Liputan6.com, Jakarta Manajer Manchester United Erik ten Hag telah menempatkan pemain nomo9 9 sebagai target utama dalam rencana rekrutmen musim panas, Juli 2023 menyusul kepergian Cristiano Ronaldo.
Meskipun sudah mendatangkan pemain asal Belanda Wout Weghorst dengan status pinjaman di jendela transfer Januari 2023, MU sangat membutuhkan pencetak gol kelas dunia jika mereka ingin menantang gelar tahun depan.
Baca Juga
Ten Hag sejauh ini harus mengandalkan Anthony Martial dan Weghorst yang rawan cedera untuk memimpin lini serang Setan Merah.
Advertisement
Untuk memperkuat lini serang, Harry Kane menjadi kandidat utama bagi Ten Hag. Penyerang Tottenham Hotspur itu memang sudah lama dikaitkan dengan MU.
Kane bahkan sempat dihubung-hubungkan dengan kepindahan ke Old Trafford pada 2021 lalu. Namun hal itu urung terjadi.
Selain Kane, juga muncul pemain depan Napoli dengan nilai £ 107 juta, Victor Osimhen sebagai opsi untuk memimpin lini depan MU musim depan.
Lantas, siapakah pemain yang tepat untuk menjadi ujung tombak MU musim depan? Berikut datanya, dilansir Sportsmail .
Namun, sebelum menggali statistik yang memisahkan kedua bintang tersebut, Man United pasti akan melihat fakta bahwa Osimhen lima tahun lebih muda dari Kane yang berusia 29 tahun.
Bintang Napoli itu baru berusia 24 tahun dan pasti bisa menjadi pilihan jangka panjang yang lebih muda untuk posisi No. 9 di Old Trafford.
Osimhen juga tidak diragukan lagi menjadi nomor 9 yang lebih cepat dari Kane, dengan kecepatan tertinggi 34,3 km/jam di Liga Champions musim ini dibandingkan dengan Kane yang mencapai 31,5 km/jam.
Sementara sebagian besar penggemar akan langsung tertarik pada Kane yang telah terbukti di Liga Premier.
Â
Kesempatan Bermain dan Jumlah Gol
Sepanjang musim ini, Kane telah bermain - dan menjadi starter - 30 pertandingan untuk Spurs, sementara Osimhen telah dimainkan sejak awal dalam 18 dari 21 pertandingan.
Kane cenderung bermain selama 90 menit sementara Osimhen rata-rata bermain 76 menit per pertandingan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kedua striker itu produktif di depan gawang. Contohnya, Kane yang menjadi pencetak gol terbanyak Tottenham sepanjang masa.
Dari torehan gol musim ini, kedua pemain memiliki sedikit perbedaan. Kane mencetak 19 gol dan tiga assist di semua kompetis, sementara pencetak gol terbanyak Serie A Osimhen memiliki 17 gol dan tiga assist.
Menariknya, bintang Napoli itu rata-rata hanya melakukan 30,4 sentuhan per gol, sementara Kane membuat 62,4.
Osimhen juga mencetak gol setiap 94 menit - hampir setiap pertandingan - sementara Kane biasanya membutuhkan waktu 140 menit untuk mencetak gol.
Advertisement
Memaksimalkan Peluang
Dalam hal memaksimalkan peluang, tampaknya Kane adalah orang yang diinginkan setiap manajer untuk mencetak gol.
Pemain berusia 29 tahun itu mengonversi lebih dari separuh peluang(54,2 persen) musim ini sementara Osimhen mencetak 45,2 persen.
Pemain internasional Nigeria itu juga melewatkan 17 peluang besar musim ini dibandingkan dengan 11 peluang Kane.
Tapi, perlu dicatat bahwa dalam dua musim terakhir, Osimhen sebenarnya mengonversi lebih banyak peluang besar (58,1 persen) daripada Kane (50,9 persen).
Ten Hag pasti menginginkan No 9 yang bisa menciptakan serta mencetak gol dan statistik menunjukkan bahwa Kane lebih terlibat dalam permainan.
Faktanya, sejak awal musim 2021-22, Kane telah menciptakan 87 peluang sedangkan Osimhen mengkreasi 35 peluang Osimhen.
Sementara musim ini, striker Inggris itu menciptakan hampir tiga kali lipat jumlah peluang (11) dibandingkan Osimhen (empat).
Dia juga lebih banyak terlibat dalam permainan, mengumpulkan 953 operan sukses dibandingkan 370 operan Osimhen selama dua musim terakhir.
Masih harus dilihat siapa yang akan direkrut Ten Hag musim panas ini, tetapi Osimhen tidak diragukan lagi merupakan pesaing kuat dengan statistik yang menunjukkan betapa eksplosifnya dia di depan gawang.
Namun, kemampuan keseluruhan yang ditunjukkan Kane - tidak hanya sebagai finisher tetapi sebagai seorang pengumpan dapat menjadi godaan yang terlalu besar bagi Ten Hag.
Â
Hapus Aturan Gaji
Seperti dilaporkan The Daily Star, MU siap membuat pengecualian terhadap aturan gaji Cristiano Ronaldo yang baru diperkenalkan. Ini demi memboyong Harry Kane ke Old Trafford
Man Utd, baru-baru ini, memberlakukan batas gaji de-facto sebesar 200.000 pound atau sekitar Rp 3,7 miliar per minggu. Ini dalam upaya untuk membawa keharmonisan ke dalam skuad yang dijuluki aturan gaji Cristiano Ronaldo.
Sebelum pemutusan kontrak pada November 2022, Ronaldo adalah penerima gaji tertinggi di Old Trafford. Bintang asal Portugal itu menerima 385.000 pound per minggu di Old Trafford.
Namun, kebijakan baru tersebut telah memperkenalkan batas gaji sebesar 200.000 pound. Itu berarti penerima gaji tertinggi saat ini adalah David de Gea, yakni 375.000 per minggu. Kiper asal Spanyol itu harus rela gajinya dipotong signifikan jika menandatangani kontrak baru.
Advertisement