Liputan6.com, Jakarta Manajer Tottenham Hotspur Antonio Conte nampaknya mulai ragu pada masa depan jangka panjangnya di klub usai The Lilywhites jadi korban comeback Manchester City dalam laga lanjutan Liga Inggris 2022/2023 pada Jumat (20/1/2023) dini hari WIB.
Seperti diketahui, tim racikan Conte baru saja menelan pil pahit saat bertandang ke markas The Citizens. Harry Kane dan kawan-kawan dijahar 2-4 oleh City, meski sempat unggul lebih dulu dengan 2-0 di pengujung babak pertama.
Hasil ini membuat Tottenham terkunci di peringkat lima klasemen sementara dengan torehan 33 poin dari 20 pertandingan. The Lilywhites terpaut 14 poin dari Arsenal yang menempati posisi puncak meski baru memainkan 18 laga.
Advertisement
Buruknya situasi Tottenham Hotspur membuat kelanjutan karier Antonio Conte bersama klub London Utara mulai duragukan. Apalagi kontrak juru taktik berusia 53 tahun tersebut memang akan berakhir pada musim panas mendatang.
Conte sendiri pun enggan memberi jawaban pasti saat ditanyai mengenai masa depannya selepas laga kontra Manchester City. Ia mengeklaim bahwa masalah personalnya yang berkaitan dengan saat ini tak boleh memengaruhi kinerjanya di tim.
“Tentu saja (jika dilihat) dari aspek pribadi, ini adalah musim yang sulit karena berbagai hal yang terjadi, tetapi sekarang hal itu tidak penting,” tutur Conte seperti dilansir dari Daily Mail.
“Situasi ini adalah situasi pribadi saya, dan akan ada waktu untuk membuat keputusan yang tepat bagi saya, bagi masa depan saya, serta bagi keluarga saya. Situasi ini tidak akan memengaruhi pekerjaan dan tim,” sambungnya.
“Saya tahu tugas saya di tengah situasi ini. Saya bekerja sangat keras karena saya ingin berkembang. Saya ingin mengembangkan tim dan klub sesuai visi saya, ide saya, dan saran saya,” tandas eks pelatih Inter Milan.
Calon Pengganti
Sekadar informasi, Tottenham sejatinya masih memiliki opsi untuk memperpanjang kontrak pelatih asal Italia selama 12 bulan. Namun, laporan Daily Mail sebelumnya mengeklaim pilihan tersebut tak akan diaktifkan jika kedua pihak merasa visi mereka tidak sejalan.
Adapun Conte sebenarnya ingin membuktikan ambisinya kepada klub London Utara. Sayangnya alih-alih sukses, performa The Lilywhites belakangan mulai menurun. Harry Kane dan kawan-kawan bahkan terpaut lima poin dari Newcastle yang menghuni top four.
Kabar menyebut terdapat dua nama yang dipertimbangkan untuk menjadi pengganti Conte jka sang manajer hengkang dari Tottenham. Thomas Tuchel dan Mauricio Pochettino berpotensi masuk dalam daftar pilihan Daniel Levy jika memilih berpisah dengan manajer 53 tahun.
Seperti diketahui, Tuchel dan Pochettino memang tengah menganggur usai kehilangan pekerjaan di klub lamanya. Juru taktik asal Jerman didepak oleh Chelsea dan digantikan dengan Graham Potter. Sementara itu, Pochettino terpaksa angkat kaki dari Paris Saint-Germain (PSG) meski telah mengantar Les Parisiens menjadi juara Ligue 1.
Advertisement
Menyesal
Dilansir dari Daily Mail, Conte memang kerap membuat publik ragu terhadap masa depannya di Tottenham. Ia cenderung bersikap tertutup mengenai rencana jangka panjangnya bersama klub London Utara musim lalu.
Namun, sang pelatih justru menunjukkan sikap berbeda baru-baru ini. Juru taktik asal Italia menyatakan Tottenham bakal menyesal jika memilih untuk memecat dia. Pasalnya, belum ada klub yang kecewa dengan kinerja dan komitmen Conte hingga kini.
“Dari sejumlah klub tempat saya bekerja, tidak ada yang pernah merasa kurang senang dengan komitmen saya atau hal yang sudah saya berikan untuk mereka,” ujar Conte beberapa waktu lalu, seperti dikutip dari laporan Daily Mail.
Manchester City
Di sisi lain, manajer Manchester City Pep Guardiola juga sempat melontarkan kritik terhadap para pemainnya usai menjamu Tottenham Hotspur dalam laga lanjutan Liga Inggris 2022/2023 di Stadion Etihad pada Jumat (20/1/2023) dini hari WIB.
Juru taktik City mengaku senang dengan hasil yang dicapai tim racikannya. Walau begitu, ia tetap mengecam sikap para pemain karena dinilai kurang kompetitif.
“Saya tidak bisa menyangkal betapa bahagianya kami (usai mengalahkan Tottenham), tetapi tim ini masih jauh dari kami yang dulu,” tutur Guardiola kepada Sky Sports.
“Bukan dalam hal permainan. Kami bermain bagus di babak pertama, tetapi ada banyak (kekurangan) dari segi daya saing, atau hal lainnya yang seharusnya kami lakukan,” sambung juru taktik berusia 52 tahun itu.
“Hari ini kami beruntung. Akan tetapi jika kami tidak berubah, cepat atau lambat kami akan kehilangan poin lagi,” tandasnya seperti dilansir dari Metro.
Advertisement