Liputan6.com, Jakarta Erling Haaland memiliki kontrak jangka panjang di Manchester City sampai 2027 mendatang. Namun, masa depannya diragukan usai ManCity dihantam masalah serius.
Teh Citizens didakwa oleh otoritas Liga Primer Inggris atas dugaan 100 pelanggaran financial fair play. Jika terbukti bersalah, City akan kena pencopotan gelar juara hingga terdegradasi.
Advertisement
Baca Juga
Di tengah situasi pelik yang menimpa City, Real Madrid dikabarkan sedang mengintai. Rakasa Liga Spanyol tersebut dikabarkan ingin merekrut Erling Haaland.
Madrid sangat dekat dengan kepindahan pemain berusia 22 tahun itu pada musim panas kemarin, namun sang pemain memilih pindah ke Manchester City.
Tetapi , menurut laporan Mundo Deportivo, Madrid menyalakan kembali minat mereka kepada Haaland jika City dihukum karena melanggar peraturan keuangan Liga Premier.
Madrid dilaporkan "sangat memperhatikan" situasi yang terjadi di Manchester timur, karena mereka percaya tidak ada jaminan bahwa mantan bintang Borussia Dortmund itu akan bertahan jika ada sanksi yang diterapkan pada klub.
Haaland telah mendefinisikan dirinya sebagai mesin gol sejak pindah ke City di musim panas kemarin.
Pemain Norwegia itu telah mencetak 25 gol dalam di musim ini, termasuk empat hat-trick, yang membuatnya unggul delapan gol dari rival terdekatnya Harry Kane dalam perebutan Sepatu Emas.
Selain kondisi City saat ini, hal yang membuat Haaland bisa pergi adalah hubungannya yang dikabarkan mulai retak dengan dengan manajer Pep Guardiola
Dalam laporan yang sama, disebutkan bahwa Guardiola mempersulit dirinya sendiri di musim ini gara-gara 'beberapa pemain menuduhnya sebagai penyebab utama suasana buruk yang sedang dirasakan saat ini'.
Para pemain, termasuk Haaland juga menyinggung soal kepergian Joao Cancelo ke Bayern Munich yang dinilai karena lelah terhadap Guardiola.
Selain itu, Bernardo Silva juga berencana untuk segera pergi pada beberapa bulan ke depan. Haaland kini disebut tidak senang dengan cara bermain di Manchester City.
Kejar Jude Bellingham
Dengan situasi yang menerpa City, Madrid juga mendapatkan keuntungan untuk mendapatkan bintang Borussia Dortmund, Jude Bellingham.
Gelandang asal Inggris itu telah dikaitkan dengan kepindahan ke Madrid dan City dalam beberapa bulan terakhir.
Kini, mereka tinggal bersaing dengan Liverpool yang dikabarkan juga berminat pada pemain 19 tahun tersebut.
Namun, jika melihat kondisi Liverpool musim ini yang tertatih-tatih, tampaknya Los Blancos menjadi yang terdepan untuk mendapatkan Bellingham.
Advertisement
Pelanggaran Manchester City
Manchester City mendapat kabar buruk di awal Februari 2023. Mereka didakwa melakukan banyak pelanggaran aturan finansial oleh pengelola Liga Inggris atau Premier League. Sanksi berat menanti yang bisa menguntungkan Manchester United.
Dalam pernyataan resminya pada Senin (6/2/2023) Premier League menyatakan City diduga melakukan begitu banyak pelanggaran hingga mencapai 100 kasus. Dasar hukum yang dipakai adalah aturan kompetisi pasal 82 no 1.
Pelanggaran finansial yang dituduhkan untuk City ini berlangsung pada periode waktu yang cukup lama yakni sembilan musim berbeda dari 2009/2010 hingga 2017/2018.
City menghadapi tuduhan serius. Mereka dianggap melakukan manipulasi dalam laporan pendapatan klub, termasuk juga nilai kerjasama sponsor.
Masalah tak hanya sampai disitu, The Citizens juga dituding mengakali nilai kontrak pemain dan manajer tim dari 2009/2010 hingga 2017/2018.
Total tiga manajer City ikut terseret masalah ini. Mulai dari Roberto Mancini, Manuel Pellegrini hingga manajer saat ini Josep Guardiola.
Sanksi Mengerikan
Man City sudah menjadi kekuatan tersendiri di Liga Inggris. Mereka berhasil menang 4 kali juara Liga Inggris di lima musim terakhir.
Meski begitu, klub kini menghadapi situasi yang tak menentu terkait laporan keuangan. Komisi bisa memberikan berbagai sanksi untuk klub yang melanggar.
Ada 7 sanksi mengerikan yang mengancam City. Sanksi tersebut yaitu diusir dari Liga Inggris, pencopotan gelar sebelumnya, pengurangan poin, larangan transfer, pembatasan pengeluaran, denda dan membayar kompensasi ke klub lain.
Advertisement
Ditinggal Pep Guardiola
Manajer Manchester City Pep Guardiola bisa berhenti dari klub jika tuduhan aturan keuangan terbukti dilanggar. Pernyataan itu pernah dilontarkan Pep pada Mei 2022 dan muncul kembali saat ini setelah rilis Premier League terkait pelanggaran financial fair play (FFP) yang diduga dilakukan manajemen klub.
Pep Guardiola kepada Martyn Ziegler dari Times pernah mengemukakan komentar pada Mei 2022, bahwa ia menyatakan akan pergi dari Man City jika klub berbohong kepadanya tentang keuangan.
“Ketika mereka dituduh melakukan sesuatu, saya bertanya kepada mereka: ‘Ceritakan tentang itu’. Mereka menjelaskan dan saya percaya mereka. Saya berkata kepada mereka: ‘Jika Anda berbohong kepada saya, sehari setelahnya, saya sudah tidak di sini. Saya akan keluar dan saya tidak akan menjadi teman Anda lagi’,” kata Pep.
Pelatih asal Spanyol, yang juga pernah menangani Barcelona dan Bayern Munich, suka menjalankan klub yang bersih. Piala itu penting, tapi tampil baik untuk klub dan penggemar adalah lebih baik.
“Yang saya sukai adalah mewakili klub yang melakukan hal-hal dengan benar [dan] dengan baik. Ini bukan tentang memenangkan Liga Champions dan Liga Premier, kami ingin melakukannya dengan baik untuk orang-orang kami dan penggemar kami,” ujar Pep.
Guardiola menandatangani perpanjangan kontrak dua tahun dengan City pada November lalu. Itu membuatnya bertahan di klub hingga 2024/25 sekaligus akan menjadi musim kesembilannya bersama Manchester City.
Pep Guardiola sendiri tidak ada di Manchester City ketika tuduhan tersebut dimulai. Tuduhan Liga Premier berasal dari 2009/10. Sementara, Guardiola tiba di Etihad pada 2016/17.