Sukses

Bola Ganjil: 3 Generasi Marcos Alonso, Sayang Tidak Ada yang Main di Piala Dunia

Sudah banyak ayah dan anak yang membela tim nasional. Beberapa bahkan tampil di level tertinggi Piala Dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Sudah banyak ayah dan anak yang membela tim nasional. Beberapa bahkan tampil di level tertinggi Piala Dunia.

Ada satu keluarga lain yang rutin mengirimkan wakil ke tim nasional. Tidak tanggung-tanggung, keluarga Alonso bahkan mengirim tiga generasi.

Semua berawal dari Marcos Alonso Imaz yang juga dikenal sebagai Marquitos. Sosok kelahiran 1933 ini membela La Furia Roja dalam dua kesempatan pada periode 1955-1960.

Putra Marquitos adalah Marcos Alonso Pena yang lahir tahun 1959. Bersinar sebagai winger, dia membela tiga klub utama Negeri Matador yakni Real Madrid (1977-1979), Atletico Madrid (1979-1982, 1987-1989), dan Barcelona (1982-1987).

Penampilan bersama raksasa tersebut berbuah pemanggilan timnas. Pena membela negara kelahirannya pada 22 pertandingan. Dia juga masuk skuad Piala Eropa 1984.

2 dari 3 halaman

Generasi Ketiga

Generasi ketiga adalah Marcos Alonso Mendoza. Sang cucu Marquitos lahir 1990 dan menimba ilmu di akademi Real Madrid. Namun, namanya mulai mencuri perhatian sejak membela Fiorentina dan Chelsea.

Penampilan impresif bersama The Blues berbuah transfer ke Barcelona musim panas lalu. Hingga kini dia sudah bermain sembilan kali bermain di level internasional.

Sayang jumlah itu tidak bertambah. Alonso tidak dibawa Luis Enrique ke Qatar untuk Piala Dunia 2022 meski masuk skuat bayangan. Dia kalah bersaing melawan dua rekannya di Camp Nou: Jordi Alba dan Alejandro Balde.

3 dari 3 halaman

Ada Generasi Keempat?

Alonso bisa menunjuk transfer ke Barcelona sebagai alasan di balik kegagalan berangkat ke Qatar. Dia hanya bermain tujuh kali bersama El Azulgrana sejak bergabung beberapa bulan lalu. 

Mantan pemain Fiorentina itu bahkan kerap diturunkan di luar posisi terbaik yakni bermain sebagai bek tengah. Kondisi ini jelas tidak menguntungkan baginya dalam usaha menarik perhatian Enrique. 

Padahal situasi mungkin berbeda jika Alonso bertahan di Chelsea. Meski memiliki pesaing berat dalam diri Ben Chilwell, dia kerap didahulukan Thomas Tuchel yang kala itu masih berkuasa.

Sangat disayangkan, karena tidak ada keluarga Alonso yang bermain di Piala Dunia. Atau mungkin nanti Alonso memiliki putra yang bisa membahagiakan buyut, kakek, hingga ayahnya?