Sukses

Bola Ganjil: Cadangan Abadi, Cuma Jadi Pelengkap Skuad di Turnamen Besar

Membela negara di panggung internasional menjadi kebanggaan tersendiri bagi pesepak bola. Apalagi jika dapat tampil di turnamen besar.

Liputan6.com, Jakarta - Membela negara di panggung internasional menjadi kebanggaan tersendiri bagi pesepak bola. Apalagi jika dapat tampil di turnamen besar.

Anthony Seric merupakan salah satu nama yang memiliki catatan tragis karena urung mewujudkannya. Meski kerap masuk skuad turnamen, dia tidak pernah bermain di kompetisi utama.

Seric lahir di Sydney, Australia, dari imigran Kroasia. Dia memilih bermain untuk negara asal orang tua.

Keputusannya tidak salah. Seric jadi bagian tim yang menduduki peringkat tiga Piala Dunia 1998. Namun, kala itu dia tidak bisa menggeser pilihan utama Robert Jarni.

Seric tetap jadi bagian skuad Kroasia, termasuk untuk Piala Dunia 2002 dan 2006. Sayang dia kembali jadi pemain cadangan. Di Korea Selatan-Jepang, Jarni masih jadi pilar tim. Sementara pos bek kiri pertahanan jadi milik Marko Babic pada kompetisi di Jerman.

Artinya, Seric tidak sekalipun merumput pada 13 pertandingan yang dijalani Kroasia di tiga edisi Piala Dunia.

Penampilan internasional terakhir Seric terjadi pada kualifikasi Piala Eropa 2008, 6 September 2006 melawan Rusia. Total dia mendapat 16 caps.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kiper Pelapis

Seric tidak sendirian pada daftar pemain 'pelengkap' di turnamen besar sepak bola. Para kiper cadangan banyak hadir dalam kategori ini.

Lars Eriksson merupakan pelapis Thomas Ravelli saat Swedia bermain di Piala Dunia 1990 dan 1994, plus Piala Eropa 1992.

 

3 dari 3 halaman

Cadangan di 7 Turnamen

Sementara Martin Silva lebih tragis lagi. Dengan Fernando Muslera jadi penjaga gawang utama Uruguay sejak 2009, para kiper lain harus terima hanya menghias bangku cadangan.

Tidak tanggung-tanggung, Silva sama sekali tidak bermain meski masuk skuad untuk tujuh turnamen. Rinciannya adalah Piala Dunia 2010, 2014, 2018, serta Copa America 2011, 2015, 2016, dan 2019 Copa America.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.