Liputan6.com, Jakarta Presiden Prancis Emmanuel Macron terlihat canggung saat berusaha menghibur Kylian Mbappe usai timnasnya kalah adu penalti 2-4 dari Argentina di final Piala Dunia 2022, Senin (19/12/2022). Prancis dan Argentina harus beradu penalti setelah pertandingan berakhir 3-3 usai perpanjangan waktu.
Mbappe merasa sedih setelah timnas Prancis ditaklukkan Argentina meskipun dia mencatatkan menjadi orang kedua yang mencetak hat-trick di final Piala Dunia.
Advertisement
Baca Juga
Macron terlihat berusaha menghibur Mbappe setelah adu penalti. Sang Presiden keluar lapangan dan mencoba mencengkeram lengannya. Namun, bintang PSG itu berusaha menjauh dari Macron, ketika politisi itu berbicara dengan penuh dukungan kepadanya.
Macron kembali berusaha menghibur Mbappe, usai sang pemain menerima medali runner-up dan sepatu emasnya.
"Luar biasa apa yang dilakukan Mbappé, tapi seluruh tim," kata Macron kepada RMC Sport. 'Mbappe adalah pemain hebat tapi dia masih muda.
Bikin Bangga
"Saya mengatakan kepadanya bahwa dia baru berusia 23 tahun, dia adalah pencetak gol terbanyak Piala Dunia, dia memenangkan Piala Dunia, dia pernah ke final. Aku sama sedihnya dengan dia," katanya.
Macron menjelaskan bahwa dia telah membuat sangat bangga, meski pada akhirnya kalah dalam pertandingan tersebut. "Kami nyaris saja. Begitulah dalam olahraga," ujarnya.
Macron menambahkan bahwa dia telah meminta Deschamps untuk melanjutkan sebagai pelatih Prancis, dengan kontrak pria berusia 54 tahun itu akan berakhir pada akhir Piala Dunia.
Advertisement
Hattrick
Seperti diketahui, Mbappe mencetak dua gol krusial bagi Prancis untuk memaksa perpanjangan waktu di final, setelah sang juara bertahan tertinggal 2-0.
Dia juga dengan percaya diri mengirimkan penalti jauh ke perpanjangan waktu untuk memaksakan penalti, menjadi pemain pertama yang mencetak hat-trick di final sejak Sir Geoff Hurst pada tahun 1966.
Hurst pun sengaja men-tweet usai pertandingan: 'Selamat untuk Mbappe, apapun yang terjadi. Saya telah berlari dengan baik!'
Terbanyak
Mbappe juga menjadi pencetak gol terbanyak dalam sejarah putaran final Piala Dunia, setelah mencetak satu gol dalam kemenangan 4-2 kemenangan Prancis melawan Kroasia pada 2018.
Mbappe melangkah lebih dulu dan mencetak tendangan penalti dalam adu penalti sebelum dua kesalahan krusial dari Kingsley Coman dan Aurelien Tchouameni memberi Argentina kemenangan Piala Dunia pertama mereka sejak 1986.
Meskipun gagal memenangkan gelar Piala Dunia berturut-turut Prancis, Mbappe mengklaim Sepatu Emas dengan hat-tricknya.
Advertisement
KIper Argentina
Selain Macron, setelah pertandingan, kiper Argentina Emiliano Martinez menyempatkan diri untuk menjauh dari perayaan timnya. Kemudian, dia berjalan ke arah Mbappe yang tengah bersama Presiden Emmanuel Macron.
Martinez berjongkok menyamakan posisi dengan Mbappe. Dia kemudian menjabat tangan striker PSG itu dan mencoba untuk menghiburnya.
Tertinggi
Sementara itu, menurut Elon Musk, gol yang diciptakan Mbappe untuk Prancis langsung membuat ramai Twitter. Bahkan, cuitan seputar gol tersebut menjadi yang tertinggi untuk gelaran Piala Dunia.
"24.400 tweet per detik untuk gol Prancis, tertinggi sepanjang sejarah Piala Dunia!" tulis Elon Musk seperti dikutip dari akun Twitternya, Senin (19/12/2022). Elon Musk sendiri diketahui turut hadir menyaksikan pertandingan final yang digelar di Stadion Lusail Iconic Qatar tersebut.
Advertisement