Sukses

Jadi Petarung Indonesia Pertama di UFC, Jeka Saragih Bakal Tanding di Kelas Bulu

Jeka Saragih kabarnya tak akan bertarung di kelas ringan selama menjalani kontrak bersama UFC. Ia bakal tampil di kelas bulu lantaran dinilai lebih tepat dan cocok untuknya.

Liputan6.com, Jakarta Petarung Indonesia Jeka Saragih resmi menandatangani kontrak dengan UFC, yang menjadikannya sebagai atlet Indonesia pertama di bawah naungan promotor paling bergengsi asal Amerika Serikat terebut.

Walau begitu, Jeka kabarnya tak akan bertarung di kelas ringan selama menjalani kontrak bersama UFC. Ia akan tampil di kelas bulu lantaran dinilai lebih tepat dan cocok untuknya.

Jeka sebenarnya menelan kekalahan di final road to UFC. Ia tak mampu berkutik saat berhadapan dengan Anshul Jubli asal India. Hanya dengan dua ronde, petarung berusia 28 tahun itu sudah dipaksa tunduk di hadapan lawannya.

Kendati demikian, UFC memutuskan untuk tetap menghadiahi kontrak lima pertandingan bagi Jeka. Sosok yang pernah menjadi juara kelas ringan MMA One Pride itu diberi kesempatan berkat pertforma yang gemilang dalam road to UFC.

Wakil Tanah Air memang sempat menang KO dua kali atas Pawan Maan Sing dan Ki Won Bin sepanjang periode tersebut. Ia nyaris keluar sebagai juara kalau saja Anshul Jubli tak membuatnya bertekuk lutut di partai puncak.

Keputusan untuk mengontrak Jeka pun diumumkan langsung melalui unggahan di Instagram Mola.sport. Petarung Indonesia selanjutnya masih akan menjalani sesi latihan di Amerika Serikat guna mempersiapkan debut.

“Jeka Saragih, bersama manajer Graham Boylan, telah menandatangani kontrak lima pertandingan UFC, sehingga menjadikannya sebagai petarung Indonesia pertama yang bergabung dengan UFC,” tulis Mola.sport dalam unggahannya pada Kamis (9/2/2023).

“Terlepas dari kekalahannya di final road to UFC, pihak UFC tetap menyodorkan kontrak berkat (keberhasilannya menang) KO yang menjadi sorotan di ronde-ronde sebelumnya. Ia sekarang akan tinggal dan berlatih di Amerika Serikat demi mempersiapkan debutnya,” tutup Mola.sport.

2 dari 4 halaman

Tanding di Kelas Bulu

Manajer Jeka Saragih, Graham Boylan, menjelaskan Jeka selama ini memang tampil di kelas yang kurang pas untuknya. Ia bertarung melawan atlet-atlet dari kelas ringan. Padahal, bobot Jeka sebenarnya lebih cocok dengan kelas bulu.

Kendati demikian, petarung asal Tanah Air sanggup membuktikan kualitasnya dengan meluluhlantahkan lawan-lawannya di road to UFC hingga berhasil melaju ke babak final. Adapun Jeka kini bakal bertarung di kelas bulu yang dianggap lebih pas untuk dia.

“Jeka harusnya tidak bertarung di kelas ringan saat road to UFC karena dia bukan petarung kelas ringan. Dia petarung kelas bulu, dan sekarang dia akan bertarung di kelas yang tepat,” ujar Boylan dalam video yang diunggah Mola.sport pada Kamis (9/2/2023) lalu.

3 dari 4 halaman

Buat Kejutan

Boylan menilai Jeka merupakan sosok bertalenta, terlepas dari kekalahannya atas Jubli. Ia pun berjanji bakal membantu petarung asal Sumatra Utara menunjukkan talenta terbaiknya bersama UFC dan membuat kejutan bagi atlet-atlet kelas bulu lainnya.

“Dia membuat Indonesia bangga dengan bertarung di kelas yang melampaui beratnya dan bahkan berhasil membuat dua petarung KO di kelas tersebut. Di final, lawannya terlalu besar untuk dia, semua orang tahu itu,” katanya.

“Semua orang tahu dia adalah petarung yang sangat bertalenta. Kita akan membantu dia membuat kejutan di kelas bulu untuk Indonesia, serta menunjukkan kepada petarung kelas bulu UFC lainnya bahwa Jeka patut disegani,” pungkas Boylan.

4 dari 4 halaman

Komentar Jeka Saragih

Jeka Saragih turut buka suara pasca penandatanganan kontraknya dengan UFC. Petarung kelahiran Sumatra Utara tersebut memohon dukungan dari rakyat Indonesia, khususnya masyarakat di daerah asalnya.

“Untuk masyarakat Indonesia, khususnya Sumatra Utara, Siantar, Simalungun, mohon doa dan dukungannya di pertandingan saya nanti di UFC, Horas,” tutur Jeka dalam video yang diunggah di Instagram Mola.sport pada Kamis (9/2/2023).