Sukses

Jengkel dengan Didier Deschamps, Karim Benzema Ogah Bela Prancis di Final Piala Dunia 2022?

Karim Benzema kabarnya tak berniat terbang ke Qatar untuk membela Timnas Prancis di final Piala Dunia 2022 kontra Argentina. Pemain Real Madrid itu konon sudah terlanjur jengkel dengan pelatih Didier Deschamps.

Liputan6.com, Jakarta - Bintang Timnas Prancis Karim Benzema kabarnya jengkel dengan pelatih Didier Deschamps. Pemain Real Madrid itu diklaim tak berminat terbang ke Qatar demi membela negaranya di final Piala Dunia 2022 kontra Argentina.

Seperti diketahui, Benzema sejatinya sudah bersiap untuk mengawal lini depan Les Bleus di kompetisi sepak bola terakbar empat tahunan. Namun, cedera paha yang tiba-tiba melanda membuat sang pemain batal berangkat bersama skuadnya.

Belakangan terdengar kabar bahwa pesepak bola berusia 34 tahun itu sudah pulih kembali. Kehadirannya pun dinanti-nantikan oleh publik sepak bola jelang laga panas melawan Argentina di partai puncak FIFA World Cup edisi ini.

Benzema memang bisa saja datang ke Qatar untuk melakoni laga terakhir. Secara regulasi, penggawa kelahiran 1987 itu harusnya diizinkan mentas di Piala Dunia lantaran namanya masih tercantum dalam daftar anggota skuad Prancis.

Akan tetapi, laporan media Spanyol Libertad Digital mengeklaim Benzema tak memiliki niat untuk bergabung dengan rekan-rekan senegaranya di Qatar. Eks pemain Lyon itu sudah terlanjur marah akibat perlakuan Didier Deschamps.

Sang pelatih diklaim merupakan pihak yang memulangkan Benzema akibat cedera. Sportskeeda menyebut Deschamps secara tidak langsung ‘mengusir’ mesin pencetak golnya dengan mengatakan, “Sayang sekali Karim, Anda harus pergi (dari timnas).”

Benzema yang mendengar hal itu pun langsung memahami maksud ujaran Deschamps. Ia merasa tak diinginkan, sehingga memilih untuk segera meninggalkan skuad Prancis.

Padahal, masalah yang dialami penggawa Los Blancos ternyata tidak seserius yang digambarkan timnas.  Benzema bahkan hanya butuh tiga hari untuk menjalani perawatan di Real Madrid.

2 dari 4 halaman

Kesal dengan Respons Deschamps

Lebih lanjut, sang pemain juga disebut kesal dengan komentar juru taktik Les Bleus dalam sesi konferensi pers baru-baru ini. Deschamps nampak ketus saat ditanya mengenai potensi kehadiran Benzema di final Piala Dunia 2022 antara Argentina vs Prancis.

Pelatih berusia 54 tahun tersebut memejamkan mata dan menggembungkan pipinya sebelum menolak menjawab pertanyaan dari wartawan dengan menyatakan dirinya tidak pernah memikirkan kemungkinan tersebut.

“Saya lebih baik menjawab pertanyaan selanjutnya karena hal ini tidak pernah saya pikirkan,” kata Deschamps kala itu, seperti dilansir dari Metro.

“Wartawan justru jadi pihak yang lebih tahu tentang masalah ini dari cara kalian berbicara,” tambah pelatih yang pernah menukangi Marseille itu.

3 dari 4 halaman

Kegiatan Benzema

Lepas dari hiruk-pikuk Piala Dunia, Benzema saat ini lebih fokus beraktivitas bersama klubnya. Ia dilaporkan sudah kembali berlatih serta melakoni pertandingan persahabatan antara Real Madrid melawan Leganes.

Sang pemain diklaim tidak memiliki masalah fisik sepanjang laga. Namun, melansir laporan El Chiringuito, pertandingan yang diikuti Benzema itu hanya berakhir imbang 1-1. Gelandang Jerman Toni Kroos tampil sebagai pencetak gol bagi kubu Los Blancos.

Hingga kini belum ada kabar pasti soal kehadiran Benzema di partai puncak Piala Dunia 2022. Kendati demikian, El Real dilaporkan tidak keberatan jika pemain bintangnya dipanggil untuk memperkuat Prancis dalam laga pemungkas kompetisi sepak bola empat tahunan.

4 dari 4 halaman

Tantangan Tersulit

Sebelumnya, kiper sekaligus kapten Timnas Prancis Hugo Lloris menyatakan bahwa laga terakhir kontra Argentina bakal menjadi tantangan paling sulit yang harus dilewati Les Bleus demi mempertahankan gelar Piala Dunia.

Ia berharap rekan-rekan setimnya dapat mengerahkan seluruh energi dan kemampuan saat menghadapi perlawanan Tim Tango di partai puncak pada Minggu (18/12/2022).

“Saya pikir saat ini kami perlu memulihkan diri dari pertandingan (sebelumnya) dan mempersiapkan langkah lanjutan dengan cara terbaik. Ini (laga melawan Argentina) adalah langkah terakhir yang paling sulit,” tuturnya, melansir Metro.

“Kami perlu (mengerahkan) seluruh kekuatan kami, seluruh energi kami, dan kami harus menikmati momen karena hal ini sebanarnya sudah merupakan kesuksesan besar. Akan tetapi, langkah terakhir selalu menjadi yang tersulit,” sambung Lloris.