Sukses

Kuburan Tertinggi Dunia Jadi Peristirahatan Terakhir Pele, Megahnya Memorial Necropole Ecumenica

Legenda sepak bola asal Brasil Pele meninggal dunia di usia 82 setelah berjuang melawan penyakit kanker usus besar, Kamis (29/12/2022) waktu setempat.

Liputan6.com, Jakarta - Legenda sepak bola asal Brasil Pele meninggal dunia di usia 82 setelah berjuang melawan penyakit kanker usus besar, Kamis (29/12/2022) waktu setempat.

Pele menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Albert Einstein, Sao Paolo, Brasil. Di rumah sakit itu, Pele sudah menjalani perawatan sejak akhir November lalu. Akibatnya Pele tak bisa hadir di Piala Dunia 2022 Qatar.

Pria kelahiran 23 Oktober 1940 itu selama ini dikenang sebagai pesepak bola terhebat sejagat raya. Banyak rekor abadi Pele yang belum bisa dipecatkan hingga tahun 2022 ini.

Dengan dampak begitu signiffikan, pemakaman Pele bakal berlangsung besar. Vila Belmiro Stadium, markas Santos FC, dilaporkan akan berfungsi sebagai rumah duka bagi Pele sebelum dimakamkan. 

Mereka yang ingin memberi penghormatan terakhir kepada sang legenda bisa datang pada Senin (2/1/2023) pukul 10.00 waktu setempat. Publik memiliki waktu hingga jam sama keesokan harinya. 

Selanjutnya jenazah Pele dibawa melintas jalan-jalan Kota Santos dan melewati rumah sang ibunda Celeste yang berusia 100 tahun. Media Brasil menyebut ibu Pele tidak bisa meninggalkan tempat tidur dan dalam keadaan sadar.

Jenazah Pele lalu dimakamkan di Memorial Necropole Ecumenica, kuburan vertikal di Santos. Hanya keluarga yang akan hadir.

Memorial Necropole Ecumenica merupakan peristirahatan terakhir unik. Kuburan ini dibangun pada 1983 dengan prosesi pemakaman pertama berlangsung setahun kemudian.

Awalnya Memorial Necropole Ecumenica hanyalah bangunan kecil. Namun, seiring banyaknya permintaan karena keterbatasan lahan, Memorial Necropole Ecumenica kini memiliki 14 lantai dan terletak di tanah seluas 1,8 hektare. Rekor dunia Guinness mencatatnya sebagai kuburan tertinggi di dunia.

Di dalamnya terdapat lebih dari 16 ribu unit makam, ruang bawah tanah, taman merak dengan air terjun kecil, kapel, hingga bar makanan ringan di atapnya.

Pada tiap lantai, terdiri deretan blok bernomor dengan hingga 150 makam. Semuanya memiliki sistem ventilasi dan dapat menampung hingga enam jenazah.

Penguraian jenazah memakan waktu sekitar tiga tahun. Keluarga mendiang nantinya dapat menggali jenazah dan sisa-sisanya dipindahkan ke bagian lain dari makam.

Dengan kemegahan ini, Memorial Necropole Ecumenica jadi salah satu landmark yang paling banyak dikunjungi di Santos dan diakui oleh dewan pariwisata setempat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Panggilan Pele

Pele lahir di Tres Coracoes, Minas Gerais dengan nama Edson Arantes do Nascimento. Dia merupakan putra dari Dondinho alias João Ramos do Nascimento dan Celeste Arantes. Darah sepak bola mengalir di tubuh Pele dari ayahnya yang merupakan mantan pemain Fluminense.

Ketika masih kecil, Edson memiliki nama panggilan Dico. Nama Pele baru didapat saat mulai masuk sekolah. Teman-teman Edson mulai memanggilnya dengan nama Pele karena seringnya salah dalam mengucapkan nama pemain idolanya, kiper Vasco da Gama, Bile.

Pele maupun teman-temannya juga tidak tahu arti nama Pele sebenarnya. Dalam bahasa Portugal, Pele juga tidak memiliki arti apapun. Di bahasa Ibrani baru Pele memiliki arti yaitu keajaiban.

Di masa kecil, Pele hidup dalam kemiskinan di Bauru. Pele memulai karier nya bersama Bauru Athletic Club. Pele membawa timnya itu dua kali juara kejuaraan junior di kota Sao Paulo. Di klub tersebut, Pele dilatih oleh Waldemar de Brito.

De Brito pula yang membawa Pele ke kota Santos pada tahun 1956 untuk mengikuti try out bersama Santos FC. De Brito ketika itu sudah punya keyakinan Pele akan menjadi pemain sepak bola hebat di masa depan.

Saat merayu Santos FC agar mau menerima Pele, De Brito memberitahu petinggi klub Pele akan jadi pemain terhebat di jagat sepak bola dunia. Pelatih Santos Lula tertarik dengan kehebatan Pele saat menjalani trial. Pele langsung dikontrak pada Juni 1956.

Pele langsung dikasih debut bersama Santos pada 7 September 1956 di usia yang baru 15 tahun. Pele memberikan bukti dengan langsung mencetak gol saat Santos menang 7-1 atas Corinthians de Santo Andre.

Bakat besar Pele membuatnya sudah bisa menembus tim utama Santos di musim 1957. Baru 16 tahun, Pele langsung jadi top skor di Liga Brasil. Timnas Brasil pun langsung memanggil Pele selang 10 bulan setelah meneken kontrak profesional bersama Santos.

3 dari 4 halaman

Kebanggaan Negeri Samba

Hasilnya Pele sukses besar saat dibawa ke Piala Dunia 1958. Partai pertama Pele di Piala Dunia adalah saat melawan Uni Soviet. Pele memberikan satu assist untuk Vava. Pele mencatatkan diri sebagai pemain termuda yang main di Piala Dunia. Rekor tersebut belum bisa dipecahkan sampai sekarang.

Gol pertama Pele di Piala Dunia tercipta saat Brasil melawan Wales. Pele mencetak gol semata wayang kemenangan Brasil. Dia menjadi pemain paling muda yang bikin gol di Piala Dunia.

Nama Pele makin berkibar saat semifinal Piala Dunia 1958. Pele mencetak hat-trick ketika Brasil melawan Prancis. Hingga kini Pele masih tercatat sebagai pemain termuda yang membuat hat-trick di Piala Dunia. Di final Piala Dunia 1958, Pele mencetak dua gol guna membawa Brasil mengalahkan Swedia 5-2.

Baru kali ini Brasil menjadi juara Piala Dunia dan semuanya berkat Pele.

Pele kembali membawa Brasil juara Piala Dunia 1962. Tapi peran Pele sangat minor. Garrincha yang jadi bintang lapangan. Pele cuma main dua kali dan membuat satu gol di Piala Dunia 1962. Dia mengalami cedera pada laga kedua melawan Ceko.

Cedera kembali menghantui Pele di Piala Dunia 1966. Pele ketika itu jadi sasaran tekel keras pemain lawan. Setelah dicederai pemain Bulgaria, Pele kembali dibikin tersungkur oleh pemain Portugal. Brasil yang bertabur bintang harus tersisih di fase grup.

Pele kembali jadi bintang dan meraih gelar Piala Dunia ketiganya di tahun 1970. Pele total membuat lima gol di Piala Dunia 1970 termasuk satu gol di final saat mengalahkan Italia 4-1.

Setahun setelah memberikan gelar Piala Dunia ketiga, Pele pensiun dari timnas Brasil. Laga terakhirnya adalah saat melawan Yugoslavia d Rio de Janeiro.

4 dari 4 halaman

Pahlawan Santos

Di level klub, Pele tidak kalah hebat. Dia terus meraih kejayaan bersama Santos FC. Pele memperkuat Santos dari 1956 sampai 1974. Dari 659 pertandingan resmi di Santos, Pele menghasilkan 643 gol.

Pele enam kali membawa Santos juara Liga Brasil, dua kali meraih trofi Copa Libertadores, dua kali Piala Intercontinental. Pele juga merasakan 10 kali meraih Campeonato Paulista bersama Santos.

Meski memiliki karier begitu cemerlang, Pele tak pernah merasakan main di kompetisi Eropa. Sebenarnya banyak klub sudah siap merekrutnya setelah juara Piala Dunia 1958 dan 1962. Juventus, Real Madrid dan Manchester United sempat mencoba merekrutnya.

Inter Milan bahkan sudah nyaris memiliki Pele. Namun Presiden Inter Angelo Moratti terpaksa merobek kontrak yang sudah disepakati atas permintaan bos Santos FC. Pasalnya fans Santos ngamuk dan tidak menerima Pele pindah.

Pele juga tak bisa pergi ke luar negeri karena pada 1961 Presiden Brasil Jânio Quadros menetapkannya sebagai harta nasional resmi sehingga membuat sang pemain tak bisa pindah ke luar negeri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.