Sukses

Tersingkir Cepat di Piala Dunia 2022, Gareth Southgate Tetap Tangani Timnas Inggris

Gareeth Southgate dirumorkan sudah ambil keputusan soal masa depannya bersama Timnas Inggris. Pelatih berusia 52 tahun itu konon memilih melanjutkan tugasnya di The Three Lions, terlepas dari hasil kurang memuaskan dalam Piala Dunia 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Pelatih Timnas Inggris Gareth Southgate memutuskan untuk bertahan di The Three Lions meski timnya harus tersingkir cepat di Piala Dunia 2022.

Seperti diketahui, juru taktik berusia 52 tahun itu sempat sangat terpukul saat menyaksikan Harry Kane dan kawan-kawan tumbang 1–2 di tangan Prancis dalam laga perempat final di Stadion Al Bayt, Minggu (11/12/2022).

Southgate langsung mengatakan ingin mempertimbangkan masa depannya di Timnas Inggris selepas laga. Ia mengaku butuh waktu untuk mengambil keputusan paling tepat bagi FA serta anak-anak asuhnya secara keseluruhan.

“Setiap kali menyelesaikan turnamen, saya membutuhkan waktu untuk membuat keputusan karena secara emosional (saya) memiliki begitu banyak perasaan yang berbeda.”

“Jadi saya ingin membuat pilihan yang tepat, kapan pun itu, untuk tim, untuk Inggris, untuk FA,” ujarnya usai menelan pil pahit dari Les Bleus di duel Piala Dunia beberapa waktu lalu.

Melansir laporan Metro, Southgate memang langsung menjadi sasaran kritik menyusul kegagalannya mengantar The Three Lions melangkah jauh dalam ajang sepak bola terakbar empat tahunan di Qatar.

Komentar pedas yang dilontarkan terhadap eks pelatih Middlesbrough itu sebenarnya juga merupakan akumulasi atas kekecewaan penggemar akibat rententan hasil buruk yang didapat Inggris dalam kampanye Nations League jelang Piala Dunia.

Sejumlah pihak merasa The Three Lions di bawah asuhan Southgate hanya mujur saat berhasil menembus semifinal Piala Dunia 2018. Kondisi tersebut tak pelak membuat sang pelatih mulai memikirkan kelanjutan karier bersama Timnas Inggris.

2 dari 4 halaman

Sudah Ambil Keputusan

Belakangan terungkap Southgate akhirnya sudah ambil keputusan mengenai jabatannya di The Three Lions. Ia kabarnya memilih untuk lanjut menukangi Harry Kane dan kolega, terlepas dari hasil kurang memuaskan yang dipetik di kompetisi teranyar.

Laporan The Telegraph mengeklaim pelatih kelahiran 1970 itu sudah menghabiskan waktu selama satu minggu untuk merefleksikan pekerjaannya sekaligus memikirkan pilihan ini. Ia bahkan telah berbicara dengan rekan dan keluarga terkait masa depannya.

Southgate pun kini mantap memutuskan untuk tetap melanjutkan karier bersama The Three Lions hingga akhir masa kontraknya. Sang juru taktik juga sudah memberitahu keputusannya kepada Asosiasi Sepak Bola (FA).

3 dari 4 halaman

Angin Segar

Keputusan Southgate jelas bakal memberi angin segar buat Inggris. Pasalnya, FA sejak awal memang belum berniat mengakhiri masa kerja pelatih berusia 52 tahun itu.

Southgate masih dipandang sebagai salah satu bos tersukses The Three Lions setelah Sir Alf Ramsey, yang mampu mempersembahkan gelar Piala Dunia 1966.

Lebih lanjut, jasa Southgate juga masih sangat dibutuhkan oleh Timnas Inggris jelang laga perdana kualifikasi Euro. Harry Kane dan kawan-kawan bakal segera mengawali perjuangannya dengan menghadapi Italia pada 24 Maret mendatang.

Jika sang manajer pergi dari Timnas Inggris, FA tak ayal bakal ketiban PR besar. Mereka dipaksa berburu pelatih pengganti dalam durasi singkat demi memastikan The Three Lions punya cukup waktu untuk mempersiapkan diri jelang kampanye tersebut.

4 dari 4 halaman

Prestasi Southgate

Sekadar informasi, Southgate memang memiliki rekam jejak yang tak bisa dipandang remeh saat menikangi The Three Lions. Meski gagal menyabet trofi Piala Dunia 2022, pelatih kelahiran Watford itu pernah mengantar skuadnya menembus semifinal FIFA World Cup 2018.

Di bawah asuhannya, Timnas Inggris juga finis di posisi ketiga dalam Nations League 2019. Sementara itu, prestasi terbesarnya adalah memimpin Harry Kane dan kawan-kawan meraih predikat runner-up Euro 2020 usai kalah dari Italia lewat drama adu penalti.

Southgate kini sudah dinanti tugas berat usai dirinya memutuskan untuk lanjut membina Timnas Inggris pasca Piala Dunia 2022.

Mantan penggawa Aston Villa itu harus membawa anak-anak asuhnya finis di urutan dua besar kualifikasi grup Euro 2024, yang dihuni oleh tim-tim berkualitas sekelas Italia, Ukraina, Makedonia Utara, serta Malta.