Sukses

Telepon Itu Tak Pernah Datang untuk Cristiano Ronaldo, Tanda Tangan dengan Al Nassr pun Terjadi

Cristiano Ronaldo tetap berharap Real Madrid menelponnya, namun itu tak kunjung datang, maka tandatangan dengan Al Nassr terjadi

Liputan6.com, Jakarta - Selama berlangsungnya Piala Dunia 2022 di Qatar, Cristiano Ronaldo membantah rumor tentang Al Nassr sebagai klub barunya. Namun, dia sudah sadar bahwa masa depannya ada di Arab Saudi.

Al Nassr adalah salah satu klub paling sukses di Arab Saudi, setelah sembilan kali dinobatkan sebagai pemenang papan atas negara itu, dengan prestasi terakhir datang pada 2019.

Semua berawal ketika Ronaldo memberikan pernyataan kepada Piers Morgan. Dalam wawancara itu, seperti ditulis Daily Mail, ikon Portugal tersebut mengatakan dia masih bisa bermain di level tertinggi. 

Morgan menanyakan kepada Ronaldo tentang kariernya di Manchester United, yang memicu pengakuan mengejutkan dan melibatkab banyak pihak. Ia bahkan sempat menuturkan bahwa Setan Merah telah melakukan pengkhianatan.

Tak sampai di situ, pemain berusia 37 tahun itu menyebutkan bahwa pelatih MU Erik ten Hag tak mempunyai rasa respek kepadanya. Dalam interviu yang sama, Ronaldo mengaku ingin meninggalkan MU sejak musim panas lalu.

Wawancara itu berbuntut panjang. Ronaldo dan MU akhirnya memutuskan untuk mengakhiri kerja sama. “Cristiano Ronaldo akan segera meninggalkan Manchester United dengan kesepakatan bersama,” tulis keterangan resmi klub.

Ia juga mengungkapkan bahwa telah menolak menggiurkan dari klub Arab Saudi. Ditengarai, penolakan itu pada penawaran pertama dari Al Nassr. Ronaldo sebelumnya juga telah dikaitkan dengan klub-klub seperti Chelsea, Atletico Madrid, dan Napoli

Meski begitu, Ronaldo juga menyadari bahwa bergabung dengan sepak bola Eropa level atas secara praktis tidak mungkin.

 
2 dari 5 halaman

Negosiasi

Setelah wawancara dengan Morgan, perundingan berjalan dengan Al Nassr. Ronaldo tak ingin diganggu karena fokus ke Piala Dunia 2022, meski mengetahui adanya negosiasi.

Tawaran dan negosiasi selanjutnya dilakukan oleh Ricardo Regufe, orang yang sangat dekat dengan Ronaldo. Super agen Jorge Mendes tidak terlibat dalam kepindahannya ke Arab Saudi.

Setelah Portugal tersingkir dari Piala Dunia, seperti dikutip dari Marca, Ronaldo meminjam sarana latihan Real Madrid. Di sana dia menunggu telepon dari Los Blancos untuk mengontraknya kedua kalinya. Tapi tidak ada yang menghubungi.

Di sisi lain, kesepakatan dengan Al Nassr akhirnya dicapai. Ronaldo pun jadi pemain dengan bayaran tertinggi di dunia.

Klub mengumumkan penandatanganannya pada 29 Desember 2022 setelah presiden dan direktur melakukan perjalanan ke Madrid untuk menyegel kesepakatan. Pengumuman lalu disampaikan keesokan harinya.

Klub Liga Pro Saudi itu mengumumkan kedatangannya dalam sebuah tweet yang mengatakan: “Atlet terhebat dunia secara resmi bergabung dengan Al Nassr”.

3 dari 5 halaman

Duta Besar

Pindahnya Cristiano Ronaldo ke klub Al-Nassr menyulut kontroversi, pertanyaan dan juga kesedihan. Publik akan kehilangan aksinya lewat siaran langsung karena terkait hak siar Liga Arab.

Banyak yang bertanya, apakah Ronaldo yakin dengan keputusannya bergabung dengan Al Nassr meski dengan bayaran selangit hingga Juni 2025.

Al Nassr dilatih Rudi Garcia, mantan pelatih AS Roma. Di sana juga terdapat bintang Kamerun Vincent Aboubakar dan mantan kiper Napoli, David Ospina.

Menurut pakar transfer Eropa, Fabrizio Romano, Ronaldo akan digaji 200 juta euro per tahun atau (sekitar Rp 3,3 triliun), sudah termasuk kesepakatan komersial.

Selain itu, Ronaldo juga akan berperan sebagai duta besar untuk membantu upaya bersama Arab Saudi dengan Mesir dan Yunani untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030.

4 dari 5 halaman

Melawan Prinsip

Namun wawancaranya dengan Morgan bukanlah pertama kalinya dia menyatakan keinginannya untuk mengakhiri karier di level tertinggi.

Mantan bintang Real Madrid, Juventus, dan Man United itu sebelumnya mengatakan kepada Johnathan Ross pada 2015 bahwa ia bermaksud mengakhiri kariernya dengan “klub bagus”.

“Dalam pikiran saya, saya ingin finish di level atas,” dia memulai. "Saya ingin menyelesaikannya dengan bermartabat, jadi dengan klub yang bagus. Bukan di AS, Qatar atau Dubai karena itu tidak baik.”

"Dan Anda tidak menginginkan itu untuk Anda?" Ross bertanya.

Ronaldo menjawab: “Tidak.”

Keputusan Ronaldo itu membuat sedih Jamie Carragher dan Gary Neville.

“Dia menyelesaikan karirnya dengan wawancara Piers Morgan dan Messi memenangkan Piala Dunia”: Carragher memberi label kepindahan Al-Nassr Cristiano Ronaldo sebagai “akhir yang menyedihkan”, seperti dilansir Sky Sports.

Senada dengan Carragher, Neville yang pernah bersama Ronaldo di Manchester United masih yakin striker Portugal itu tetap bertahan di Eropa.

"Ada unsur kesedihan bagi saya, bahwa kita mungkin melihat Cristiano Ronaldo terakhir bermain di level teratas. Menurut saya bisa saja terus kita lihat di Old Trafford jika ditangani berbeda oleh kedua belah pihak. Tapi itu berakhir. Itu keniscayaan, dan telah datang selama beberapa minggu terakhir. Sepertinya Cristiano akan melihat kariernya di Saudi," ujar Neville.

5 dari 5 halaman

Akhir Tragis

Kesedihan Neville kemungkinan diwarnai dengan perasaan nostalgia, mengingat dia permah jadi rekan Ronaldo di Old Trafford.

Sedangkan Carragher menyindir Ronaldo yang menyelesaikan kariernya dengan duduk di sebuah wawancara dengan Piers Morgan. Sementara Lionel Messi mengangkat hadiahnya di Piala Dunia 2022.

“Ini akhir yang menyedihkan baginya, bukan?” "Ronaldo telah mengakhiri kariernya dengan wawancara dengan Piers Morgan dan Messi telah memenangkan Piala Dunia,” kata Carragher.

Pemenang Ballon d”Or lima kali ini sekarang akan memainkan sepak bolanya di luar Eropa untuk pertama kalinya dalam karirnya. Para penggemarnya di Inggris dan Amerika Serikat bahkan tidak dapat menonton pertandingannya tanpa kesepakatan TV dengan Saudi Pro Liga.

Pemain berusia 37 tahun itu saat ini memegang rekor gol terbanyak yang dicetak di Liga Champions, dengan 140, tetapi sekarang sepertinya tidak dapat menambah jumlah itu di masa depan.

Keputusannya untuk pindah ke Arab Saudi secara efektif mengakhiri kariernya di level atas.