Sukses

Bola Ganjil: 10 Kali Jadi Pelatih Interim, Tak Pernah Dapat Promosi Jabatan Permanen

Milton Cruz bukanlah nama tenar di sepak bola. Sebagai pemain, tekniknya tidak seberapa. Sebagai pelatih, dia tidak kunjung mendapat kepercayaan.

Liputan6.com, Jakarta - Milton Cruz bukanlah nama tenar di sepak bola. Sebagai pemain, tekniknya tidak seberapa. Sebagai pelatih, dia tidak kunjung mendapat kepercayaan.

Cruz muda menimba ilmu di klub besar Sao Paulo dan promosi ke tim utama. Namun, dia tidak cukup bagus untuk dipertahankan. Cruz pun pergi keluar negeri membela Estudiantes Tecos (Meksiko) dan Nacional (Uruguay) demi membangun karier.

Namun petualangannya di sana tidak sesuai ekspektasi. Cruz pulang kampung dan memperkuat Internacional, Sport Recife, Catuense hingga Nautico.

Karier Cruz masih mandek. Sosok kelahiran Cubatao tersebut akhirnya memutuskan terbang jauh ke Asia Timur. Dia berlabuh di Jepang untuk memperkuat Yomiuri dan Nissan FC.

Sempat kembali ke Brasil bersama Botafogo, Cruz hengkang lagi ke Negeri Matahari Terbit dan bermain bagi Kashima Antlers. Cruz lalu pensiun usai mengibarkan panji Oklahoma City Slickers dari Amerika Serikat.

 

2 dari 3 halaman

Penambal Lubang

Selama empat tahun, Cruz belajar berbagai hal yang dibutuhkan untuk menjadi manajer. Dia mendapat kesempatan mempraktikkan ilmu di klub masa kecilnya.

Jabatan pertamanya adalah sebagai asisten pada 1996. Cruz lalu ditunjuk sebagai nakhoda interim tahun 1999 setelah pemecatan Paulo Cesar Carpegiani.

Di tangannya, Sao Paolo sukses meraih kemenangan. Namun, manajemen klub memilih Levir Culpi sebagai arsitek permanen. Cruz pun kembali jadi tangan kanan sebelum pergi pada 2002 untuk mencoba nasib di klub Arab Saudi, Al Ettihad.

Namun, Cruz cuma tahan semusim di Timur Tengah. Dia kembali ke Sao Paulo untuk kembali menjabat asisten.

Selanjutnya Cruz kembali dipercaya menambal lubang ketika klub belum menemukan pengganti saat memecat pelatih. Dia bahkan berstatus manajer interim dalam sembilan kesempatan. Beberapa nama yang digantikannya mencakup Emerson Leao dan Muricy Ramalho.

 

3 dari 3 halaman

Kembali ke Sao Paulo

Namun, manajemen Sao Paulo tidak pernah memberinya posisi pelatih permanen. Cruz akhirnya pergi ke Nautico, Figueirense, hingga Sport Recife yang memberinya kepercayaan.

Pada dasarnya tidak jodoh, Cruz gagal meraih hasil baik sehingga dipertahankan lama oleh klub-klub tersebut. Bisa ditebak posisinya saat ini? Ya, kembali ke Sao Paulo.

Transfermarkt mencatat dia diajak Hernan Crespo untuk membantu ketika ditunjuk sebagai pelatih tim pada 2021. Begitu Crespo dipecat, Cruz dipertahankan Rogerio Ceni yang menggantikan Crespo.

Jika Ceni juga nanti diberhentikan dan manajemen membutuhkan waktu mencari pengganti? Bisa dijamin mereka bakal meminta Cruz untuk mengisi jabatan interim.