Sukses

Benny Dollo, Mantan Pelatih Timnas Indonesia Meninggal Dunia

Kabar meninggalnya mantan pelatih Timnas Indonesia Benny Dollo disampaikan Firman Utina melalui unggahan di Instagram.

Liputan6.com, Jakarta - Benny Dollo meninggal dunia. Mantan pelatih Timnas Indonesia tersebut tutup usia di umur 72 tahun. Kabar duka disampaikan Firman Utina melalui unggahan di Instagram, Rabu (1/2/2023) malam WIB.

Dalam unggahannya, mantan pemain Timnas Indonesia itu memajang foto bersama Benny Dollo tengah memegang trofi Copa Di Sam Soe. "Selamat jalan om Beni Dollo," tulis Firman Utina disertai emoji menangis serta minta maaf.

Pelatih kelahiran Manado, 22 September 1950, itu sejak lama diketahui jatuh sakit. Bahkan saat melatih Sriwijaya FC, ahli taktik yang akrab disapa Bendol itu mengalami tumor usus.

Pelatih yang akrab disapa Bendol itu juga sempat mendapatkan perawatan intensif di RSUD Tangerang Selatan pada Juli 2022. Selain pernah mengidap Covid-19, mantan pelatih Persita Tangerang ini juga punya sejumlah keluhan seperti sesak napas dan fisik menurun.

Dari kolom komentar Firman Utina, banyak yang ikut mengucapkan duka cita. "Selamat jalan om Benny Dollo," tulis Boaz Solossa.

 

2 dari 3 halaman

Pemain dan pelatih

Benny Dollo banyak menghabiskan karier sepak bolanya saat jadi pemain maupun pelatih di Jakarta. Dia kemudian memutuskan berhenti bermain karena cedera lutut.

Karier kepelatihan Bendol dimulai pada awal 1980-an saat menangani klub Jakarta, UMS. Setelah itu, sejumlah klub di Tanah Air pernah dilatihnya.

Ketika masih Galatama, Benny Dollo pernah melatih Pelita Jaya dan tiga kali dibawanya menjadi juara. Memasuki era Liga Indonesia, Persita Tangerang, Persitara Jakarta Utara, Persma Manado, Persija, Arema Malang, Mitra Kukar, dan Sriwijaya FC bergiliran dilatihnya.

Dari sekian klub itu, Bendol mengaku punya kenangan indah saat melatih Persita dan Arema. Sebab, sosok bernama lengakap Benny Selvianus Dollo merasa sukses sebagai arsitek di kedua klub tersebut.

Di Persita, Bendol sukses mengecap posisi runner-up Liga Indonesia 2002. Mereka kalah dari Petrokimia Putra 1-2 pada laga puncak di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Yang terasa istimewa bagi Bendol, Persita mengarungi kompetisi Liga Indonesia dengan banyak pemain muda. Pria asal Manado itu mengorbitkan nama-nama bintang belia macam Firman Utina, Ilham Jayakesuma, Maman, dan Zaenal Arif.

Sementara bersama Arema, Bendol sukses merebut juara Divisi Satu Liga Indonesia pada 2004 dan menyabet trofi Copa Indonesia (Piala Indonesia) 2005 dan 2006.

 

3 dari 3 halaman

Timnas Indonesia

Benny Dollo juga sempat beberapa kali menangani Timnas Indonesia, termasuk skuad U-23. Pada 2000 sampai 2001, dia melatih skuad Garuda level U-23 dan senior.

Medio 2008 sampai 2010, Bendol melathi Timnas Indonesia. Kala itu, skuad Garuda dibawanya menjuarai Piala Kemerdekaan 2008.

Dia juga menjadi pelatih Indonesia di Piala AFF 2008. Pada 2015, Benny Dollo sempat jadi pelatih sementara timnas Indonesia.

Benny Dollo pernah mendapatkan penghargaan Lifetime Achievement Indonesia Soccer Awards APPI 2020.