Sukses

Hasil Malaysia Open 2023: Habisi Duo Korea Selatan, Fajar/Rian Lolos ke Final

Ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menaklukkan pasangan Korea Selatan Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae untuk masuk final Malaysia Open 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menaklukkan pasangan Korea Selatan Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae untuk masuk final Malaysia Open 2023.

Fajar/Rian membungkam lawan 21-18, 21-17 dalam 42 menit di Axiata Arena, Sabtu (14/1/2023).

Kang/Seo mengambil inisiatif begitu pertandingan dimulai. Mereka memimpin 2-0, 6-3, dan 8-5. Dominasi Kang/Seo berlanjut selepas jeda. Keduanya unggul 13-11 dan 15-13.

Hebatnya, Fajar/Rian pantang menyerah. Pasangan nomor satu dunia itu mengejar dan memimpin untuk pertama kali pada 16-15. Keduanya lalu mempertahankan momentum hingga mengamankan gim pembuka.

Duel sengit kembali hadir di awal partai, sebelum Fajar/Rian menjauh 7-4 dan unggul 11-8 pada interval. Mereka terus menjaga keunggulan hingga 16-11, Selisih jauh tersebut jadi modal bagi Fajar/Rian untuk mengamankan kemenangan.

Di final Malaysia Open 2023, Fajar/Rian bakal menghadapi duo China Liang Wei Keng/Wang Chan.

2 dari 3 halaman

Dejan/Gloria Tumbang

Ganda campuran bulu tangkis Indonesia Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja gagal merebut tiket  final Malaysia Open 2023. Langkah Dejan/Gloria terhenti di fase empat besar usai ditaklukkan wakil Tiongkok Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong lewat dua gim langsung. Mereka kalah 16-21 dan 18-21 dalam duel di Axiata Arena, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Sabtu (14/1/2023) siang WIB.

Dejan/Gloria dipaksa bertarung dengan lawan berat. Zheng/Huang, yang dihadapinya, menyandang status sebagai unggulan pertama. Tak heran jika wakil Tiongkok langsung menunjukkan permainan agresif sejak awal gim pembuka.

Kendati demikian, upaya Dejan/Gloria untuk menampilkan performa terbaik tak serta-merta padam. Keduanya turut aktif melancarkan serangan ke kubu pertahanan pasangan Tiongkok, hingga mampu unggul dua angka di kedudukan 4-2.

Sayangnya, Zheng/Huang dengan cepat sanggup mengejar ketertinggalan. Duo asal negeri tirai bambu bahkan berbalik memimpin satu poin dengan 6-7 setelah memanfaatkan sejumlah unforced errors yang dilakukan wakil Tanah Air.

Dejan/Gloria ogah tinggal diam. Mereka balas mengumpulkan dua angka berturut-turut, sehingga skor sementara berubah menjadi imbang 8-8. Malang, tren positif itu tidak bertahan lama. Zheng/Huang mengukuhkan dominasi usai unggul tiga poin saat interval.

Wakil Indonesia mencoba mengimbangi pola permainan lawan selepas jeda. Namun, mereka masih saja terkunci di angka delapan. Sementara Zheng/Huang sudah melesat dengan tambahan empat angka beruntun.

Dejan/Gloria baru bisa memutus torehan poin wakil Tiongkok setelah skor 8-15. Koleksi empat poin yang baru saja didapatkannya membuat selisih jarak kedua pasangan terkikis.

Zheng/Huang buru-buru bangkit untuk menjauhi pasangan Indonesia. Namun, momennya sempat diganggu oleh Dejan/Gloria. Ganda campuran Tiongkok baru berhasil mencuri kemenangan di game pertama setelah memaksa wakil Tanah Air tunduk 16-21.

Dejan/Gloria mencoba bangkit di gim kedua. Dejan mengirim serangan keras yang membuat Huang Ya Qiong melakukan kesalahan sendiri hingga berbuah angka pertama.

Sayangnya, situasi tersebut lagi-lagi tak bertahan lama. Zheng/Huang balas mengumpulkan dua poin beruntun, sehingga berbalik memimpin dengan 2-1.

Gloria menarik wakil Tiongkok terlibat dalam drama kejar-kejaran skor usai menghasilkan poin penyeimbang. Ganda campuran Indonesia pun berhasil unggul di kedudukan 4-2.

Dejan/Gloria berupaya menjaga selisih jarak dengan Zheng/Huang. Namun, kondisi berubah ketika duo asal negeri bambu menyamakan skor menjadi 6-6.

Sang unggulan pertama dengan cepat mengambil alih kendali. Dominasi keduanya makin tak terpatahkan mendekati interval. Dejan/Gloria pun kembali ditempatkan dalam posisi minor tiga angka saat jeda set kedua.

Pasangan Indonesia mencoba comeback setelah interval. Mereka meraih tambahan poin beruturt-turut sekaligus mengikis ketertinggalan menjadi hanya satu angka dari pasangan China di kedudukan 11-12.

Malang, tren positif ini akhirnya terputus. Serangan bertubi-tubi penggawa Tiongkok gagal dikembalikan dengan baik oleh Dejan/Gloria. Pasangan Indonesia masih mengais peluang untuk menyamakan skor hingga memasuki poin-poin kritis.

Dejan/Gloria kembali terpaut dekat dari Zheng/Huang di kedudukan 16-18 dan 18-20. Akan tetapi, momentum ini tak mampu diteruskan hingga pengujung laga. Game kedua masih menjadi milik pasangan Tiongkok dengan skor akhir 18-21.

3 dari 3 halaman

Apriyani/Fadia Mundur

Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti gagal mengamankan tiket ke partai puncak Malaysia Open 2023. Ganda putri bulu tangkis Indonesia itu mengakhiri laga lebih dulu.

Ini dikarenakan Fadia mengalami cedera di kaki kanannya saat berupaya mengejar shuttlecock pada gim kedua semifinal Malaysia Open. Pada laga semifinal di Axiata Arena, Bukit Jalik, Kuala Lumpur, Sabtu (14/1/2023) siang WIB, Apri/Fadia menghadapi Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.

Pasangan Tiongkok memang tampil sangat agresif sejak awal pertandingan. Mereka terus melancarkan serangan ke kubu pertahanan Indonesia. Hal ini membuat Apri/Fadia pontang-panting mengejar shuttlecock.

Di sisi lain, defense pasangan Merah Putih pun tak bisa dianggap remeh. Tembok rapat dibangun wakil Tanah Air. Alhasil, keduanya sanggup memetik angka pertama setelah memaksa Chen/Jia melakukan kesalahan sendiri.

Drama kejar-kejaran skor langsung tersaji. Apri/Fadia dan Chen/Jia saling bergantian meraih angka. Pasangan Indonesia mampu unggul dua poin di kedudukan 4-2. Namun, duo Tiongkok dengan cepat mengikis ketertinggalan dan menyamakan torehan skor menjadi 4-4.

Jual beli serangan dilakukan kedua pasangan. Namun, Jia Yi Fan tampil lebih tangguh. Ia melancarkan tembakan keras ke arah badan yang sulit diantisipasi oleh ganda putri Indonesia.

Unforced error mulai banyak dibuat oleh Apri/Fadia. Situasi tersebut jelas memberi keuntungan bagi lawan. Chen/Jia pun dominan tiga angka di kedudukan 5-8.

Wakil Merah Putih berupaya mati-matian untuk mengejar selisih jarak. Namun, Chen/Jia seolah tak memberi kesempatan bagi Apri/Fadia untuk mengembangkan pola permainan.

Duo Tanah Air sempat memaksa ganda putri China terlibat dalam rally panjang mendekati interval. Namun, strategi ini gagal lantaran bola yang dikirim Apri/Fadia memanjang meninggalkan area permainan. Posisi minor 7-11 bertahan hingga jeda.

Chen Qing Chen/Jia Yi Fan melesat setelah interval. Mereka meraup tambahan empat poin berturut-turut sekaligus membuat Apri/Fadia terkunci di angka tujuh.

Tren tersebut coba diputus oleh pasangan Indonesia. Duo yang menempati peringkat 11 dunia balas mengumpulkan tambahan dua angka beruntun. Sayangnya, situasi itu tak bertahan lama.

Apri/Fadia kembali kesulitan mencuri poin dari lawan jelang poin-poin kritis. Wakil Indonesia pun mau tak mau harus mengakui keunggulan Chen/Jia di set pertama usai keduanya takluk dengan skor telak 9-21.

Apri/Fadia berupaya mengais peluang untuk bangkit pada gim kedua. Namun, hal tidak mengenakkan justru menimpa Fadia.

Ia mengalami gangguan di kaki kanannya saat mencoba menjangkau shuttlecock yang dikirim lawan ke area belakang lapangan. Hal tersebut membuat pebulu tangkis berusia 22 tahun harus mendapat bantuan medis.

Fadia terlihat sempat menangis di lapangan. Namun, ia memutuskan untuk melanjutkan permainan bersama rekannya. Fadia pun masih aktif berusaha mengejar shuttlecock.

Namun, rasa sakit tidak lagi tertahankan. Pasangan Indonesia memilih mundur dari pertandingan ketika papan skor baru menunjukkan angka 0-2 untuk keunggulan Chen/Jia. Fadia akhirnya dibawa ke luar lapangan dengan kursi roda sambil ditemani Apriyani.