Sukses

Bola Ganjil: Ubah Peruntungan Selepas Natal, Liverpool Sukses Duduki Takhta

Sepak bola bukanlah olahraga yang mudah ditebak hasilnya. Sudah banyak contoh comeback dramatis saat laga menyisakan menit. Apalagi saat kompetisi masih menyisakan belasan pertandingan.

Liputan6.com, Jakarta - Natal kerap jadi acuan untuk memprediksi nasib klub pada satu musim kompetisi. Dengan persaingan sudah berlangsung setengah jalan, posisi klub pada saat itu memang mudah dibaca.

Namun sepak bola bukanlah olahraga yang mudah ditebak hasilnya. Sudah banyak contoh comeback dramatis saat laga menyisakan menit. Apalagi saat kompetisi masih menyisakan belasan pertandingan.

Liverpool merupakan contoh terbaik. Mereka menempati peringkat 12 pada Natal 1981. Posisi The Reds tidak berubah karena kalah dari Manchester City pada Boxing Day.

Tapi entah dapat angin dari mana, performa Liverpool setelahnya berubah 180 derajat. Mereka memenangkan 18 dari 20 partai selanjutnya sehingga berpeluang menduduki takhta Inggris.

Klub Merseyside itu akhirnya memetik 20 kemenangan, tiga imbang, dan cuma dua kali kalah sejak Natal. Mereka mengakhiri musim sebagai juara, unggul empat poin atas pesaing terdekat Ipswich Town.

 

2 dari 3 halaman

Derby County Juga Juara

Liverpool bukan satu-satunya nama yang bangkit setelah dalam posisi sulit pada Natal. Derby County merebut gelar 1974/1975 meski berada di urutan 10 di Hari Raya tersebut.

Begitu pula Arsenal (peringkat 6 pada Natal) yang bertakhta pada 1997/1998. Bukan cuma titel Liga, The Gunners kala itu juga menjuarai Piala FA sehingga berstatus double winners.

 

3 dari 3 halaman

Naik Kasta

Dari Championship, Sunderland menempati peringkat 11 pada Natal 2006. Mereka kemudian memenangkan 17 dari 22 pertandingan selanjutnya untuk menduduki peringkat teratas dan promosi ke kasta tertinggi.

Crystal Palace juga sukses naik level memaksimalkan format play-off. Pada Natal 2003, The Eagles terdampar di peringkat 19 klasemen. Mereka kemudian turun satu tingkat usai ditaklukkan Millwall pada Boxing Day.

Pertanda menunjukkan Palace bakal terdegradasi ke League One. Namun mereka justru bangkit dengan menaklukkan 14 lawan dari 21 partai. Performa tersebut cukup bagi Palace untuk masuk zona play-off.

Pasukan Iain Dowie kemudian menyisihkan Sunderland dan West Ham United demi mendampingi Norwich City dan West Bromwich Albion promosi.