Sukses

Perbasi Bakal Bekukan Pengprov yang Jarang Gelar Kompetisi Basket

Perbasi menyiapkan sanksi berat kepada pengprov yang lalai tak bisa menggelar kompetisi basket di daerahnya.

Liputan6.com, Jakarta- Persatuan bola basket seluruh Indonesia (Perbasi) baru saja menyelesaikan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang berlangsung di Jakarta pada 7 dan 8 Februari 2023. Beberapa keputusan penting untuk kemajuan bola basket dihasilkan di Rakernas yang diadakan di Hotel Century itu.

Salah satu yang jadi sorotan adalah telah disepakatinya sanksi berat kepada pengurus provinsi (pengprov) Perbasi yang tidak bisa menggelar kompetisi di daerahnya.

Perbasi akan mengambil tindakan tegas. Pengprov yang lalai tak dapat menjalankan kompetisi di wilayahnya bisa dibekukan jika terus menerus tak bisa mengadakan turnamen.

Langkah ini ditempuh Perbasi dan disepakati seluruh Pengprov demi membuat bola basket Indonesia terus berprestasi setelah tahun lalu sukses merebut medali emas SEA Games untuk pertama kalinya dengan mengakhiri dominasi Filipina.

Sekjen Perbasi Nirmala Dewi menegaskan perlu banyak kompetisi bola basket agar melahirkan atlet hebat untuk timnas Indonesia. Perbasi bakal terus mendorong daerah aktif mengadakan kompetisi dari usia dini.

"Tidak ada prestasi yang bisa lahir dari pengprov yang tidak aktif kompetisinya. Prestasi bisa ada bila kompetisi banyak. Kita merasa bahwa tugas utama dari Pengprov (pengurus provinsi) adalah menggelar kompetisi," kata Nirmala Dewi di Jakarta, Rabu (8/2/2023).

2 dari 3 halaman

Program

"Kita minta laporan beberapa tahun terakhir dan kita pelajari. Jadi kalau ada yang tidak menggelar kompetisi maka dengan berat hati kita akan memberikan peringatan satu, dua, dan tiga atau kita bekukan. Dan itu kita sudah sepakati," tegas Nirmala Dewi.

Nirmala menyebutkan Rakernas Perbasi 2023 telah menelurkan sejumlah program jangka pendek yang akan dilakukan dalam satu tahun ke depan. Sedangkan untuk jangka panjangnya, Perbasi mempersiapkan cetak biru pengembangan basket nasional selama 12 tahun ke depan hingga 2035.

3 dari 3 halaman

IDL

Perbasi sendiri dalam waktu dekat akan segera menggelar Indonesia Development League (IDL). Ajang ini diadakan untuk menyiapkan pemain muda Indonesia sebelum masuk kompetisi profesional IBL.

"Development League ini harus segera diadakan. Karena ini adalah tempat pembinaan yang kosong," tutur ketum Perbasi Danny Kosasih.

IDL akan diikuti pemain berusia 18 tahun sampai 23 tahun. Selama ini para pemain muda minim pengalaman bertanding sebelum masuk ke IBL. Akibatnya banyak pemain yang kesulitan saat sudah menghadapi kerasnya persaingan di IBL.

"Saya minta Development League menjadi saringan buat kita untuk menciptakan pemain yang benar-benar siap bermain di atas. IBL itu tempat atlet untuk terbang, IDL ini adalah tempat anak-anak untuk belajar terbang," kata dia.

"Tujuan saya supaya anak-anak yang bermain di IBL adalah anak-anak yang sudah matang, bukan dikarbit," pungkas Danny.

Â