Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka kembali datang dari sepak bola. Mantan striker Timnas Italia dan Juventus Gianluca Vialli meninggal dunia, Jumat (6/1/2023).
Gianluca Vialli menghembuskan napas terakhir di usia 58 tahun setelah berjuang melawan kanker pankreas.
Memulai karier bersama Cremonese, Vialli mulai mencuri perhatian dunia setelah membela Sampdoria. Selama delapan tahun di sana, dia membentuk duet menakutkan bersama Roberto Mancini.
Advertisement
Kombinasi mereka berbuah banyak prestasi, mulai Serie A (1990/1991), Coppa Italia (1984/1985, 1987/1988, 1988/1989), Piala Super Italia (1991), dan Piala Winners (1989/1990). Sampdoria juga dibawanya masuk final Piala Winners (1988/1989) dan Piala Cjampions (1991/1992).
Produktivitasnya menyakinkan Juventus untuk merekrutnya pada 1994. Di Turin, Vialli memenangkan Serie A (1994/1995), Coppa Italia (1994/1995), Liga Champions (1995/1996), dan Piala UEFA (1992/1993).
Ke Inggris
Setelahnya Vialli berpetualang ke Inggris dan memperkuat Chelsea. Bersama klub Stamford Bridge, dia memenangkan Piala FA (1996/1997), Piala Liga Inggris (1997/1998), Piala Winners (1997/1998), dan Piala Super Eropa (1998). Vialli kemudian gantung sepatu tahun 1999.Â
Bersama tanah kelahiran, Vialli menorehkan 59 caps dan mencetak 16 gol. Dia jadi bagian skuad yang membawa Italia menduduki peringkat tiga pada Piala Dunia 1990.
Advertisement
Jadi Manajer
Setelah pensiun, Vialli langsung jadi manajer Chelsea. Dia memenangkan Piala FA (1999/2000)Â dan Charity Shield (2000).
Sayang Vialli cuma bertahan semusim lebih. Dia dipecat di awal musim kedua karena performa inkonsisten. Setelahnya Vialli dipercaya menangani Watford, tapi gagal memberi pengaruh positif.