Liputan6.com, Jakarta- UFC saat ini merupakan capaian tertinggi bagi seorang atlet MMA. Sayangnya belum ada orang Indonesia yang mampu dikontrak oleh organisasi pimpinan Dana White itu. Peluang terbaik kini dimiliki Jeka Saragih.
Atlet beladiri asal Sumatera Utara itu mampu lolos hingga final Road to UFC. Jeka Saragih akan bertanding melawan petarung India Anshul Jubli pada Fight Night di UFC APEX, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat Sabtu malam 4 Februari 2023 waktu setempat atau Minggu, 5 Februari 2023 waktu Indonesia.
Baca Juga
Jika bisa mengalahkan Anshul, Jeka Saragih akan dikontrak untuk berlaga di UFC. Perjuangan Jeka selama berusaha menembus UFC ini mendapat dukungan dari KOBI (Komite Olahraga Beladiri Indonesia) dan Mola selaku pemegang hak siar UFC di Indonesia.
Advertisement
Tak cuma Jeka Saragih, Mola dan KOBI kini juga mempersiapkan 13 talenta berbakat Indonesia di MMA untuk bisa menembus pasar Amerika Serikat melalui program MMA Fight Academy.
Audisi telah dilaksanakan di Bali, ada 13 petarung muda dari seluruh Indonesia yang terjaring pada Desember 2022 lalu. Mereka ini akan diberangkatkan ke Amerika Serikat dan bertemu dengan petarung-petarung lain hasil dari audisi di Inggris dan Amerika Serikat.
Ke-13 petarung berbakat ini akan disiapkan menjadi penerus Jeka Saragih. Mereka akan mendapatkan pelatihan intensif dari tim pelatih yang sama dengan tim pelatih Jeka Saragih dalam mempersiapkan diri menuju Final Road to UFC di training camp San Diego.
Akademi
"MMA Fight Academy menjadi salah satu ajang yang bahkan UFC sendiri sudah menunjuk untuk menjadi ajang pembuktian para petarung akademi mereka. jadi tidak perlu Road to UFC. Dari sini mereka akan langsung masuk Cage Warriors dari tempat kita. Cage warriors ini kan saat ini dikenal sebagai promosi yang paling banyak melahirkan petarung UFC di luar UFC itu sendiri," ujar perwakilan Mola, Mirwan saat berbincang dengan Liputan6.com.
"Kita anggap untuk mempersiapkan petarung Indonesia masuk UFC paling baik adalah disana. Tidak hanya melawan petarung Asia saja tapi juga fighter dari seluruh Eropa," lanjut Mirwan.
Mola sendiri saat ini gencar mengembangkan MMA karena melihat ada peluang besar atlet Indonesia berkibar di dunia internasional dengan masuk UFC, Cage Warriors hingga Bellator.
Advertisement
Peluang Besar
"Kalau Liga Inggris kita kaga bisa masukin tim Indonesia main disana. Di MMA kita bisa punya peluang membesarkan petarung Indonesia yang bisa bersaing di kancah dunia. Saya belajar dari zaman dulu saat Indonesia tergila-gila ada Ellyas Pical dan Chris John. Itu satu bangsa bisa mendukung satu atlet. Karena dia mewakili bangsa kita. Potensi yang menjanjikan yang harus diakselerasi pertumbuhannya," lanjut Mirwan.
Potensi MMA di Indonesia menurut Mirwan sangat besar. Pasalnya tayangan UFC di Mola penontonnya sangat banyak. Bahkan beberapa petarungan akbar bisa menyaingi laga super big match di Liga Inggris.
"Pertarungan pay per view UFC yang populer itu itu setara atau melebihi Liverpool melawan MU lah. Penonton MMA lebih rela bayar dibanding penonton bola. Apalagi sejak kita mendukung Jeka, banyak yang rela bayar karena melihat komitmen kita mendukung atlet Indonesia. Jadi mereka tidak keberatan membayar langganan karena ada kontribusi buat Indonesia," imbuh Mirwan.
13 Peserta yang Lolos Latihan di San Diego
1. Billy Pasulatan
2. Frans Lincoln Sormin
3. Eperaim Ginting
4. Ronal Siahaan
5. Reinaldo Kasibulan
6. Yoga Prabowo
7. Jovidon Khojaev
8. Rendi Anjar Kusuma
9. Reza Arianto
10. Windri Patilima
11. Sukma Prawira
12. Jon Setiawan Saragih
13. Cornellius R J Aritonang
Advertisement