Liputan6.com, Jakarta - Barcelona dan Real Madrid menciptakan salah satu rivalitas terbesar di dunia sepak bola. Tidak hanya di Spanyol, sengketa mereka juga merambah ke pentas regional.
Perseteruan El Azulgrana dan Los Blancos bisa dilihat pada trofi. Barcelona bertakhta 26 kali di La Liga, berbanding 35 milik Real Madrid.
Baca Juga
Tertinggal di ajang tersebut, Barcelona menebus dengan menguasai Copa del Rey dalam 31 kesempatan. Sementara Real Madrid baru berjaya 19 kali.
Advertisement
Pada ajang lain, koleksi gelar mereka tidak terlalu berbeda. Di Piala Liga Spanyol, yang bergulir tahun 1982-1986, Barcelona mampu memenangkannya dua kali. Real Madrid cuma menguasai satu edisi.
Sedangkan Supercopa de Espana alias Piala Super Spanyol, Barcelona unggul 13 berbanding 12.
Selain prestasi di lapangan, dua tim yang bertarung pada duel bertajuk El Clasico ini juga saling sikut dalam aspek lain, termasuk ekonomi. Keduanya bersaing untuk menentukan siapa yang lebih kaya.
Real Madrid boleh tertawa karena saat ini berada pada posisi lebih stabil ketimbang musuh bebuyutan. Namun, Barcelona punya kelebihan yang tidak mungkin disamai Real Madrid.
Â
Tak Pernah Absen di Eropa
Barcelona selalu berpartisipasi di panggung regional sejak hadirnya kompetisi internasional melalui Piala Champions (cikal Liga Champions) dan Piala Fairs (buyut Liga Europa) pada 1955/1956.
El Azulgrana selalu berpartisipasi di tiap musim, baik itu di Piala/Liga Champions, Piala Fairs/UEFA/Liga Europa, hingga Piala Winners.
Dari partisipasi 68 musim berturut-turut tersebut, Barcelona menjuarai Liga Champions lima kali, menguasai Piala Winners dalam empat kesempatan, serta mendominasi tiga edisi Piala Fairs.
Â
Advertisement
Sempat Absen 2 Kali
Real Madrid tidak mungkin menyamainya karena sempat terpeleset. Mereka hanya menduduki posisi sembilan pada Liga Spanyol 1976/1977. Los Blancos juga tersisih di babak tiga Copa del Rey. Artinya, Real Madrid absen di Eropa pada 1977/1978.
Nestapa serupa terulang pada 1995/1996. Real Madrid terdampar di peringkat enam La Liga dan tergusur di 16 besar Copa del Rey, sehingga menghilang dari ajang regional musim berikutnya.
Catatan ini sedikit menodai prestasi Real Madrid yang tercatat sebagai tim tersukses pada ajang antarklub paling bergengsi Eropa dengan 14 gelar.