Liputan6.com, Jakarta Atlet berkuda belia, Nusrtdinov Zayan Fatih terus mengasah kemampuan dengan mengikuti kompetisi di Eropa. Atlet 12 tahun ini meraih beberapa gelar juara dari tiga kejuaraan berkuda yang diikutinya.
Dinov (sapaannya) yang bertolak ke Benua Biru sejak 20 Desember 2022 bersama keluarganya, langsung berjibaku dalam pertandingan-pertandingan nasional, elite dan internasional bergengsi level Eropa. Rangkaian kompetisi ini merupakan kali pertama dalam perjalanan kariernya Dinov sejauh ini.
Kesuksesan tersebut tak hanya berdampak positif bagi Dinov sendiri, namun juga turut mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Sebagai catatan, di Eropa terdapat enam kelas kejuaraan berkuda, yaitu kelas Intenal Club, Lokal, Regional, Nasional, Elite dan Internasional.
Advertisement
Kejuaraan Berkuda Kelas Elite, Green Valley X-Master menjadi kejuaraan berkuda pertama yang diikutinya. Walaupun hanya satu hari berlatih dan mengenal kuda-kuda barunya, Dinov pun sukses menjalani debut pertamanya itu. Berpasangan dengan dua kudanya yakni Ineke T dan La Nessa, di kejuaraan berkuda yang digelar di Green Valley Estate Kota Deurne, Belanda pada 22-23 Desember 2022, Dinov berhasil meraih gelar juara pertama dan kedua di kelas Show Jumping 95 Cm berturut-turut pada tanggal 22 dan 23 Deember.
Pada kelas rintangan yang lebih tinggi yaitu Show Jumping 110 Cm, Dinov pun berhasil kembali menjadi pemenang terbaik pertama di antara hampir 50 peserta. Pada kejuaraan kelas elite ini, Dinov juga merasakan persaingan keras saat harus bersaing dengan 77 peserta yang datang dari berbagai negara di kelas Show Jumping 115 Cm.
Namun demikian, atlet cilik berkuda masa depan Indonesia dari DNV Equestrian ini masih mampu meraih gelar peringkat 5 terbaik di kelas tersebut setelah bersaing dengan para profesional dan atlet nasional Eropa dan Asia. Selanjutnya, Dinov juga meraih posisi kedua di kelas sho jumping 110 cm pada kejuaraan Indoor Beukers 2022 29 Desember 2022.
Pada kejuaran berkuda level nasional Belanda tersebut, dalam udara dingin yang menusuk dan angin yang kencang selama persiapan, Dinov kembali harus bersaing ketat dengan 42 peserta level nasional yang juga berasal dari beberapa negara di benua Eropa.
Â
Kompetisi Lainnya
Â
Perjalanan kompetisi di Eropa bagi Dinov pun akhirnya ditutup dengan mengikuti kejuaraan Show Jumping Sentower Park New Year Tour Week 1 yang diselenggarakan di Sentower Park, Opglabbeek, Belgia pada 5-8 Januari 2022. INi menjadi kejuaraan internasional pertama bagi Dinov sekaligus yang terberat.
Para peserta yang berpartisipasi merupakan atlet-atlet terbaik yang berlaga mewakili negara-negara di Eropa, Amerika, Afrika dan Asia dengan kuda-kuda yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Namun hal tersebut tak menyurutkan semangat dan mental tanding Dinov.
Di kelas CSI1* Show Jumping 115 Cm, Dinov berhasil meraih peringkat ke 5 bersama kuda Ineke T, sedangkan dari kelas CSI1* Show Jumping 120 Cm yang juga merupakan pertandingan pertamanya di ketinggian lompatan 120 Cm, Dinov kembali menduduki peringkat ke 6 bersama kuda Ineke T dan peringkat ke 9 bersama kuda La Nessa. Hal ini merupakan prestasi yang luar biasa bagi Indonesia di kancah Internasional. Perbedaan waktu antar peserta hanya terpaut milidetik saja.
“Saya sangat tidak menduga bila hasil rangkaian kompetisi di Eropa ini sangat bagus dan bisa meraih gelar juara di semua kejuaraan berkuda yang saya ikuti. Persaingan di sini pun sangat ketat dengan para Atlet dari Eropa yang rata-rata memiliki kemampuan berkuda yang baik ditambah dukungan kuda-kuda yang bagus juga," ujar Dinov seperti rilis yang diterima media.
Â
Advertisement
Komentar Orang Tua
Â
Sementara itu tanggapan positif atas hasil rangkaian kompetisi di Eropa juga datang dari kedua orangtua Dinov yakni Asep Siregar dan Riyanti Kutty Nurinda yang mendampingi selama di Eropa. Keduanya sangat mengapresiasi perjuangan Dinov dalam mengikuti kompetisi-kompetisi tersebut meskipun dengan sedikit persiapan sejak pertama kali tiba di Eropa.
“Tujuan dari program latihan dan kompetisi di Eropa ini adalah agar Dinov dapat belajar dan mengambil pengalaman saat bersaing dengan para atlet Eropa. Apalagi Eropa merupakan kiblatnya olahraga Equestrian dengan industri olahraga berkudanya yang sudah sangat maju," kata Riyanti Kutty Nurinda yang juga sangat senang atas pencapaian Dinov dalam meraih gelar juara di setiap kejuaraan selama di Eropa.
Sedangkan sang ayah, Asep Siregar lebih menyoroti sisi kemandirian bagi Dinov selama berkompetisi. Menurut Asep, selama di Eropa, Dinov memang dituntut untuk lebih mandiri mulai dari mempersiapkan kuda lengkap dengan peralatannya hingga mengembalikan kuda ke kendang dalam keadaan bersih usai berlatih atau bertanding.
Apalagi harus berhadapan dengan udara dingin, angin kencang dan hujan selama mempersiapkan kuda-kudanya karena Desember Januari adalah musim dingin di Eropa.
“Dinov memang harus keluar dari zona nyamannya. Bila di Indonesia Dinov mampu meraih banyak gelar juara, maka di Eropa ini adalah kesempatan bagi Dinov sendiri untuk membuktikan bahwa dia bukan hanya jago kandang," katanya.
“Bukan hanya Dinov yang belajar, tapi kamipun sebagai pengelola club dan stable belajar juga dari para owner stable yang sudah mapan. Selama ini kami membeli kuda-kuda langsung dari breeder dan equestrian atlet bukan melalui horse dealer. Jadi saat mereka tahu bahwa Dinov sedang menjalani kompetisi di Eropa mereka mengundang kami untuk datang ke stable-nya," dia menambahkan
Sebagai kelanjutan dari program kompetisi di Eropa tersebut, baik Asep Siregar dan Riyanti Kutty Nurinda pun sepakat untuk kembali menjalani program kompetisi saat Dinov mendapat jatah liburan sekolah di bulan April dan Agustus mendatang.