Sukses

Final Piala Dunia 2022: Skuad Prancis Diserang Virus Jelang Lawan Argentina, Pelatih Tak Ambil Pusing

Skuad Prancis diserang virus sejenis flu yang umum ada di negara Arab jelang final Piala Dunia 2022 melawan Argentina, simak reaksi Didier Deschamps.

Liputan6.com, Jakarta Skuad Timnas Prancis diserang virus sejenis flu beberapa hari terakhir, korbannya yaitu gelandang Prancis Adrien Rabiot dan bek tengah Dayot Upamecano yang terpaksa harus absen di semi final Piala Dunia 2022 melawan Maroko. Beruntung Prancis tetap menang 2-0 dan melaju ke babak final.

Di babak final Piala Dunia 2022, Prancis menghadapi Argentina yang sebelumnya menang atas Kroasia 3-0. Sayangnya, jelang final Argentina vs Prancis beberapa pemain justru ikut terjangkit virus tersebut dan harus absen dari latihan, seperti Raphael Varane, Ibrahima Konate dan Kingsley Coman.

Kendati demikian, Pelatih Prancis, Didier Deschamps tidak mau ambil pusing atas persoalan yang melanda timnya jelang menghadapi Lionel Messi dan kawan-kawan. Apalagi, beberapa pemain seperti Rabiot dan Upamecano saat ini sudah pulih.

"Kami mencoba mengambil tindakan pencegahan maksimal, untuk beradaptasi dan menghadapinya tanpa berlebihan. "Ini jelas sebuah situasi merugikan. Jika tidak ada, itu akan lebih baik, tetapi kami mengelolanya sebaik mungkin," papar Deschamps dilansir dari VOA.

Ia mengaku tidak memikirkan terlalu jauh soal permasalahan virus ini, apalagi sampai mengalami stres berkepanjangan. Deschamps merasa tenang meskipun memang ada tekanan dari persoalan ini ditambah Argentina lebih diunggulkan dan mendapatkan dukungan lebih banyak.

"Saya tidak khawatir atau stres, yang penting dalam mempersiapkan pertandingan seperti nanti adalah tetap tenang," ujar Deschamps.

"Di final Piala Dunia, ada pertandingannya, tapi juga ada konteksnya yang khusus. Saya tahu bahwa orang Argentina, dan mungkin beberapa orang Prancis juga ingin melihat Messi memenangkan gelar," tambahnya.

Laga Argentina vs Prancis yang akan digelar di Stadion Lusail ini akan menjadi final Piala Dunia ketiga bagi Deschamps setelah ia memenangkannya pada 1998 sebagai kapten Les Bleus dan kemudian Piala Dunia 2018 saat Prancis juara dan Deschamps sudah menjadi pelatihnya.

 

2 dari 4 halaman

Tidak Hanya Messi

Kapten Prancis, Hugo Lloris mengatakan pertandingan laga final nanti merupakan sesuatu yang lebih besar dari sekadar satu pemain seperti Lionel Messi. Menurutnya, laga final ini merupakan pertandingan antara dua negara besar dan memiliki sejarah panjang dalam sepak bola.

"Ajang ini terlalu penting untuk fokus pada satu pemain. Ini adalah final antara dua negara besar. Ketika Anda menghadapi pemain seperti ini (Messi), memang harus memperhatikannya, tetapi permainan ini bukan hanya tentang dia," tegas Lloris.

Prancis memang sudah menunjukkan bahwa mereka dapat beradaptasi dengan tim apa pun, yang bisa menjadi aset besar melawan Argentina nanti, karena Tim Tango kerap mengubah formasi dan skema permainan sesuai dengan lawan yang akan dihadapi selama di Piala Dunia 2022 ini.

Lloris mengatakan ia tidak ingin Prancis tampil di final tanpa persiapan. Maka, kiper Tottenham Hotspurs ini menyampaikan saat ini skuad Prancis masih mempersiapkan dan mempelajari lebih dalam soal tim Argentina dan pertandingan final Piala Dunia 2022 nanti.

"Anda harus rela menderita pada saat-saat tertentu. Anda juga harus memanfaatkan situasi yang baik. Final nanti akan ada rencana permainan yang harus dihormati. Kami masih mempelajari tim ini dan mempersiapkan pertandingan besar ini," bebernya.

 

3 dari 4 halaman

Mampu Beradaptasi

Menghadapi laga final Piala Dunia 2022 melawan Argentina, Llrois mengatakan timnya membutuhkan pola pikir yang sempurna, untuk siap melangkah lebih jauh meraih kampiun event empat tahunan ini. Sekali lagi, Lloris menyebut timnya mampu beradaptasi dengan situasi permainan apapun.

Lloris menerangakan bahwa Les Bleus memiliki kemampuan sama baiknya dalam penguasaan bola dan serangan balik. Hal ini penting karena menghadapi Argentina perlu momen menunggu mereka menguasai bola di daerah permainannya.

"Kami tahu bahwa kami mampu bermain dengan penguasaan bola dan serangan balik. Kami memiliki banyak pemain cepat dalam menyerang. tim kami adalah bahwa kami dapat beradaptasi dengan segala jenis skenario," beber Lloris.

Di sisi lain, kiper 35 tahun itu enggan membandingkan final Piala Dunia 2018 melawan Kroasia dan pertandingan nanti malam melawan Argentina, Lloris menolak untuk melihat ke belakang.

"Kami ingin menulis cerita kami sendiri. Kami ingin menyelesaikannya dengan cara terbaik. Kami harus siap untuk melampaui diri kita sendiri, untuk melakukan upaya terlepas dari keadaan virus, meskipun kelelahan. Kita harus menyelesaikan pekerjaan," tandas dia.

 

4 dari 4 halaman

Tanpa Benzema

Prancis dipastikan tanpa strikernya yang meraih Ballon D'Or, Karim Benzema. Pelatih Didier Deschamps enggan mengomentari isu yang beredar bahwa Benzema siap dimainkan pada laga final Piala Dunia 2022 melawan Argentina setelah pulih dari cedera pahanya.

Isu Benzema siap dimainkan santer terdengar setelah pemain Real Madrid itu terlihat sudah mulai berlatih bersama Les Bleus jelang pertandingan final. Padahal, sebelumnya Benzema tidak pernah terlihat sejak divonis cedera paha pada latihan sebelum Piala Dunia dimulai.

"Saya tidak bisa mengomentari ini. Pertanyaan selanjutnya, maaf sekali," kata Deschamps beberapa waktu lalu saat ditanya soal kemungkinan Benzema main.

Absennya Benzema memang tidak terlalu berpengaruh pada skuad Les Bleus. Permain penggantinya, Olivier Giroud tampil moncer di Piala Dunia 2022 dengan mencetak empat gol dan berada di posisi kedua raihan top skor Piala Dunia 2022 bersanding dengan Julian Alvarez.