Liputan6.com, Jakarta Masa paceklik gelar Timnas Inggris terus berlanjut. Setelah gagal di final Euro 2020 usai kalah adu penalti di final atas Italia, Three Lions kembali pulang tanpa trofi dari Piala Dunia 2022.
Pasukan Gareth Southgate hanya bertahan sampai babak perempat final. Langkah mereka terhenti setelah kalah 1-2 dari juara bertahan Prancis di Stadion Al Bayt Stadium, Minggu (11/12/2022).
Baca Juga
Langkah Inggris sebenarnya sempat meyakinkan di awal turnamen. Three Lions mengawali perjalanannya dengan mengalahkan Iran 6-2 pada penyisihan Grup B. Selanjutnya, Inggris sempat bermain imbang tanpa gol melawan Amerika Serikat sebelum menang 3-0 atas timnas Wales.
Advertisement
Harapan publik Inggris bertambah besar setelah di babak 16 besar, Three Lions tampil perkasa dan melumat Senegal 3-0. Sayang asa untuk membawa pulang trofi akhirnya kandas di kaki Les Bleus.
Pada babak perempat final, Prancis menang 2-1 berkat gol Aurelien Tchouameni dan Olivier Giroud. Inggris hanya mampu membalas satu gol lewat penalti Harry Kane di babak kedua. Pemain Tottenham Hotspur itu sebenarnya punya satu kesempatan lagi untuk menyamakan kedudukan dari titik putih. Sayang tendangan Kane melambung di atas mistar gawang Prancis yang dikawal oleh Hugo Lloris.
Penjual Kaos Rugi
Kekalahan ini tentu saja membuat publik Inggris kecewa. Namun yang paling merugi akibat kegagalan Three Lions di Qatar tidak ada yang seburuk Kalr Baxter, salah seorang pengusaha berbasis di Dorset. Bagaimana tidak, harapannya untuk mendulang untung besar ambyar akibat kekalahan tersebut.
Seperti dilansir dari Sportbible, cerita bermula saat Baxter yang merupakan manajer pelaksana Wholesale Clearance UK terlalu percaya diri dan nekat memborong 18 ribu kostum Timnas Inggris yang bertuliskan juara Piala Dunia 2022 plus slogan It's Finally Home. Rencananya, kostum itu bakal dilepas dengan harga £29.99 atau Rp576 ribu per potongnya. Namun karena Inggris gagal juara, Baxter terpaksa banting harga dan melepasnya dengan harga £9.99 atau setara Rp192 ribu.
"Saya benar-benar telah patah hati, Inggris tersingkir dari Piala Dunia," ujar Baxter dalam rilisnya.
"Saya sangat terkesan dengan penampilan Inggris di Qatar dan yakin mereka akan memenangkan turnamen tahun ini. Saat pemasok mendekati saya dengan kaos itu, saya tak bisa menolak," bebernya.
Advertisement
Banting Harga
Kini Baxter kebingungan. Dia tidak tahu harus melakukan apa untuk menutupi kerugiannya. Dia hanya berharap, para pendukung Three Lions tetap bersedia membeli kaos itu sebagai kenang-kenagan.
"Tapi sekarang saya punya 18 ribu kaos yang mengatakan mereka telah menang dan saya yakin harus berbuat apa. Saya memohon kepada penggemar Inggris agar membeli salah satu kaos untuk menyimpannya sebagai kenang-kenangan dan pengingat seberapa baik tim kami bermain sepanjang turnamen. Meski belum menang, mereka tetap jadi juara di mataku," kata Baxter penuh harap.
Tanda Tanya
Sementara itu, kegagalan di Piala Dunia 2022 membuat posisi Gareth Southgate sebagai pelatih Inggris memicu tanda tanya. Kekalahan dari Prancis telah membuatnya bingung tentang masa depannya. Padahal kontraknya sebagai pelatih Three Lions masih tersisa hingga 2024 mendatang.
Rekor Southgate sebenarnya tidak terlalu buruk bersama timnas Inggris. Pria berusia 52 tahun itu telah membawa Three Lions hingga ke semifinal Piala Dunia 2018 dan final Euro 2020. Sayang, perjalanan UEFA Nations yang mengecewakan di awal tahun ini membuat publik ragu. Fans bahkan sempat mencemooh Three Lions saat menderita kekalahan 0-4 dari Hongaria di Molineux.
Advertisement