Liputan6.com, Jakarta- Piala Dunia 2022 membawa berkah bagi Hakim Ziyech. Setelah bersinar bersama timnas Maroko di Qatar, pemain yang berposisi sebagai winger dan gelandang serang itu akan mendapatkan kesempatan kedua dari klubnya Chelsea.
Ziyech tak sukses sejak direkrut Chelsea dari Ajax Amsterdam pada tahun 2020. Dia tak jadi pilihan utama saat The Blues ditangani pelatih asal Jerman, Thomas Tuchel.
Nasib Ziyech tidak banyak berubah meski Tuchel sudah dipecat dan digantikan oleh Graham Potter. Di awal musim 2022/2023, Ziyech juga tidak memperoleh menit bermain yang banyak.
Advertisement
Beruntung Ziyech masih tetap dibawa timnas Maroko. Ziyech kemudian juga sukses membawa Maroko menorehkan sejarah sebagai tim asal Afrika pertama yang menembus semifinal Piala Dunia.
Pemain 29 tahun itu selalu menjadi starter di tujuh laga Maroko pada Piala Dunia 2022. Ziyech sukses membuat satu gol dan satu assists di Qatar.
Melihat perkembangan Ziyech, Potter mengindikasikan siap memberikan kesempatan untuk unjuk gigi di Chelsea pada sisa musim 2022/2023.
Komentar Potter
"Dia agak jauh dari starting XI ketika kami tiba di klub. Tapi dia terlibat dan kami tahu kualitasnya. Kami menyukainya sebagai pemain, dan dia adalah seseorang yang bermain di antara lini," kata Potter.
“Anda selalu bisa berbicara banyak di Chelsea, karena akan selalu ada pemain bagus yang tidak masuk starting XI, dan Anda harus bersabar. Tapi kami senang dengannya, dan senang untuknya di Piala Dunia, saya tetap berhubungan dengannya selama turnamen. Dia pria yang baik dan dia punya kualitas," tegas Potter.
Advertisement
Hampir Cabut
Ziyech sendiri nyaris dibuang Chelsea pada musim panas lalu. AC Milan hampir meminjamnya. Namun karena tidak mencapai kesepakatan, proposal peminjaman akhirnya menguap dan Ziyech tetap di Stamford Bridge.
Di Chelsea, Ziyech harus bersaing dengan beberapa pemain untuk bisa menjadi starter. Ada Christian Pulisic, Raheem Sterling, Kai Havertz hingga Mason Mount.