Sukses

Bola Ganjil: Tidak untuk Semua Bisa, Gagal Cetak Gol Sepanjang Karier

Mencetak gol jadi salah satu kebahagiaan utama dalam sepak bola. Lihat saja ekspresi dan selebrasi pemain yang sukses merobek gawang lawan.

Liputan6.com, Jakarta - Mencetak gol jadi salah satu kebahagiaan utama dalam sepak bola. Lihat saja ekspresi dan selebrasi pemain yang sukses merobek gawang lawan.

Beberapa pemain mendapat berkah dengan kemampuan natural dalam melakukannya. Almarhum Pele adalah salah satunya. Legenda asal Brasil itu sudah mencetak lebih dari seribu gol sepanjang karier.

Di masa sekarang, ada Erling Haaland yang menghancurkan berbagai rekor berkat ketajamannya bersama Manchester City.

Mencetak gol bukan cuma hak pemain yang beroperasi di lini depan saja. Penghuni posisi lain, termasuk penjaga gawang, bisa melakukannya.

Ada Rogerio Ceni dari Brasil. Memiliki tugas utama meredam serangan lawan, Ceni punya kemampuan mengeksekusi bola mati. Kelebihannya tersebut pun dimanfaatkan Sao Paulo yang diperkuatnya. Ceni membayar kepercayaan tersebut dengan mencetak 129 gol.

Namun, tidak semua pemain memiliki berkah seperti Pele, Halaland, dan juga Ceni.

Frank Womack adalah salah satu nama tersebut. Dia melewati 510 pertandingan bersama Birmingham City (1908-1928) dan Torquay United (1929). Namun, tidak sekalipun Womack mampu mencatatkan nama di papan skor.

Di Italia ada Luigi Perversi, yang bermain 318 kali untuk AC Milan pada periode 1925-1940 tanpa bisa menyumbang gol.

2 dari 3 halaman

Bukukan Gol di 5 Divisi

Bola Ganjil sebelumnya sudah menceritakan beberapa kisah unik pencetak gol. Steve Finnan salah satunya.

Menimba ilmu di Akademi Wimbledon tapi gagal mendapat kontrak, dia terjun ke kasta terendah untuk memulai dari awal. Finnan bergabung dengan Welling United yang berada di Divisi V.

Penampilan bersama Welling United langsung mengangkat Finnan ke Birmingham City yang berkompetisi di Championship (Divisi II).

Gagal mendapat tempat di tim utama, Finnan hijrah ke Notts County yang tampil di League One (Divisi III). Dia dibeli setelah tampil mengesankan setelah sempat menjalani masa pinjaman. Bersama Notts County pula Finnan sempat menjajal League Two (Divisi IV).

Dia selanjutnya pergi ke Fulham yang berada di Championship. Di sana Finnan membawa The Cottagers promosi ke kasta tertinggi pada 2001/2002. Kematangan sosok asal Republik Irlandia itu kemudian meyakinkan Liverpool untuk menggaetnya tahun 2003.

Perjalanan tersebut membantu Finnan menggorehkan rekor unik yang jarang terjadi.

Menjajal sejumlah klub di berbagai kasta memberi kesempatan bagi Finnan untuk menggoreskan sejarah. Dia jadi salah satu dari sedikit pemain yang bisa mencetak gol di lima kasta berbeda. Capaiannya terasa lebih fantastis karena Finnan beroperasi di lini belakang.

Finnan membuka koleksi saat membela Welling United pada Divisi V musim 1994/1995. Dia lalu menyumbang gol bagi Birmingham City di Championship 1995/1996.

Selanjutnya Finnan mencatatkan nama di papan skor bagi Notts County pada League One (1995/1996) dan League Two (1997/1998).

Finann lalu menggenapi capaian dengan mencetak gol di Premier League melawan West Bromwich Albion di musim 2004/2005. 

3 dari 3 halaman

Cetak Gol di 4 Dekade

Billy Meredith dan Zlatan Ibrahimovic lain lagi. Keduanya sukses mencetak gol setidaknya sekali di tiap dekade.  

Meredith menorehkan rekor dimulai dengan mencetak gol untuk Manchester City ke gawang Blackburn Rovers pada 2 September 1899.

Sosok asal Wales tersebut kemudian mencatatkan nama di papan skor pada 1900-an, 1910-an, hingga 1920-an. Korban terakhirnya adalah Everton pada partai yang berlangsung 12 Februari 1921. Kala itu dia membela Manchester United.

Sementara Ibrahimovic sudah menunjukkan ketajaman sejak usia remaja hingga kini memasuki usia 40-an.

Performa impresif bersama Malmo dan Ajax Amsterdam membawanya ke Juventus. Dia lalu membuat gol pada debut Serie A melawan Brescia, 12 September 2004.

Masih merumput hingga sekarang, terakhir kali Ibrahimovic merobek gawang Venezia pada 9 Januari 2022.