Liputan6.com, Jakarta Petinju Indonesia, Hebi Marapu sudah siap tempur untuk menghadapi Al Toyogon pada perebutan sabuk juara kelas ringan IBA Intercontinental di Johor Bahru, Minggu (25/12/2022). Ini setelah Hebi Marapu dan Al Toyogon melewati pemeriksaan Kesehatan dan memiliki berat badan sesuai regulasi dalam acara timbang badan resmi, yang berlangsung Sabtu (24/12/2022) di Johor Bahru.
Partai Hebi Marapu kontra Al Toyogon merupakan partai utama bersama (co-main event) dalam gelaran Johor International Boxing Championship yang digelar oleh FH Promotions dan XBC Sportech.
Partai utama gelaran ini adalah perebutan gelar juara kelas bridgerweight WBC Asia antara petinju tuan rumah Muhammad Farkhan menghadapi Yousof Mohammadiosmanvandi dari Iran. Selain itu, Johor International Boxing Championship juga akan menampilkan dua partai tambahan.
Advertisement
Bertarung di kelas ringan 135 pound atau 61,2 kilogram, Hebi memiliki berat badan tepat 61,2 kilogram, sementara lawannya dari Filipina akan bertarung dengan berat badan yang lebih ringan, yaitu 60,75 kilogram. Pertarungan ini akan dipimpin oleh wasit Chainnath dari Thailand, dibantu tiga juri, yaitu Yulianus Ririhena dari Indonesia, F.S. Cheng dari Malaysia, dan wasit asal Thailand, Visuth.
Bagi Hebi, ini merupakan pertarungan perebutan gelar keduanya tahun ini. Sebelumnya, petinju asal Sumba Barat ini merebut sabuk juara interim kelas ringan WBA Asia Continental lewat kemenangan angka mutlak atas Pipat Chaiporn di Pattaya, Juli lalu. Kemenangan atas Pipat memberinya rekor bertarung 17 kemenangan (12 KO) dan sekali kalah.
“Saya sudah siap. Empat pekan berlatih dengan Coach David dan juga mendapat masukan dari tim sport science membuat saya makin percaya diri. Kami sudah menyiapkan rencana dari A hingga Z. Saya tahu Toyogon lawan yang tangguh, karena itu, saya akan berusaha tampil lebih baik di setiap ronde,” ujar Hebi.
Bukan Lawan Mudah
Toyogon memang bukan lawan sembarangan. Petinju berusia 24 tahun ini memiliki rekor bertarung positif dengan 13 kali menang (9 KO), 7 kali kalah, dan satu kali imbang. Ditambah lagi, dia mampu bertahan dalam 10 ronde saat menghadapi mantan juara dunia kelas ringan versi WBC sebelum akhirnya kalah angka.
Sementara itu, CEO XBC Sportech Urgyen Rinchen Sim mengatakan pertarungan ini menjadi batu loncatan Hebi menuju pertarungan yang lebih keras dan bergengsi pada tahun depan.
“Setelah melihat performa dalam dua pertarungan sebelumnya, saya rasa sudah saatnya Hebi menghadapi petinju dengan peringkat yang lebih tinggi lagi. Hal itu bagus untuk menguji kemampuannya. Jika berhasil melewati ujian ini, artinya Hebi siap untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Maka, pertarungan ini merupakan batu loncatan untuknya,” ujar pria yang akrab dipanggil Sim ini.
Advertisement