning.
Skor 1-0 tidak berubah, meski Portugal mendapat kans emas melalui Pepe. Maroko pun mencetak sejarah.